30. Surat Cinta Untuk Starla

29 2 0
                                    

Hai pren
Kembali lagi di cerita yang alurnya berantakan ini, maklum masih pemula

Selamat membaca...

.
.

"Kalau ada yang lebih indah dari lagu Surat Cinta Untuk Starla, mungkin itu adalah rasa cinta yang kumiliki untuk mu, Ayra. Tapi aku lebih memilih untuk memendamnya."

.
.

Malam adalah waktu yang cocok untuk overthinking. Benar begitu? Danu, cowok itu tengah duduk di balkon kamar kosannya dengan ditemani oleh Tedy yang sudah menjadi sahabatnya sejak masuk ke Bakti Bangsa. Biasanya Dulu Danu tinggal berdua di kosan bersama Pradika, tapi setelah menjadi guru di Bakti Bangsa membuat Pradika sudah jarang tinggal di kosan dan memilih untuk tinggal di rumah.

Rencananya, Danu akan langsung membawa semua pakaiannya yang ada di kosan dan di pindahkan ke asrama sekolah. Katanya pakaian yang di rumah biarlah tetap di rumah, ia hanya akan membawa pakaian yang ada di kosan saja.

"Overthinking, Nu?" Tanya Tedy yang mendapat anggukan dari Danu.

"Banyak banget beban pikiran gue." Ucapnya lirih.

"Boleh jujur sama gue, Nu? Lo masih ada rasa sama Ayra, kan, dan suka sama Syakila itu cuma alasan."

Danu mengalihkan pandangannya ke arah Tedy. Darimana Tedy tau hal itu? Bahkan Danu tidak ada bercerita dengan siapapun. "Lo tau dari mana?"

Tedy terkekeh kecil. Berteman 2 tahun dengan Danu cukup membuat Tedy tau bagaimana sikap temannya itu. Tidak mudah melupakan seseorang! "Gue tau lo ngga semudah itu untuk lupain Ayra, apalagi setiap hari ketemu."

Danu membuang napasnya kasar. Sudah gagal dalam asmara, keluarga juga selalu membandingkan. "Gue ancur banget, Ted. Orang yang gue suka udah punya pacar, orang tua gue selalu ngebandingin gue sama Pradika. Kacau banget." Danu sampai mengacak rambutnya sendiri.

"Hampir setahun kedepan juga lo bakal tinggal di asrama, Nu. Mulai kehidupan baru lo disana."

Danu menggeleng cepat. Bagaimana bisa? Ia mungkin akan jauh dari orang tuanya, tapi ia masih tinggal dalam satu lingkungan dengan Pradika dan Ayra. "Tapi Ayra...."

"Lo harus mengakui fakta kalau lo dan Ayra ngga bisa bersama. Ibaratkan kalian berdua adalah Heterogen. Heterogen adalah campuran yang terdiri dari dua bahan dan zat yang berbeda serta tidak dapat menyatu secara sempurna. Ingat, tidak dapat menyatu."

"Tolong jangan disamakan dengan Kimia." Ucap Danu malas.

"Atau mau disamakan sama pelajaran Fisika?" Tawar Tedy sembari menaik turunkan alisnya. "Tau teori Fisika yang saling bertentangan? Iya, Mekanika Kuantum (QM) dan Relativitas umum (GR). Menurut quora.com sederhananya begini: kedua bidang tersebut bekerja dalam skala yang berbeda. Mekanika kuantum membahas perilaku materi dalam skala yang kecil atau skala atom, sedangkan relativitas umum bekerja pada skala yang besar. Tetapi jika ada suatu materi yang memiliki kedua skala tersebut maka mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi kompatibel."

"Gue tau kalau gue ngga bisa dapatin Ayra, jadi tolong jangan diperjelas lagi. Gue cuma butuh waktu. Entah itu singkat ataupun lambat, yang penting gue udah berusaha."

"Jangan gila karna cinta." Ucap Tedy, cowok itu yang putus dengan Zira saja langsung bisa move on.

Danu memutar bola matanya malas. "Gue masih waras."

"Kita fokus untuk masa depan aja, Nu. Jangan pikirin dunia percintaan dulu. Lo ganteng, lo aman." Ucap Tedy diakhiri kekehan kecilnya. Memang kalau di lihat-lihat Danu memang memiliki wajah yang tampan, teman-teman sekelasnya bilang katanya mirip artis-artis Korea.

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang