lebih baik mengikhlaskan

8 3 0
                                    

Konon katanya jika mencintai seseorang katakanlah, karena hidup hanya sekali, setelah aku mengatakannya, aku tau kalau dia tidak ingin menjadi semestaku

-Bayu Anggara-

“Bayu” panggil mamanya sambil mengetuk pintu kamar bayu.

“Iya ma.”

“Kamu gak sekolah?”

“Sekolah ma, aku lagi siap siap.”

“Kalau udah siap langsung sarapan ya nak.“

“Iya ma.”

Setelah selesai memakai seragamnya, bayu langsung turun menuju meja makan

“Ma” panggil bayu.

Mamanya langsung membalikkan badannya, “kamu udah si_____, lah kelopak mata kenapa hitam gitu,” tanya mamanya khawatir.

“I-ini mah tidurnya kurang nyenyak hehehe” melihatkan deretan giginya.

“Pasti kamu begadang kan?”

“Mama tau aja deh” sambil mencium kedua pipi mamanya. “Kalau gitu bayu berangkat sekolah dulu.”

“Lho, kamu gak sarapan dulu?”

“Gak sempat mah takut telat daa.”

“Hati hati jangan ngebut dijalan.”

“Iya ma.”

Diperjalanan bayu masih memikirkan kejadian tadi malam. "Gue bodoh banget seharusnya gue gak usah ungkapin rasa suka gue ke dia, lebih baik gue pendam aja" menggerutuki dirinya. "Gue takut jeny menghindar dari gue, gak mau berteman lagi sama gue" terlalu lama berkecamuk dengan pikirannya bayu tidak sadar dia sudah sampai di sekolahnya. "Sejak kapan gue sampai" bingungnya.

“Woi bayu” panggil andri. “Lo bengong disitu  ngapain mau jadi satpam Lo” mengejek bayu.

"Sialan, nih otak buat malu gue aja" bayu langsung masuk dan memarkirkan motornya, pergi menuju kelas bersama andri.

Sedangkan jeny dikelas melamun tanpa ada kata semangat untuk hari ini, hal yang aku takutkan adalah ketika ada seorang yang mencintaiku tetapi aku gak bisa bales cintanya, memang benar resiko mencintai seseorang itu diterima atau ditolak, dan aku memberi jawaban yang ke 2

“Gimana ya apa bayu gak mau berteman sama aku setelah nolak dia, aaa tau ah gue pusing” teriaknya.

Semua mata tertuju ke arah jeny termasuk Bu disa.

“Bangku nomor kedua kenapa berteriak?”

“Eee itu buk, kepala saya pusing” memegang kepalanya.

“Kamu” ucap Bu Disa menunjuk tasya.

“Saya buk”

“Iya, tolong kamu anter ke UKS temen kamu.”

“Baik bu.”

Tasya membawa jeny ke ruangan UKS setelah sampai jeny langsung merebahkan dirinya.

“Lo beneran sakit?” tanya tasya dengan nada khawatir. “Apa gue telpon abang Lo atau ortu Lo datang kesini jemp_____”

“Gue gak sakit.”

“Terus tadi?”

“Kepala gue pusing mikirin bayu.”

“Ngapain Lo mikirin dia?”

“Gue mau cerita sama Lo tapi Lo keburu tidur” dengan muka malasnya.

“Ya sory hehehe, namanya juga ngantuk gak bisa ditahan, emang Lo mau cerita apaan” dengan muka intens nya.

“Lo ingat gak waktu itu kita lagi nonton dracin tapi bayu nelpon.”

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang