19

385 33 0
                                    

Zee bangun lebih awal, ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, setelah beberapa menit, ia keluar lalu membuka gorden jendela rumah sakit.

Dan cahaya perlahan mulai masuk mengisi seluruh ruangan tersebut. Adel yang sedang tertidur pun terusik karena cahayanya.

"Morning sayang" ucap Zee sambil membantu Adel untuk duduk dan memberinya minum.

"makan ya?" ucap Zee, dan Adel hanya menggeleng.

"Kenapa? masih mual?" tanya Zee, Adel mengangguk

"Kan mau minum obat sayang" jawab Zee

"Makan sedikit ya?" Lanjutnya

"Iya, yaudah" jawab Adel.





Saat siang hari, Zee mendapatkan telepon dari sekretarisnya bahwa ada klien yang ingin bertemu dengannya hari ini juga, tapi untungnya kliennya ini masih berada di sekitar Labuan Bajo, jadi dia tidak terlalu menghawatirkan Adel dan menitipkan Adel pada Gracia.

Adel sempat merengek dan menangis agar tidak ditinggal oleh Zee, tapi Zee dengan seribu bujukannya akhirnya berhasil meluluhkan Adel dan akhirnya ia bisa pergi dengan tenang.

"Cici, mau kaziii hikss" ucap Adel pada Gracia

"Sabar ya cantik, kazi kan kerja dulu, nanti juga pulang ko, jangan nangis ya? Adel kan ga cengeng" jawab Gracia menenangkan Adel sambil memeluknya dan mengelus kepala Adel dengan tulus.

"Bobo lagi ya, cici temenin" lanjut gracia yang membuat Adel hanya mengangguk menurut.

Setelah Adel terlelap, Gracia kembali duduk dan menelepon seseorang untuk menemaninya. Tak lama orang yang tadi di telepon Gracia pun datang sambil membawa bingkisan di tangannya, dan meletakkannya di atas meja.

"Gimana keadaan dia ge?" Tanya seorang wanita tampan dan juga cantik tak lupa juga kesempurnaan nya itu yang membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan tergila-gila.

"Kata Zee sih udah mulai membaik, cuman saran dokter, Adel dirawat sampai benar-benar pulih" jawab Gracia

"Ouh gitu, kamu udah makan sayang?" Shani, ialah wanitanya. Dan dia juga sekaligus pacar dari Gracia.

"Udah ko, tapi tumben hari ini kamu gaada kerjaan?" Tanya Gracia

"Iyalah, aku kan bos, aku bisa ngambil cuti kapan aja dan gaada yang ngelarang" jawab Shani sambil bersedekap dada.

Plak!

Satu tamparan kecil mendarat di bibir Shani, yang membuatnya meringis.

"Justru itu, kamu itu bos dan seharusnya mencontohkan yang baik kepada karyawannya" ucap Gracia

"Iya-iya, maaf" jawab shani sambil menundukkan kepalanya dan memegang sekitaran bibir nya yang memerah akibat tamparan tadi, walaupun Gracia menampar dengan pelan tapi tetap itu menyakitkan.

"Gausah cemberut" ucap Gracia sambil mengangkat dagu Shani dan memberinya sebuah kecupan dibibir yang membuat Shani mengembangkan senyumnya.






Sore harinya saat Adel sedang makan sambil disuapi oleh Gracia dan sesekali shani juga membantu Adel minum, sampai Zee pun datang.

"Aku pulang" ucapnya sambil membuka pintu

Adel menoleh mendengar suara tersebut, matanya langsung berbinar.

"KAZIII, I MISS YOU, HUG ME PLEASE" ucap Adel sambil merentangkan tangannya

Zee pun langsung tersenyum dan berlari kecil menghampiri Adel, dan ia langsung memeluk tubuh Adel dengan erat. Ia pun sambil mencium kening Adel.

Shani dan Gracia tersenyum melihat interaksi kedua insan tersebut.

"Lanjutin ya makannya, kakak suapin" ucap Zee sambil mengambil alih nampan ditangan Gracia yang berisi makanan milik Adel.

"Okee"

Tak berapa lama, kini makanan Adel pun telah habis, dan Zee menyimpan nampannya di atas meja.

"Kazii" ucap Adel

"Iya? Kenapa?" Tanyanya

"Aku pengen ganti baju, yang ini udah ga nyaman" jawab adel

"Yaudah, ayo sini kakak bantu, gantinya di kamar mandi aja" ucap Zee sambil membantu Adel beranjak dari kasur dan membawanya ke kamar mandi.

"Duduk dulu di sini ya, kakak mau ambil bajunya dulu" ucap Zee dan membantu Adel untuk duduk di kloset duduk.

Dan Zee keluar sebentar mengambil baju Adel, dan kembali ke kamar mandi untuk membantu Adel mengganti baju.





Kini hari telah berganti, dan semalam saat dokter memeriksa Adel, kondisi Adel sudah benar benar membaik dan bisa pulang.

Dan saat ini Zee sedang mengemasi barang-barang milik Adel dan juga miliknya. Setelahnya semuanya sudah siap dan juga Zee mengecek apakah ada yang tertinggal sebelum mereka pergi.

Saat sudah selesai, Zee mengangkat tubuh Adel menuju kursi roda yang akan di dorong oleh perawatnya karena Zee membawa barang-barang.

Sesampainya di lobby, Zee mengambil dulu mobilnya di parkiran. Saat sudah kembali ke depan lobby Zee kembali mengangkat tubuh Adel dan memasukkan nya kedalam mobil dan tidak lupa juga memasangkan seat belt.

Ia pun berterima kasih pada perawatnya, dan kemudian mereka pulang menuju villa. Sebelumnya, ia sudah mengabari Mama Ellen bahwa ia dan Adel akan pulang hari ini.

Beberapa menit kemudian mereka berdua akhirnya sampai di villa, Zee memarkirkan mobilnya dan kemudian turun dari mobil untuk menggendong tubuh Adel masuk ke dalam villa.

Di dalam sudah ada Mama Ellen, Gracia, Shani, dan juga Om fery yang sudah menunggu.

"Kita pulang" ucap Zee

Mereka menoleh pada Zee dan Adel yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Hey, sini sayang" jawab Mama Ellen menyuruh Zee untuk mendudukkan Adel di sofa.

"Gimana keadaan kamu sayang?" Tanya Mama Ellen sambil membenarkan rambut Adel.

"Aku udah enakkan ko ma, dan juga udah ga pusing lagi" jawab Adel

"Syukurlah kalau begitu, mending sekarang kita makan dulu gimana? Mama udah masak loh" ucap Mama Ellen

"WAH!!! BOLEH, AKUU KANGEN BANGET MASAKAN MAMA, MAKANAN RUMAH SAKIT GAK ENAK, GA ADA RASANYA" jawab Adel bersemangat.

Mereka terkekeh melihat tingkah Adel, dan mereka juga senang melihat Adel yang bersemangat dan petakilan itu.


••••••••••••••••••

TO BE CONTINUE!

ehek, hello i'm backkk, maap yaa man teman membuat kalian menunggu, kangen gaa siiiee?? wkwkw canda.

see you the next chapter, oh iya cmn mau info klo beberapa part lagi udaa mauu endd yaaa.

baboiiiii!




ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang