Kaviry

Delapan

Saat ini Kavian tengah menghadiri pesta menggantikn ayah nya, pesta salah satu kolega bisnis ayahnya yang merayakan hari ulang tahun perusahaan nya, tadinya ia ingin membawa Fairy juga ikut bersama nya menghadiri pesta sebagai pasangan nya, tapi niatnya harus pupus karena ke posesivan calon mertuanya itu yang melarang nya untuk membawa Fairy dengan alasan kesehatan Fairy yang belum pulih sepenuhnya, jadilah ia hanya pergi berdua bersama dengan asisten nya Exsel.

Pesta di adakan dengan sangat meriah dan mewah, terlihat banyak pengusaha yang menghadiri pesta, Kavian sebenarnya malas dan tidak suka dengan keramaian seperti saat ini, tapi karena harus mengganti kan kehadiran ayah nya jadi lah dirinya terpaksa harus berada disini.

Demi mempersingkat waktu dan agar bisa cepat kembali dan segera bertemu dengan kekasih hati dan menghabiskan waktu berdua bersama dengan nya, Kavian memilih untuk segera menghampiri pemilik acara untuk memperlihatkan kehadiran nya dan segera pergi meninggalkan pesta.

Sampai diatas panggung dimana pemilik pesta berada Kavian segera menyampaikan maksudnya.

"Selamat atas perayaan ulang tahun perusahaan anda yang ke 15 tahun tuan Ergano." ucap Kavian memberikan selamat sembari berjabat tangan sebagai formalitas.

Tuan Ergano yang didampingi istri serta putrinya segera menyambut ucapan Kavian dengan senyum ramah.

"Terimakasih atas kehadirannya tuan Kavian kan putra dari tuan Kairav?" tanya Ergano memastikan tebakan nya, yang mendapatkan anggukan dari Kavian.

"Ya benar, saya datang menggantikan ayah saya yang berhalangan hadir karena beliau sedang ada perjalanan bisnis di eropa." terang Kavian memberi penjelasan.

"Ya, aku maklumi beliau memang orang yang sangat sibuk, setidaknya ia masih mengutus mu untuk hadir mengganti kan nya, merupakan suatu kehormatan bagi ku." sahut Ergano senang.

"Ya." jawab Kavian singkat.

"Hem, perkenalkan ini istri ku Miranda dan ini putri tunggal ku Jessie." ucap Ergano memperkenalkan istri serta putrinya pada Kavian, yang ditanggapi dengan senyuman formal dari Kavian sebagai tanggapan. "Kapan ini akan berakhir aku benar-benar sudah tidak tahan." batin Kavian jengah dengan keadaan dirinya yang terjebak dalam situasi yang tidak ia sukai.

Jessie sendiri menatap sendu, rindu dan penuh penyesalan pada Kavian seseorang dari masa lalunya, yang pernah ia abaikan karena keegoisan nya yang mementingkan kebebasan dari pada perhatian yang orang itu berikan padanya sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang dari nya untuk nya.

Saat ini mungkin Kavian tidak akan mengingat nya lagi, karena pengulangan waktu yang ia alami terjadi di dua tahun sebelum hubungan di antara mereka terjadi, dimasa lalu ia dan Kavian terlibat perjodohan yang dilakukan oleh kedua keluarga mereka karena keperluan bisnis.

Berbeda dengan Kavian yang menerima saja hubungan mereka dan memperlakukan dirinya dengan baik sebagai pasangan, dirinya malah bersikap egois dan keras kepala dengan menentang keras hubungan mereka dan memilih kebebasan, serta pergaulan liar dengan bergaul sesuka hatinya bersama teman -temannya serta kekasih yang ia cintai, sampai mengabaikan Kavian yang berstatus suaminya pada saat itu, membenci Kavian setengah mati karena tidak berinisiatif untuk membatalkan perjodohan paksa diantara mereka, dirinya sendiri jelas tidak bisa menolak, posisi nya sebagai anak perempuan tidak bisa kuat melawan keputusan ayahnya yang tidak bisa dibantah, mengakibat kan hubungan mereka yang menjadi semakin renggang dan berakhir dengan dirinya yang meninggal karena dibunuh oleh kekasih sekaligus selingkuhan nya, setelah berhasil merebut semua harta miliknya yang diwariskan oleh sang ayah setelah beliau tiada, diakhir hayatnya dia sungguh menyesal karena menyia-nyiakan Kavian yang baik dan merusak hidupnya dengan kebodohan nya sendiri.