Empat belas

809 92 4
                                    

"Gak ada informasi apapun tentang gadis itu bagaimana bisa? Marah Jessie pada orang suruhan nya yang ia tugaskan untuk mencari tahu identitas gadis yang menjadi tunangan Kavian, namun semua tidak berguna karena tidak ada satupun informasi yang orang suruhan nya dapatkan seolah data itu sengaja disembunyikan, membuat Jessie semakin penasaran orang seperti apa rivalnya itu, lebih unggul dari nya atau lebih unggul dirinya.

"Maaf nona, seperti nya data yang nona suruh saya selidiki bukan lah data orang sembarangan, mengingat tidak ada satupun yang saya dapatkan padahal selama ini saya selalu bisa melakukan hal seperti ini tanpa kendala." ucap orang suruhan itu pada Jessie.

"Alasan bilang saja kau yang tidak becus bekerja, aku tidak mau tau besok siang sudah harus ada data yang aku inginkan bagaimana pun caranya, kau sudah aku bayar mahal jadi bekerja lah dengan benar jangan hanya ingin bayaran sementara pekerjaan tidak ada hasilnya sama sekali." cerca Jessie pedas, ia kesal tidak ada satupun yang berjalan sesuai dengan keinginan nya, selalu saja ada halangan, membuat nya merasa frustasi.

"Ba..baik nona, akan saya coba lakukan kembali." patuh bawahan itu pada ucapan Jessie.

"Jangan hanya kau coba, harus berhasil." marah Jessie kembali.

"Ya nona, kalau begitu saya pamit untuk segera menyelesaikan tugas saya nona."

"Hem."

"Brensek, brensek kenapa segala nya serba sulit seperti ini, bahkan hanya sekedar nama wanita itu saja aku tidak tau." amuk Jessie kesal selepas kepergian orang suruhan nya.

"Siapa, siapa sebenarnya wanita itu, kenapa begitu sulit untuk aku bisa mengetahui siapa dirinya." grutu Jessie gusar

"Kavian juga, sulit untuk aku temui, terakhir kali malah aku yang diusir oleh kacung bawahan nya si Exsel itu, awas saja aku masih menyimpan dendam pada mu Exsel, lihat saja jika aku berhasil mendapatkan Kavian kembali kau orang yang pertama kali akan aku singkirkan tentunya setelah aku menyingkirkan wanita tidak tau diri itu yang merebut Kavian dari ku." ucap Jessie penuh kesungguhan.

"Secepatnya aku harus kembali menemui Kavian, jika tidak bisa datang sendiri setidaknya aku harus manfaatkan koneksi papa untuk pertemuan kami selanjutnya, ya aku harus mengajak papa menemani ku untuk bertemu dengan Kavian, agar mereka tidak memperlakukan ku seperti terakhir kali saat aku datang kekantor Kavian." monolog Jessie merancang rencana untuk kembali menemui Kavian.

"Ah aku tidak sabar untuk merealisasikan rencana ku, aku yakin mereka akan memperlakukan ku dengan baik nanti, terlebih karena ada papa yang mendampingi ku." ucap Jessie penuh percaya diri, tanpa tau hal memalukan apa lagi yang akan ia alami.

___________

"Hey, udah siap?" tanya Kavian menghampiri Fairy yang sudah rapi untuk pergi terapi, dengan Anderson yang selalu setia mendorong kursi rodanya.

"Udah nih, jadi kamu yang nemenin aku terapi?" tanya Fairy memastikan ucapan Kavian sebelum nya.

"Jadi donk kan aku udah janji mana mungkin aku ingkar janji, aku kan sekalian mau kasih surprise ke kamu seperti kata aku semalam." ucap Kavian pada Fairy.

"Surprise apa an tuh, mau juga dong di surprise in." sahut Bintang tiba-tiba menyela pembicaraan mereka.

"Cari pacar sana, jangan gangguin kita mulu, udah tua juga masih betah aja ngejomblo." sahut Kavian pedas pada ucapan Bintang.

"Ye yang bucin, gak boleh digangguin, senggol dikit langsung ngereong." cibir Bintang pada respon Kavian.

"Udah berhenti berdebat, Bintang jangan suka gangguin Kavian dia terlalu serius dibanding kamu yang suka jahil, dan Kavian om titip Fairy ya jagain dengan baik dengan nyawa kamu bila perlu, kalau ada apa-apa segera hubungi om ya." Anderson sebenarnya masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka terakhir kali, hingga sampai sekarang sulit untuk ia lepas dari bayangan kejadian naas itu. " Dan kamu Fairy jaga diri baik-baik ya sayang, papa mohon, bisa gila papa jika sesuatu yang buruk kembali terjadi pada kamu." lanjut Anderson lagi pada Fairy.

"Ya papa."

"Ya om, aku berjanji atas diri aku sendiri akan selalu melindungi dan menjaga Fairy dari apa pun itu." janji Kavian penuh kesungguhan.

"Hem, pergilah sebelum kalian terlambat."

"Terlambat juga gak papa om, kan dokternya udah disewa khusus pribadi buat nanganin Fairy jadi ya santai aja." tanggap Kavian pada ucapan Anderson.

"Iya juga, tapi lebih cepat lebih baik, kalian kan mau pergi juga kan setelah nya"

"Hem ya om, kalau gitu kita pamit ya om." izin Kavian sebelum berlalu pergi dengan Fairy yang segera ia gendong dan kursi roda Fairy yang segera dibawa oleh salah satu bodyguard nya.

"Hey, kau ini ya." seru Anderson tak habis pikir dengan tingkah Kavian.

"Aku lebih dari mampu buat gendong Fairy om, dari pada naik kursi roda gak seru gak bisa romantisan kami om." seru Kavian menanggapi seruan Anderson sang calon papa mertua.

"Serah dah yang lagi kasmaran, mau nya nempel terus." gumam Anderson "untung udah ada status walau masih berstatus tunangan setidaknya sudah ada ikatan diantara mereka." lanjut Anderson merespon kedekatan sang putri dan kekasihnya.

"Suruh halalin cepat pah, itu si Kavian kayaknya udah ngebet banget mau nya nempel terus, tadi aja pas aku bangunin adek aku pergokin mereka VC an sampai pagi, adek masih tidur tapi Kavian natapin terus si adek yang masih tidur." beber Bintang pada Anderson tentang apa yang ia lihat tadi pagi saat akan membangunkan Fairy.

"Ya akan segera papa bicarakan pada tuan Kairav dan istrinya." tanggap Anderson sependapat dengan putra nya, untuk segera meresmikan hubungan putrinya dan Kavian kejenjang yang lebih serius.

"Secepatnya lebih baik, lagian Kavian juga udah mapan udah lebih dari mampu buat biayain semua kebutuhan dan keperluan Fairy." ucap Bintang berpendapat.

"Ya tapi, jikapun mereka telah menikah kelak, papa akan tetap menyuruh Fairy untuk tinggal disini bersama dengan papa kecuali papa sudah tiada nanti baru mereka bisa pergi untuk tinggal secara mandiri, untuk saat ini papa tidak ingin jauh dari putri papa lagi, papa ingin menghabiskan masa tua papa bersama dengan putri papa." ucap Anderson menegaskan yang direspon Bintang dengan anggukan setuju.

"Ya walaupun sudah menikah kelak Fairy harus tetap dalam pengawasan kita semua." ucap Bintang sependapat dengan papa nya.

________

"Kavian ih, bikin aku malu aja didepan papa sama bang Bintang." keluh Fairy kesal akan tindakan Kavian.

"Panggilan nya coba dirubah sayang, biar lebih romantis, apa aja gitu jangan nama." tanggap Kavian tidak nyambung.

"Apa sih aku bilang lain kamu nanggapin nya lain." grutu Fairy kesal.

"Lah kan biar romantis dan biar lebih gampang aja ya aku gendong aja kamu nya, dari pada ribet dorongin kursi rodanya kan, lagian aku lebih dari mampu gendongin kamu kapan aja, dimana aja dan selama apapun itu." ucap Kavian yakin.

"Ya,ya serah kamu deh, selalu kalah memang kalau debat sama kamu.". ngambek Fairy.

"Jangan ngambek dong sayang, aku kayak gini kan karena aku sayang sama kamu, ini yang terbaik buat kamu buat kita,  aku gak mau ya ntar kamu merasa insecure pas ada ketemu orang-orang diluar sana yang nanggapin kamu yang pake kursi roda dan mereka berpikir kamu gak sesuai dengan aku yang menurut mereka ya kamu tau lah, dan aku sangat yakin akan banyak cibiran tidak berguna yang akan mereka tujukan buat kamu nanti, dan saat  mereka jelekin kamu disitu aku bakal gak akan terima ya Ai, karena bagi aku kamu lebih dari sempurna walau seperti apa pun kondisi kamu, jadi buat menghindari itu aku lakuin ini, sampai disini kamu paham kan." ujar Kavian memberi penjelasan pada Fairy.

"Uh, pengertian banget sih sayang nya aku jadi makin cinta." tanggap Fairy lebay sembari mengencangkan pelukan nya pada Kavian, yang membuat Kavian segera memberikan kecupan sayang serta gemes di pipinya.

"Aku juga sayang banget dan cinta sama kamu Ai, sayang banget sampai rasanya susah buat aku ungkapin dengan kata-kata." ucap Kavian mengungkapkan perasaan nya.

Hai aku kembali lagi

Semoga kalian masih betah ya baca cerita ini

Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian ya

Makasih buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini ya

Bay..bay...

24 Juni 202⁴

KaviryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang