bukan perhatian tapi......

6 3 0
                                    

Jika perhatian yang kamu berikan tidak tulus, tak mengapa aku sudah sebahagia ini

- Jeny Anindia -

Hari senin adalah hari menyebalkan bagi semua orang, bagaimana tidak, libur sehari langsung beraktivitas, dan pagi hari ini di temenin suara merdu ibu negara siapa lagi kalau buka mama aku.

"Jeny bangun sayang nanti kamu terlambat” menggedor pintu kamar jeny.

“Aku udah bangun ma.”

“Langsung mandi jangan tidur lagi” peringati mamanya.

"Iya ma,” aku pun langsung ke kamar mandi untuk mandi setelah selesai mandi, aku memakai seragam lalu turun ke bawah untuk sarapan.

“Pagi mama, ayah.”

“Pagi sayang” ucap keduanya.

“Langsung sarapan!“

“Iya ma, oh iya abang mana?”

“Udah pergi ke sekolah.”

“Cepat amat”

“Kata abang kamu ada urusan.”

“Urusan apa, nongkrong iya” ucapku ketus.

“Ush, gak boleh gitu.”

“Hehehe” memperlihatkan deretan giginya.

“Cepat habisin sarapannya supaya kamu gak telat.”

“Siap ibu negara” dengan gaya andalannya apalagi kalau gak gaya hormat.

“Ada aja kelakuan kamu” ucap ayahnya.

***

Tiga puluh menit di perjalanan akhirnya jeny telah sampai ke sekolahnya.

Ketika tasya melihat Jeny, ia berlari dan memeluk jeny dari belakang.

“Anjir ngapain Lo meluk gue, nanti kita dikira lesbi anjir.”

“Hehehe soalnya kangen.“

“Iyu” memperagakan tangannya.

“Jahat banget Lo jadi teman” rajuknya.

“Heh, gue bukan jahat tapi gue baik, yang bener aja Lo tiba tiba meluk gue dari belakang.”

“Ya namanya juga rindu”
mengerucutkan bibirnya.

“Diem Lo, ayo kita kelapangan nanti pak buncit datang menghukum kita.”

“Siap, ayo besti” menarik tangan jeny.

“Semuanya rapikan barisannya sesuai tempat kelasnya masing masing!” perintah pak buncit.

Btw namanya pak Maman ya, hehehe tapi mereka sering Sebutin pak buncit karena perutnya emang buncit.

Skipp.....

Upacara pun dimulai, setalah siap penggerakan bendara langsung diistirahatkan dan kepala sekolah memberikan nasihat.

“Sa kok lama ya” ucap jeny mengeluh.

“Lo tanya ke gue, gue tanya ke siapa?”

“Tuh tanya ke pak Maman” ia menunjukkan ke arah pak maman.

“Untuk kelas 10 bahasa barisan ke tiga diharap untuk diam!”

“Anjir malu banget gue” ucap tasya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Gue juga, mendadak jadi artis” ucap jeny.

“Anjir apa sih maksud bapak rizal lama banget” ucapku kesal dalam hati.

semesta yang gagal (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang