22

9 3 0
                                    

Konon katanya jangan pernah membuka buku lama lagi tapi carilah buku baru. Tapi kata kata buku lama gak akan ada di buku baru

-jeny anidia-

Sudah seminggu jeny di rawat di rumah sakit, akhirnya dia bisa pulang.

“Bang” panggil jeny.

"Apa dek."

“Seneng banget deh hari ini” ucapku dengan senyuman matanya melengkung membentuk bulan sabit. “Aku udah bisa pulang, soalnya kalau disini itu rasanya bosan banget” memanyunkan bibirnya.

“Kalau kamu udah tau rasanya di rumah sakit itu gak enak, jadi, jangan suka sakit” mencolek hidung jeny.

“Iya abang, oh iya kalau kita udah dirumah beliin adek susu strawberry ya bang” mengedipkan matanya berulang kali.

“Iya” mengelus rambut jeny.

“Yeay sayang abang” memeluk abangnya.

“Abang juga sayang,” membalas pelukan jeny.

“Assalamualaikum anak-anak mama” ucap mamanya dengan ceria.

“Waaalikumsalam mama” ucap mereka berdua.

“Kamu udah siap jen?”

“Udah ma.”

“Yaudah ayo kita pulang.”

“Let's go” ucap jeny bahagia.

Mereka bertiga sudah sampai di parkiran, “wah anak ayah senyumnya udah kembali” ucap ayahnya.

“Iii ayah mah bisa aja deh, aku bahagia banget yah udah bisa keluar dari rumah sakit.”

“Ternyata Karena itu, bosan banget ya sayang” mengelus rambut jeny.

“Iya yah” dengan muka cemberutnya.

“Itu juga demi kebaikan kamu” mencolek hidung jeny.

Sedangkan dari kejauhan ada seseorang yang melihat mereka. “Tetap tersenyum seperti itu ya jen, maaf aku sempat hilangin senyuman itu, semoga kamu melihat aku, kamu gak nangis lagi” memaksakan senyumnya, sedangkan mobil yang mereka naiki pun mulai berjalan dan meninggalkan rumah sakit.

“Selamat berbahagia, jeny anindia.”

Setalah menempuh perjalanan setengah jam akhirnya mereka sampai dirumah.

“Yeay akhirnya bisa lihat rumah lagi” ucap jeny semangat.

“Kayak pergi  10 tahun aja kamu gak lihat rumah ini jen” ucap farhan.

“hehehe kangen tau bang.”

“ayo kita masuk” ajak mamanya.

                          ****
“Mama” panggil jeny manja.

“iya sayang.”

“Aku boleh makan ice krim gak?”

“Sayang” ucap mamanya lembut. “Kan kamu baru keluar dari rumah sakit gak boleh dong sayang, kalau makan yang lain mau gak?”

"Em ayam goreng ma?”

“Boleh, tunggu ya mama masakin dulu.”

“Oke mama” membulatkan jarinya.

Sambil menunggu ayamnya Mateng, jeny ngestalking Ig biasnya, tiba-tiba ada notif masuk ia langsung melihatnya.

Khalis
Jangan sakit lagi ya tetap tersenyum,
Maaf buat kamu menangis selama,
Maaf juga aku lancang datang jenguk kamu.

Setalah ia membaca pesan dari khalis, tanpa aba aba air matanya jatuh, aku maafin kok, emang aku belum siap dengan kenyataan ini, aku minta maaf juga.

Mau sebagus apapun buku baru dan sebanyak apapun buku baru, jika buku lama tetap menjadi pavorit, buku baru bisa apa?

Dari sini kita bisa paham ternyata melupakan seseorang yang berarti dalam hidup kita tak semudah yang dibayangkan, jika memang hati ini masih untukmu maaf aku gagal untuk tidak membencimu.

“Ayam goreng datang” ucap mamanya.

Dengan cepat ia menghapus air matanya. “Wah” ucapnya dengan girang.

“Nih sayang kamu makan” memberikan ayam gorengnya.

“Makasih mama” sembari tersenyum hangat kepadanya mamanya.

“Sama sama sayang.”

Jeny memakan ayam goreng dengan nikmat.

“Assalamualaikum, abang pulang.”

“Waaalikumsalam bang.”

“Wah makan apaan itu?”

“Makan ayam goreng.”

“Beli dimana?”

“Gak beli, mama yang goreng.”

“Enak nih pasti, abang mau dek.”

“Nih” memberikan satu Potong ayam.

“Em rasanya perfect.”

“Iya dong, masakan mama gak ada yang ngalahin,” ucap jeny disela-sela ia makan.

Farhan hanya tersenyum dan menikmati rasa yang begitu nikmat.

“Aduh kenyang banget” memegang perutnya.

“Abang juga, oh iya dek tasya tadi chat abang, dia nanya gimana kabar kamu.”

“Astaga aku lupa kabarin dia bang.”

“Kebiasaan emang kamu, besok katanya dia mau kesini”

“Bagus dong jadi aku ada temen.”

“Yaudah abang ke atas dulu” mengacak rambut jeny.

“Iya bang.”

Jeny langsung membuka hpnya dan memberikan pesan untuk tasya

Jeny tersenyum melihat emoji yang dikirimkan oleh tasya, huh besok pasti gue diinterogasi sama tasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeny tersenyum melihat emoji yang dikirimkan oleh tasya, huh besok pasti gue diinterogasi sama tasya.

“Sayang ini waktunya kamu istirahat” mengelus kepala jeny dengan sayang.

“iya ma, aku ke kamar dulu.”

“Tidur yang nyenyak ya sayang.”

“siap ma” dengan gaya hormat.

“Kamu ini ya ada ada aja kelakuannya.”

Jeny  pergi ke kamarnya setelah sampe ia merebahkan tubuhnya. “kayaknya udah 2 Minggu aku gak sekolah,” menghela napasnya. “Semangat jeny Lo gak boleh sedih dia aja bahagia sama yang lain.”

JANGAN LUPA

VOTE DAN KOME

SALAM DARI AUTHOR

TASYA AMELIA

Kalau kalian vote dan komen author semakin rajin untuk update ☺️ ☺️ ☺️

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang