Esok harinya, Adel akhirnya melakukan sesi acara graduation di sekolah bersama teman temannya. Namun yang Adel sayangkan adalah Zee tidak datang, ia benar-benar marah pada Zee karena bisa-bisanya pada saat hari spesial nya dia Zee tidak datang.
Namun apa yang dipikirkan oleh Adel salah, Zee sebenarnya hari ini dia datang ke acara graduation Adel, tapi ia hanya berbohong jika dirinya tidak bisa datang. Ia tadi pagi pun sempat berdebat kecil dengan Adel.
"Del? Pacar lu mana?" Tanya olla
"Tau ah, kesel gua ama dia, masa di hari penting gini dia malah ada meeting di kantornya, males banget ih" jawab Adel
"Sabar del, siapa tau kan dia dateng" ucap Olla sambil menenangkan Adel
"Inget! Jangan sampe kalian bertengkar hanya karena hal sepele" lanjut Olla mengingatkan.
Adel mengangguk paham, ia harus mengerti kondisi, dan dirinya tidak boleh egois.
•
•
•
•
•Benar saja, tak lama dari itu Adel melihat dari jauh seorang gadis memakai kemeja putih dan juga celana hitam nya yang membuat dirinya terlihat menawan, berjalan ke arah dirinya sambil membawa sebuah buket berisi bunga dan juga uang.
Saat semakin dekat, Adel sepertinya mengenali dia, kalian tau siapa? Ya dia Zee.
"kak Zee? beneran dateng?" Tanya Adel pada dirinya sendiri.
"Hai cantik, happy graduation day cintaku, and this is for u" ucap Zee sambil menyerahkan buket nya pada Adel
Adel masih tak percaya, Zee beneran datang.
"Maafin aku ya, gara-gara aku tadi pagi kita jadi debat" lanjut Zee sambil memegang tangan Adel.
"Kakak beneran dateng? Kakak gak jadi meeting emangnya?" Tanya Adel
Zee pun tersenyum lalu ia mengecup lengan Adel.
"Ngga sayang, kakak cuman bohong soal meeting, kakak sengaja bohong biar kakak bisa surprise in kamu" jawab Zee
"Kakak serius kan?"
"iya sayang, kakak serius" ucap Zee
"Maaf juga ya untuk tadi pagi" lanjut Zee
"No kak, harusnya aku yang minta maaf, karena aku terlalu egois untuk maksa kakak dateng ke acara graduation aku, ya walaupun kakak bohong sih, tapi tetep aja, aku harus ngerti dan untuk sekarang aku gamau nuntut apapun" jawab Adel
Zee mengangguk mendengar jawaban Adel, lalu Zee tersenyum.
"Senang bisa mengenal dirimu, aku mencintaimu sayang" ucap zee
Lalu Adel langsung memeluk Zee dengan erat, dan Zee pun membalasnya. Dan siapa sangka terdengar suara tepuk tangan dari teman-teman Adel, ternyata sedari tadi mereka memerhatikan Adel dan juga Zee.
"Ciee, udah baikan nih yee" ucap Olla
Adel dan Zee melepaskan pelukannya kemudian Adel berbalik ke arah teman-temannya.
"Thanks lla" ucap Adel
Olla hanya mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.
"Semoga langgeng bro" ucap teman-temannya bersamaan.
Mereka pun bubar dan setelah itu Adel dan Zee langsung pulang ke rumah karena acara telah usai.
Saat di perjalanan Adel terus saja memegangi tangan kiri Zee, ia menggenggam nya erat seperti tak ingin lepas darinya.
•
•
•
•
•"Kak zi" ucap Adel
"Kenapa?" Tanya Zee
"Besok, anterin aku ke rumah nenek ya? udah lama aku ngga kesana" jawab Adel
"Iya boleh, oh iya, Lusa kita berangkat ya" ucap Zee
"Hah? Ko lusa? Aku kan maunya besok" heran Adel
"Maksud aku kita berangkat ke labuan bajo lusa, tapi kalo ke rumah nenek ya besok" jawab Zee
"Kakak serius? Kita jadi pergi ke labuan bajo?" Tanya Adel
"Iyalah, apasih yang ngga buat kamu" jawab Zee sambil menoel hidung Adel.
"Dih gombal" ucap Adel
Zee pun tertawa mendengar ucapan Adel tersebut, dan mereka berdua kembali lanjut mengobrol.
•
•
•
•
•Keesokan paginya seusai Adel dan Zee sarapan, mereka berangkat ke rumah nenek Adel. Perjalanan yang ditempuh cukup jauh sampai Adel tertidur.
Saat sampai di rumah neneknya, Zee membangunkan Adel.
"Sayang, bangun yu, kita udah sampe" ucap Zee sambil membuka sabuk pengaman.
Namun Adel tidak terusik sama sekali.
"Kasian, cape banget kayaknya" lanjut Zee lalu ia memutuskan untuk menggendong Adel saja.
Saat sampai di depan rumah nenek Adel, Zee memencet bel tersebut.
Ting tong!
Tak lama kemudian ada wanita paruh baya yang membuka pintu tersebut, Zee pun tersenyum padanya.
"Hai nek, apa kabar?" Ucap Zee
"Eh, Zee, udah lama gak main ke sini, oh iya cucu kesayangan nenek kenapa?" Tanya nenek melihat Adel yang digendong dibelakang punggung Zee.
"Ini nek, tadi Adel ketiduran, keliatannya capek banget" jawab Zee
"Yaudah yu masuk Zee, Adel tidurin dulu di kamar nenek aja" ucap nenek, kita sebut saja nenek Tina.
"Oke nek" jawab Zee lalu membawanya ke lantai atas dan menidurkan Adel dikamar Tina.
Setelah selesai Zee kembali ke bawah untuk mengobrol dengan Tina.
"Gimana hubungan kamu sama Adel? Baik-baik aja kan?" Tanya Tina, dia sudah mengetahui hal ini karena mereka berdua sendiri yang bilang padanya. Awalnya Tina sempat menceramahi keduanya namun perasaan tak bisa dipaksa, dan juga kita tidak bisa mengatur kepada siapa kita jatuh cinta.
Pada akhirnya Tina mulai menerima mereka berdua untuk menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih pada umumnya.
"Iya syukur nek, hubungan aku sama Adel baik baik aja" jawab Zee
Nenek Tina pun tersenyum lalu menepuk pundak Zee.
"Semoga kamu ngga ngecewain nenek ya, nenek percaya sama kamu" ucap Tina
"Iya nek, makasih udah percaya sama aku" jawab Zee lalu memeluk Tina.
Jika kalian tanya kemana orang tua Adel? Orang tuanya telah meninggal dunia saat Adel masih berusia 4 tahun, dan sejak saat itu Adel tinggal bersama neneknya (Tina) hingga Adel masuk SMA, barulah ia bertemu dengan Zee dan Adel pun akhirnya tinggal bersama Zee, karena neneknya telah mempercayakan Adel padanya.
••••••••••••••••••
TO BE CONTINUE!
KAMU SEDANG MEMBACA
Z
Short Storykepo? mending sini mampir. gasuka? SKIP! [COMPLETED] START 18 MEI 2024 END 25 AGUSTUS 2024 DEMI KENYAMANAN PARA MEMBER MAUPUN EX-MEMBER YANG AUTHOR IKUT SERTAKAN KE DALAM CERITA INI, AUTHOR MOHON BANTUANNYA UNTUK: - TIDAK MEMBAWA CERITA INI KEDUNIA...