tujuh belas

855 86 11
                                    

"MAU KEMANA KALIAN WOY, GAK BISA GITU WOY KITA UDAH SEPAKAT."seru lawannya kencang mencoba menghentikan kepergian mereka namun terlambat mereka sudah menghilang dari pandangan saking lajunya.

"Si anying malah kabur." seru salah seorang lainnya.

"Anjir, apa katanya tadi?! Taruhannya kecil gak seru! 100 juta dibilang nya kecil, di kalikan aja kita berlima orang kalo menang apa gak setengah M tu reward nya." sahut orang lain nya ikut berkomentar heran dengan alasan Rionel yang membatalkan taruhannya.

"Alasan aja kali, lagian taruhan ini gak penting bagi anak sultan seperti mereka, cuman sekedar main-main dikala bosan aja, jadi gak heran." sahut lainnya lagi berpendapat." Ya udah sih kita-kita aja yang lanjutin taruhannya." lanjutnya lagi, yang disetujui oleh semua orang yang terlibat dalam taruhan tersebut.

"Kuy lah, karena kali ini Rionel gak ikutan, gue pastiin gue yang bakal menangin taruhan kali ini." ucap pongah salah orang lainnya percaya diri bahwa ia bisa memenangkan pertandingan kali ini, mengingat selama ini mereka semua selalu dikalahkan oleh Rionel.

"Percaya diri sekali, buktikan jangan omong doang." sahut salah orang lawannya meremehkan.

"Ayo siapa takut."

______________

"Kalian telat 29 detik." sambut Fairy pada kedatangan Rionel dan Ares, terlihat mereka dengan penampilan acak-acakan serta nafas mereka yang terlihat ngos-ngosan.

"Mana ada telat, kita sampai lebih awal malah, salah kalian aja tu pilih rooftoop sebagai tempat kumpulnya jadi butuh waktu kan buat sampai ke sini nya dari parkiran." bantah Rionel tidak terima, yang diangguki setuju oleh Ares yang berada di sebelah nya.

"Tetap aja kalian telat, ngakunya King Racing, tapi tetap aja masih gak bisa sampai tepat waktu." cibir Fairy tetap memojokkan Rionel.

"Dah lah Onel, gak bakal menang kalo lawan debat nya si Ai, kayak gak hapal aja, mau kamu jelasin sampai sedetail mungkin pun, tetap aja bakal ada celah yang mojokin kamu untuk berada di posisi salah." lerai Ares memperingati Rionel bahwa apapun pembelaan yang akan ia katakan tidak akan berguna.

"Ya, ya harusnya aku sudah khatam dengan satu sifat itu dari si Ai." rungut Rionel kesal, sembari duduk pada kursi dihadapan nya.

"Mau bahas apa emang nya, tumben ngajak kumpul?" tanya Ares memulai pembahasan, dia sendiri sudah duduk sedari awal sampai tadi.

"Ada mainan baru." beritahu Fairy santai pada kedua sahabatnya, sedang kan Kavian hanya menyimak saja.

Rionel serta Ares sendiri sudah paham maksud dari mainan yang Fairy katakan.

"Siapa?" tanya Rionel antusias, sudah lama rasanya tidak pernah bermain dan punya mainan yang bisa mereka mainkan, Ares sendiri masih menyimak menunggu Fairy menjelaskan dengan detail terlebih dahulu.

"Tapi kali ini cewek, agak ribet pastinya." beritahu Fairy lagi.

"Gak perduli sih kalo aku mah, sikat habis lah, dia berani mulai cari masalah jadi harus siap juga lah terima konsekuensinya." sahut Rionel pada perkataan fairy.

"Memang nya dia buat masalah apa?" tanya Ares ingin tahu pokok permasalahan awal mula terjadi.

Dan mengalir lah cerita Fairy dari awal mula terjadi hingga selesai.

"Anjir lah, tu cewek PD amat dah, punya kelebihan apa emang dia sampai seyakin itu bisa milikin Kavian, gak tau aja dia nya si Kavian udah bucin parah sama si Ai sampai ke darah daging malah." ujar Rionel menanggapi, yang seketika mendapatkan delikan aneh dari Ares atas perkataan nya.

Menyadari itu Rionel seketika berucap. "Lah kenapa emang iya kan?" tanya Rionel polos pada Ares.

"Menggeleng heran Ares kembali bertanya. "Jadi bagaimana? apa rencana selanjutnya? Mau dibikin bagaimana tu cewek?" tanya Ares memastikan.

"Kita mainin aja dulu lah udah bosan baru kita hempas." jawab Fairy santai.

"Setuju sih, aku paling semangat ni kalo yang begini an." sahut Rionel senang.

"Pertama-tama kita apakan dulu?" tanya Ares kepo.

"Itu tugas Kavian, kita jadi kan dia umpan buat jebak tu cewek buat masuk ke jebakan permainan kita." beritahu Fairy tentang rencana nya. Yang segera saja mendapatkan tatapan protes dari Kavian.

"Tapi, Ai___" protes Kavian yang segera dipotong oleh Fairy.

"Gak bisa nolak, semua diantara kita harus terlibat, apa lagi kamu sebagai pemeran utama nya di sini, sebagai objek dari obsesi tu cewek jadi ya mesti kamu yang jadi umpan nya." ucap Fairy memperjelas yang disetujui oleh Rionel dan Ares.

"Dimulai dari kapan ni?" tanya Rionel tidak sabaran.

"Secepatnya kita cari dulu waktu yang pas, biar kesannya gak terlihat seperti disengaja atau punya maksud terselubung, kita buat sealami mungkin, buat tu cewek terbang setiiiinnggi mungkin lalu boom kita hempas kan." jelas Fairy penuh rencana.

"Uh...sakit." cibir Rionel mengejek.

Ketiga sahabat itu tampak senang dan tidak sabaran untuk bermain hanya Kavian yang memasang raut wajah masam dan kesal, sungguh ia benar-benar tidak suka dengan peran yang ia dapati dalam permainan ini, membayangkan saja sudah membuat nya bergedik jijik, apa lagi harus melakukan nya kelak, sungguh ia tidak rela.

"Btw tadi aku batalin taruhan aku buat kesini tepat waktu setelah Kavian Chet aku tadi."  beritahu Rionel pada Kavian dan Fairy.

"Lah terus?" tanya Fairy acuh, dia mana perduli bukan urusan nya juga.

Ares sendiri hanya menyimak tau benar apa maksud dari ucapan Rionel  sudah khatam dia mah, sedang kan Kavian menatap datar pada Rionel dia sendiri pun juga paham apa maksud dari ucapan Rionel.

"Seharusnya aku menangin tu pertandingan, lumayan setengah M Reward nya, karena aku mutusin buat kesini jadinya aku batalin dan gagal dapat uang taruhannya." jelas Rionel lagi.

"Lah, urusan nya sama kita apa?" tanya Fairy masih santai.

"Jadi.... Kavian yang mesti gantiin Reward yang gagal aku dapatin itu." jelas Rionel santai yang seketika mendapatkan delikan tidak terima dari Fairy.

"Mana bisa gitu!" protes Fairy tidak terima.

"Kan aku minta ganti nya ke Kavian kok malah kamu yang gak terima Ai?" ujar Rionel tidak suka, lagian selama ini ia selalu melakukan itu dan Kavian setuju-setuju saja tidak pernah protes.

"Jelas lah, uang Kavian kan uang aku jadi secara gak langsung kamu morotin aku ngerti." ujar Fairy Kesal.

"Sejak kapan?" tanya Rionel.

"Sejak Kavian jadi milik aku jadi otomatis semua yang ada didiri Kavian jadi milik aku semuanya tanpa terkecuali." ujar Fairy bangga.

"Ah.... Gak asik, gak bisa diporotin lagi dong si Kavian nya, bank berjalan gue udah gak ada lagi." keluh Rionel lesu, sumber uang nya sudah tidak ada lagi.

"Udah saatnya kamu tobat Onel." kelakar Ares mengejek nasib Rionel.


Hai aku kembali

Maaf ya jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian

Makasih buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini ya

Bay...bay

5 Juli 202⁴








"

KaviryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang