delapan belas

557 65 15
                                    

Fairy saat ini sedang berada dikamar nya, dengan laptop dihadapan nya, tau apa yang akan Fairy lakukan? Ya mencari tau lebih detail semua informasi tentang seseorang yang menjadi rivalnya, belum lama ini.

Terlalu meremehkan jika tidak mencari tau lebih dulu detail tentang musuh kita, kelemahan serta kelebihan nya, harus di ketahui agar semua langkah untuk menyerangnya kelak bisa berhasil tanpa kegagalan.

Fairy akui dia terlalu banyak tertinggal dalam segala hal, pasca kecelakaan yang terjadi padanya yang akan berdampak pada penilaian orang lain tentang dirinya jika dibandingkan dengan Jessie yang terlihat lebih unggul di hadapan publik, dia sendiri hanya unggul dari kecantikan nya serta seorang putri tunggal dari seorang Anderson salah satu pengusaha tersohor di Asia, selain itu publik hanya akan menganggap nya sebagai anak manja serta tidak mempunyai kelebihan apa pun yang dapat dibanggakan bahkan sekolah nya pun tidak ia tamat kan, walau pun ia telah mengulang waktu itu tidak berlaku di penilaian masyarakat di masa sekarang yang tengah ia jalankan.

Kemampuan yang ia miliki sekarang pun tidak ada seorang pun yang mengetahui nya selain dirinya sendiri.

Tapi apa Fairy akan memberikan celah bagi Jessie memanfaatkan kelemahan nya untuk mengalahkan nya, jawabannya adalah tidak akan pernah, kualitas seseorang bukan dari apa yang ia capai tapi dari apa yang ia mampu lakukan dan Fairy bisa melakukan apa saja demi mencapai tujuannya.

"Lihat dia sepercaya diri itu bisa bersaing bahkan mengalahkan ku." kekeh Fairy menatap foto Jessie yang terlihat di layar laptop nya.

"Seharusnya aku tidak perlu meladeni diri nya yang berniat mengganggu hubungan ku dengan Kavian, karena aku sangat yakin dia tidak akan pernah bisa berhasil."

"Tapi sedari dulu aku tidak suka jika ada orang yang menggangu ketenangan ku, bagaimana dong." smirk Fairy tidak suka.

"Makanya kita bermain dulu ya, setelah itu baru kau boleh menderita hahaha." tawa Fairy senang membayangkan apa yang akan ia lakukan setelah ini pada rivalnya.

"Namaku boleh Fairy tapi sifat ku tidak akan pernah seperti Fairy jika berhadapan dengan seseorang seperti mu."

_______________

"Brensek harus bagaimana lagi aku mendekati Kavian, semua cara yang aku lakukan kan selalu berakhir gagal, dan wanita itu sangat kurang ajar, berani nya dia mengendalikan Kavian ku." maki Jessie kesal rencana dan semua usahanya serasa mendapatkan jalan buntu.

"Aku tak akan menyerah, ayo Jessie pikir kan cara bagus untuk rencana selanjutnya dan kali ini harus berhasil."

"Aha... Acara perkumpulan semua pengusaha, aku bisa memanfaatkan itu untuk bertemu dan mengambil perhatian Kavian, aku pasti kan kali ini Kavian akan bisa aku taklukkan." monolog Jessie yakin sangat percaya diri rencananya kali ini akan berjalan lancar.

______________

"Ai mau temani aku ke acara perkumpulan semua pengusaha tiga hari lagi?" tanya Kavian pada Fairy yang tengah duduk bersandar di dadanya sambil menonton film dan memakan cemilan, ia sendiri asik mengelus lembut rambut Fairy.

"Gak ah malas, kamu kan tau sendiri aku gak suka keramaian, apa lagi di sana pasti membosankan dengan pembicaraan semua orang yang pastinya membahas mengenai bisnis." tolak Fairy langsung. "Aku dirumah aja sama Rionel dan Ares main game lebih seru malah, ayah sama yang lain juga pasti hadir mewakili perusahaan mereka masing-masing, hanya dua cunguk itu yang tidak ada kegiatan alias pengangguran.

"Yah sayang banget, oke deh aku gak mau maksa kamu, senyaman kamu aja deh, aku juga sebenarnya malas cuman pasti papa bakal paksa aku buat hadir." keluh Kavian lesu, tapi ia juga tak ingin memaksa Fairy.

KaviryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang