moment paling indah

4 3 0
                                    

Semua orang pasti menunggu moment dimana ia dengan seseorang yang ia sukai saling mengungkapkan perasaanya, sama halnya dengan ku dan hal yang aku tunggu ternyata terjadi juga

- Jeny Anindia –

“Jeny tungguin gue” teriak tasya sambil berlari.

Ia berbalik ke arah belakang dan menyilangkan tangan di dadanya.

“Ngapain Lo teriak - teriak kayak gitu, kayak orang gila aja.”

“Gue,” tasya menunjuk dirinya. “Gila, enak aja kalau ngomong, kalau gue gila, tempat gue bukan disini bego” menoyor kepala Jeny.

“Ii tasya jangan pegang-pegang kepala dong, ini tu fitrah” mengusap kepalanya.

“Lagian sekate kate bilang gue gila.”

“Jadi ngapain Lo tadi teriak teriak mana kuat banget lagi.”

“Ya gue teriak kek gitu, biar kita sama ke kelasnya” cengirannya.

Ia memutar bolanya matanya males. “Yaudah ayo” menarik tangan tasya.

 “Yaudah ayo” menarik tangan tasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeny dan tasya.

                             ****
“Jeny Lo mau pesan apa?”

“Em bakso deh.”

“Bakso mulu gak ada yang lain apa?”

“Gue seleranya bakso.”

“Minumnya apa?”

“Teh manis dingin?”

“Bangga banget sih gue punya teman kayak Lo” menepuk dadanya.

“Hah, ngapain  Lo bangga sama gue” menaikkan sebelah ujung bibirnya.

“Ya walaupun Lo orang kaya, tapi selera Lo masih sama, sama gue.”

“Lebay banget sih Lo, sana pesan, gue udah laper banget” memegang perutnya.

“Siap nyonya” membukukan badannya.

“Ada aja kelakuannya” kekehnya.

“Hai sapa” khalis.

“Eh bang Khalis.”

“Ngapain disini?”

“Menurut bang khalis mau ngapain” tanya jeny balik.

“Makan.”

“Itu tau” kekehannya.

“Oh iya nanti malam Lo sibuk gak?”

“Gak sih emang kenapa bang?”

“Gue mau ajak Lo keluar nanti malam, Lo mau?”

“Gue em,” jeny berpikir sejenak. “Boleh, nanti gue izin sama orang tua gue, nanti gue kabarin.”

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang