Sal, aku beruntung, semua aku dirayakan dari hal yang kecil sampai yang besar
- Jeny Anindia-
Ayahnya menepati janjinya, kini mereka berada di taman pilihan jeny.
“Ayah suka gak sama tamannya?” memeluk ayahnya.
“Suka, kamu tau taman ini dari mana sayang?”
“Dari teman yah” tidak lupa dengan senyuman manisnya.
Mereka duduk di lesehan sekalian piknik, menghabiskan waktu bersama sebelum jeny ujian, memakan cemilan yang mereka beli di Alfamart, melihat anak kecil berlarian kesana kemari, senyumannya sedikitpun tidak luntur, sal, semua aku dirayakan, dari aku ulang tahun, sebelum ujian dan masih banyak lagi, ucapnya dalam hati.
“Jeny” panggil mamanya.
“Iya ma” balesnya.
“Kalau kamu nanti ujian dikelas, fokus sama soalnya, ikuti peraturan yang diarahkan sama guru kamu,” pesan namanya.
“Siap mama” dengan gaya hormatnya. “Jangan lupa ya ma doain aku supaya dapat juara dua” melihatkan deretan giginya sambil melirik ayahnya.
"Iya ayah pasti tepati janji ayah” mengelus rambut jeny.
“Aaaa sayang ayah” memeluk ayahnya.
***
“Ma, aku berangkat ke sekolah” teriak jeny.“Gak sarapan dulu” menghampiri jeny.
“Gak sempat ma, aku pergi dulu ma, daaa” melambaikan tangannya.
“Daaa, hati hati dijalan.”
“Iya ma.”
Sepuluh menit di perjalanan akhirnya jeny sampai di gerbang sekolah, huh untung aku belum telat, Jeny langsung masuk menuju parkiran.
“Jeny” panggil tasya sambil menggerakkan tangan kanannya ke kanan dan kiri di lorong.
“Eh tasya,” ia langsung berlari kecil ke arah tasya.
“Tumben Lo datangnya lama.”
“Telat bangun hehehe” melihatkan deretan giginya.
“Kebo banget sih Lo kalau tidur” merangkul pundak jeny.
“Enak aja katain gue kebo.”
“Itu buktinya masa anak gadis bangunnya lama.”
“Lo juga” langsung melepaskan rangkulan dari tasya dan meninggalkan tasya di belakang.
“Woii jen jangan tinggalin gue” pekikannya.
*****
“Sa Lo mau ikut sama gue?”
“Em, emang Lo mau kemana?”
“Gak tau juga sih.”
“Kayaknya gue gak bisa, Lo tau kan bentar lagi lagi kita udah ujian, Lo gak papa kan Jen?” tanyanya dengan tidak enak hati.
“Gak papa santai aja kali” memukul bahu jeny.
“Kalau gitu gue pergi duluan ya.”
“Hati hati Lo.”
“Iya Lo juga, daaa.”
“Daaa, gak papa deh sendiri juga seru,” Jeny langsung mengambil motornya, awalnya jeny ingin berkeliling Jakarta tapi niatnya ia urungkan kerena melihat badut Spongebob, ia menepikan motornya dan menghampiri badut tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
semesta yang gagal (Selesai)
Teen FictionSingkat saja. Dua remaja yang memiliki kisah cinta yang rumit. "Kamu adalah cinta pertama dan terakhirku" Happy or Sad penasaran kan dengan ceritanya, ayo mampir ke ceritaku 🚫🚫🚫 SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, READRS BAHAGIA, PENULIS J...