33

6 3 0
                                    

Kamu ngajak aku saingan?, gak perlu untuk apa saingan setiap orang pasti punya kebahagian masing-masing di dunia ini, Setiap orang pasti beruntung hal yang berbeda-beda

-Jeny anindia -

Tak terasa ujian kenaikan kelas telah selesai, selama menjalankan ujian Jeny tidak pernah keluar dari kamarnya kecuali makan, ia belajar dengan giat agar ia bisa menjadi juara dua, begitu sulit untuk mendapatkannya akan tetapi jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin kita akan mendapatkannya, seperti kata pepatah, usaha tidak pernah mengkhianati hasil, karena usaha akan menunjukkan hasil yang setimpal semakin besar effort nya semakin besar pula yang Kita dapatkan, jika effort kecil maka hasilnya kecil tergantung effort yang dilakukan seseorang.

Sekarang ia sudah dikelas menunggu pengumuman dari pihak sekolah siapakah yang mendapatkan peringkat 1, 2, dan 3, waktu kenaikan kelas 2 ia mendapatkan peringkat keempat, sebenarnya ia tidak yakin dia bisa mendapatkan rangking 2, akan tetapi ia tetap positif thinking semua orang pasti dapat jika ada kemauan.

Bu Disa wali kelas XI 2 bahasa, Bu Disa sekarang sudah didepan para murid muridnya.

“Baik anak anak sekarang kita akan mengumumkan yang masuk ke sepuluh besar jadi dengarkan baik-baik jangan ada yang ribut!”

“Baik ibu”

“Ibu mulai sekarang”

Jeny gelisah mengigit kukunya, ia tidak sanggup mendengarkannya akan tetapi ia tidak bisa menghindar juga.

“Juara 10 jatuh kepada alina Mahesa, juara 9 jatuh kepada Fikri sanjaya sampai ibu Disa menyebutkan juara 4

“Untuk juara ketiga jatuh kepada tasya amelia”

"G-gue,” menunjuk dirinya sembari menutup mulutnya.

"Iya, sana maju”

“Yang benar jen, gue lagi gak mimpi kan?,” dia tidak yakin bahwa dia mendapatkan peringkat ke 3, karena kenaikan kelas 2 dia mendapatkan peringkat 7, gak mungkin tiba-tiba dia dapat peringkat ke 3.

“Iya Lo, sana maju,” mendorong tubuh tasya.

“Ini beneran?”

jeny geram melihat tasya yang masih tidak percaya, jeny menabok bahu tasya dengan bukunya.

“Auw, sakit Jen”

“Sana maju,” Lo gak lagi halusinasi ege”

“Untuk tasya amelia silahkan maju!” ulang Bu Disa

Tasya langsung maju dan beridi di depan.

“Juara dua jatuh kepada,” jeny hanya bisa pasrah dia menutup matanya dan memegang kedua kakinya yang bergetar, “jatuh kepada Jeny anindia”

Ia langsung membuka matanya dan menghadap ke depan serta senyumannya terbit dan kegelisahan di wajahnya tidak ada lagi.

“Untuk jeny anindia silahkan maju,” jeny pun langsung maju dan berdiri di samping tasya. “Dan juara pertama masih sama jatuh kepada Marshanda,” semua yang ada di kelas bertepuk tangan.

Bu Disa memberikan hadia berupa piala dan piagam setelah sudah di berikan mereka di persilahkan untuk duduk.

“Ibu berpesan yang belum bisa masuk sepuluh besar jangan berkecil hati karena masih ada tahun yang akan datang, dan untuk juara 1,2,dan 3 ibu berpesan tetap pertahankan posisi kalian dan jangan sombong, mungkin sampai disini yang ibu sampaikan, maaf jika ada perilaku atau perkataan yang membuat kalian jengkel, ibu akhiri, assalamualaikum,” Bu disa pun langsung keluar dari kelas tersebut.

“Jeny gue gak nyangka kalau gue dapat juara 3” dengan senyuman matanya melengkung membentuk bulan sabit.

“Walaupun Lo gak nyangka yang penting Lo udah juara 3,” mengangkat kedua alisnya.

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang