20 (Special Day)

585 51 0
                                    

Hari selanjutnya, ini adalah hari terakhir mereka di Labuan Bajo dan mereka juga sebisa mungkin untuk membuat hari terakhir ini menjadi hari yang paling bahagia.

Zee sedang mandi dan Adel sedang memasak membantu Mama Ellen dan Gracia.

"Mama, kata kazii nanti siang kita jalan-jalan" ucap Adel

"Ayo, mau kemana emang?" Tanya Mama Ellen

"Gatau juga, kazii ngga kasih tau" jawab Adel dan lanjut membantu memasak.

"Tapi ma, gre mau sama Shani ya berangkatnya ya" ucap Gracia

Mama Ellen mengangkat alisnya lalu tersenyum.

"Iya boleh, mau naik apa emang?" Jawab Mama Ellen

"Paling naik motor" ucap Gracia

"Yaudah, nanti jangan lupa pake jaket ya, bilang ke Shani juga jangan ngebut - ngebut" jawab Mama Ellen.

"Iya maa, aman" bukan Gracia yang menjawab melainkan Shani yang baru saja datang.

Gracia langsung berlari menghampiri Shani dan memeluk sang kekasih dengan erat.

"Udah ah peluk- pelukannya, sekarang kita sarapan dulu" ucap Mama Ellen

"Hehehe iya ma"






Siang harinya akhirnya Zee dan yang lainnya pergi jalan-jalan keliling Labuan Bajo dan mereka terlebih dahulu mampir ke suatu tempat yang sangat indah.

Zee menyuruh yang lainnya duduk terlebih dahulu di bangku yang sudah tersedia disana.

Setelah semuanya sudah duduk Zee berdiri di tengah-tengah mereka.

"Sebelumnya, aku bukan gak ada tujuan apa-apa untuk mengajak kalian kesini"

Setelah mengucapkan hal tersebut Zee melangkah menuju Mama Ellen dan berlutut dihadapan sang mama sambil menggenggam tangannya.

"Mama, Zee rasa sudah cukup aku dan adel mencintai satu sama lain dengan menjadi sepasang kekasih selama 3 tahun ini, dan mungkin ini juga waktu yang tepat. Aku bener-bener sayang mah sama Adel, aku cinta sama Adel, cuman dia yang bisa buat aku jatuh cinta. Gak ada yang lain"

"Mungkin mama awalnya memang tidak menerima hubungan kita berdua, tapi perlahan mama bisa menerima itu semua, ngga semua orang tua bisa menerima kekurangan anaknya yang menyukai sesama jenis seperti mama."

Zee menarik nafasnya sebentar lalu lanjut bicara.

"Permintaan ku cuman satu, aku ingin menikah dengan Adel mah, apakah boleh?" Tanya Zee.

Hening sesaat, kemudian tangan tangan Mama Ellen bergerak mengelus pucuk kepala Zee dengan lembut dan penuh kasih sayang.

"Mama tau kok sayang kamu memang benar-benar sejatuh cinta itu dengan Adel, dan buat mama juga awalnya ngga gampang menerima hubungan kalian berdua. Butuh pertimbangan untuk memutuskannya. Tapi setelah mama pikir jika itu yang membuat anak mama bahagia, maka mama memperbolehkannya. Dan kamu juga bilang cuman Adel yang bisa membuat anak mama ini jatuh cinta bukan?" Ucap mama Ellen sambil mengangkat dagu anak bungsunya. Dan Zee mengangguk.

"Dan maka jawaban mama adalah......"

"Ya, mama merestui kalian berdua untuk menikah" lanjut Mama Ellen.

Zee yang senang pun langsung beranjak dan memeluk sang mama dengan erat dan ia menangis disana. Dan inilah pertama kalinya Zee menangis kembali setelah belasan tahun ia tidak mengeluarkan tangisannya itu.

"I love you mom, i will always love you no matter what" bisik Zee ditelinga sang Mama.

"I love you too my little angel" Jawab Mama Ellen.

Zee melepaskan pelukannya dan kemudian mengecup kening sang mama sebagai tanda terima kasih.

Lalu ia berjalan menghampiri sang kekasih ialah Adel yang sedari tadi memerhatikannya dengan tak percaya.

Zee tersenyum lalu ia mengambil sesuatu di saku jaketnya dan berlutut di hadapan Adel. Dan itu adalah sebuah kotak kecil berwarna merah yang berisi cincin.

"Will you marry me, honey?" Tanya Zee

"Yes, i want to" Jawab Adel.

Zee tersenyum mendengar jawaban Adel, ia beranjak dan mengambil cincinnya lalu memasangkannya pada jari manis Adel. Dan setelah cincin itu terpasang, Zee mencium tangan adel dan selanjutnya adalah keningnya.

••••••••••••••••••

TO BE CONTINUE!

gatau, ngantuk.

baboii!!

ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang