Saat ini Fairy berada dikantor Kavian seperti biasa, menikmati cemilan sambil duduk santai di sofa ruang kerja Kavian, sementara Kavian fokus pada pekerjaan nya.
Kemajuan kondisi Fairy cukup meningkat berkat terapi rutin yang ia lakukan, kini ia sudah bisa berdiri dan berjalan beberapa langkah pelan, setidaknya kondisinya sudah hampir mendekati kembali normal hanya tinggal beberapa kali terapi lagi saja, maka ia akan pulih sepenuhnya.
Asik dengan kegiatan masing-masing secara tiba-tiba pintu ruangan Kavian diketuk oleh seseorang.
"Masuk." sahut Kavian mempersilahkan.
"Permisi, ada tuan Ergano yang ingin bertemu dengan anda pak." beritahu Exsel pada sang atasan.
"Sudah ada janji?"
"Ya pak, beliau ingin membahas mengenai bisnis dengan anda."
"Suruh masuk."
"Baik pak." ucap Exsel sebelum undur diri untuk mempersilahkan tamu yang dimaksud untuk masuk.
"Siapa?" tanya Fairy acuh.
"Tuan Ergano, katanya sih mau bahas kerjaan." jawab Kavian apa adanya.
"Hem aku masuk aja atau bagaimana ni." tanya Fairy pada Kavian. " Takutnya malah ganggu." lanjut Fairy
"Tetap disitu aja, lanjutin kegiatan kamu,paling cuman sebentar ini, gak terlalu penting juga pembahasannya jadi gak makan banyak waktu." cegah Kavian menghentikan pergerakan Fairy yang sudah akan bersiap untuk pindah keruang istirahat nya.
"Yakin?! Oke deh kalo gitu, aku juga sebenarnya malas pindah, ribet soalnya mesti mindahin ini semua juga soalnya." ucap Fairy menatap berbagai macam cemilan nya yang penuh diatas meja.
"Ya maka dari itu aku suruh kamu untuk tetap ditempat."
Tok...tok..
"Masuk." suruh Kavian pada tamunya, yang telah tiba.
Begitu pintu dibuka tampak tuan Ergano beserta seorang gadis disampingnya memasuki ruangan, Kavian mengernyitkan dahinya aneh melihat kedatangan mereka."bisnis apa yang akan dibicarakannya? sampai harus membawa anak segala." cibiran Kavian dalam hati.
"Sore pak." sapa tuan Ergano ramah.
"Ya sore, silahkan duduk." suruh Kavian pada kedua orang itu untuk duduk di kursi didepan meja kerjanya yang memang sudah tersedia.
"Begini saya___" dan mulai lah pembicaraan bisnis itu mereka bicarakan, antara Kavian dan tuan Ergano, tapi tidak untuk Jessie yang sedari tadi menatap tajam pada Fairy yang asik sendiri menikmati cemilan nya sambil bermain ponsel, mengacaukan kedatangan serta keberadaan dirinya dan ayahnya.
"Siapa gadis itu? Dia kah tunangan Kavian itu? Gadis lancang dan tidak tau diri yang merebut Kavian dari ku." batin Jessie berpendapat. "Kuakui dirinya cantik tapi terlihat seperti bocah jelas tidak pantas untuk Kavian yang dewasa, memang Kavian lebih cocok dengan ku yang jelas terlihat dewasa dari pada dirinya yang seperti bocah." Cibir Jessie menilai Fairy membandingkan dengan dirinya yang ia rasa dirinya lebih unggul.
Sadar terus ditatap oleh seseorang Fairy juga menatap balik orang itu, ia mendapati seorang gadis menatap menilai serta mengejek pada dirinya, kenapa ada yang salah kah dengan dirinya perasaan mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.
"Apa?" tanya Fairy datar.
Jessie sendiri terperanjat kaget tidak menyangka aksinya akan ditegur langsung oleh gadis itu, begitu juga dengan Kavian dan tuan Ergano yang kini juga mengalihkan tatapan nya pada kedua gadis itu.
"Memang nya apa?" jawab Jessie bertanya balik, pura-pura tidak tahu.
"Lo, sedari tadi menatap menilai dan mengejek ke gue, maksud lo apa? Rasanya gue gak pernah kenal lo sebelum nya, jadi gak ada alasan untuk lo bersikap seperti itu ke gue, jadi gue tanya ke lo kenapa?" tanya Fairy lebih jelas, jangan remehkan dirinya ya, sedari SD dirinya sudah jadi penindas tidak mungkin saat dewasa dirinya akan diam saja saat seseorang mengusik dirinya.
"Bukan lawan yang remeh ternyata." Batin Jessie menilai Fairy.
"Gak tau gue biasa saja, lo aja yang sensitif." elak Jessie mempertahankan sikap dan sifatnya agar terlihat baik didepan Kavian.
"Lo nuduh gue membual dan memfitnah lo gitu?" tanya Fairy menuntut, menatap kesal pada Jessie yang menurutnya bersandiwara untuk terlihat baik, padahal aslinya sangat tidak bermoral.
"Gak, lo salah faham, gue hanya melihat lo dan penasaran siapa diri lo karena bisa dengan santai berada diruangan ini padahal sedang ada tamu yang datang membahas tentang bisnis." jelas Jessie memberikan alasan.
"Siapa gue , gak penting untuk loe ketahui, karena lo bukan orang penting, gue bersikap santai karena bukan urusan gue kalian membahas apa, tapi jadi urusan gue tentang sikap lo sebelum nya ke gue, jadi gue tanya sekali lagi lo kenapa?" jelas Fairy menanggapi ucapan Jessie.
"udah lah jangan diperpanjang, hanya salah paham aja." ucap Jessie mencoba untuk menyudahi pembahasan mereka.
Fairy menatap datar Jessie."gue tau apa maksud dan yang coba lo lakukan, sudah tertebak dari sikap lo sedari awal." lalu menatap tajam pada Kavian. "Kavi apapun kerja sama bisnis antara dirimu dan ayahnya, hentikan dan batalkan aku tidak suka." ucap Fairy mutlak mengambil keputusan sepihak tanpa memperdulikan Jessie yang kini menatap syok pada dirinya serta tuan Ergano yang menatap linglung masih mencerna apa yang terjadi, sedang Kavian hanya mengangguk setuju dengan apapun ucapan Fairy karena sudah sedari dulu Fairy adalah pemutus segala sesuatu yang akan ia lakukan.
"Maaf tuan Ergano kerja sama bisnis ini tidak bisa saya lanjutkan." beritahu Kavian tenang pada tuan Ergano yang kini menatap tidak menyangka pada dirinya yang dengan semudah itu menyetujui ucapan gadis yang tidak ia ketahui siapa.
"Kenapa seperti ini tuan, bukankah sebelum nya anda telah setuju." protes tuan Ergano yang tidak terima dengan keputusan sepihak yang telah Kavian putuskan hanya karena ucapan seorang gadis.
"Dia pemimpin nya disini, semua keputusan ada pada nya, aku hanya menuruti apa yang ia katakan." jawab Kavian enteng dan menunjuk Fairy yang berada disofa.
"Kenapa seperti itu, bukankah kau pemimpinnya disini?" tanya tuan Ergano bingung.
"Bukan, dia lah pemimpinnya, bahkan diriku pun bukan milik diri ku lagi, diriku adalah miliknya otomatis semua yang berkaitan dengan diriku serta kuasa sekali pun telah menjadi milik nya juga." jawab Kavian terus terang.
"APA KENAPA BISA?" Pekik Jessie tidak percaya, bagaimana bisa pikirnya, apa yang telah ia lewati sampai hal sejauh ini telah terjadi dan ia baru mengetahui nya.
"Bisalah dia kan tunangan gue." ucap Fairy pongah melipat tangan di dada dengan gaya angkuh.
Hai masih ada kah yang baca cerita ini? maaf ya aku baru update, baru dapat ide soalnya hehe
Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian ya
Makasih buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini ya
Bay ..bay...
4 Juni 202⁴
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaviry
Teen FictionLanjutan dari cerita Fairy kisah cinta yang baru saja terjalin antara Kavian dan Fairy harus berakhir mengenaskan tanpa kepastian, dikarenakan sebuah kecelakaan yang melibatkan kedua nya setelah beberapa saat hubungan mereka resmi ditetapkan sebaga...