perhatian kecil

7 3 0
                                    

Di perlakukan dengan baik oleh seorang yang Kita sukai sangat menyenangkan bukan?

- jeny Anindia -

Hari yang sangat cerah di pagi hari seakan akan langit membawa kabar gembira kepada bumi, bahwa hari ini dia sangat bahagia. Hari ini adalah hari Kamis, hari yang paling aku suka karena semua otak aku menerima semua pelajaran.

***

“Eh sa, tumben Lo cepat datang,             biasanya lima menit lagi bel baru lo datang.”

“Ah ela Jen datang lebih awal salah lama datang juga salah” memanyunkan bibirnya.

“Hehehe bercanda kali” memukul bahu tasya.

“Eh iya soal cowok yang Lo suka itu gimana?”

“Ya gak gimana gak ada perkembangan.”

“Ah elah Jen kan abang Lo sama bang Khalis dekat banget kenapa Lo gak minta nomor dia aja sama abang Lo, padahal Lo udah ada jalannya, tinggal Lo terobos.”

“Gak ah, yang ada nanti gue ditanya yang gak gak lagi, sa bantuin gue gitu” ucapnya lemes.

“Eh buset gimana caranya gue bantuin Lo, dia aja orangnya dingin banget Jen, sedingin es kutub.”

“Iya juga ya, yaudah deh nanti gue usahain minta nomornya sama abang gue” menghela napas dan pasrah.

“Semangat pejuang cinta hahahaha.”

“Assalamualaikum anak anak.”

“Eh buk disa diam semua!”

“Baik anak anak tugas yang ibu suruh Minggu lalu, silahkan kumpul di meja ibu.”

“Aduh sa gue lupa bawa bukunya gimana dong?” ucapku lesuh.

“Kok bisa ketinggalan sih Jen?”

“Gak tau perasaan gue masukin bukunya ke tas deh, aduh giman nih” mengigit bibir bawahnya.

“Untuk yang tidak siap silahkan keluar dari kelas dan menghormat bendera!”

Yang tidak siap ada 3 orang. Toni, Alex, dan jeny. Alex dan Toni ini berandalan di kelas 10 bahasa, jangan tanya mereka setiap ada tugas pasti tidak siap, jadi, guru sudah tau siapa saja yang  tidak siap tugas sekolah. Disinilah mereka di lapangan menghadap bendera.

“Jeny” panggil Alex.

“Apa” jawab ku ketus tanpa mengalihkan pandanganku.

“Kok Lo gak siap tugas?”

“Gue udah siap, cuman, bukunya ketinggalan, kalau kalian?”

“Males aja ngerjainnya.”

Jeny hanya memutar matanya males.

“Jeny” panggil alex lagi.

“Lo bisa diam ga sih, kalau bu Disa lihat yang ada hukumannya makin ditambah“ ucapku galak.

”Galak amat jadi cewek, gak boleh galak galak neng nanti cepat tua” ucap alex diakhiri cengirannya.

Jeny hanya bisa pasrah melihat kelakuan temannya.

“Jen kalau menghadapi alex harus punya kesabaran yang banyak, maafin teman gue ya, emang mulutnya pengen di sumpel pakai sepatu” ucap Toni

“Nih gue sumpel mulut Lo” menutup mulut Toni dengan tangannya, sedangkan jeny hanya bisa geleng-geleng melihat kelakuan mereka, jeny masih tetap menghormat bendera.

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang