IV

404 71 19
                                    

⚠️ TW: TULISAN ALAY ⚠️

⚠️ TW: TULISAN ALAY ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Jakarta, 2007]

RASANYA kok semakin hari, Ganesh semakin merasa perasaannya ini tidak wajar ya? Ganesh selalu senang berada di dekat Aresa, ia selalu ingin bersama Aresa, tapi di sisi lain dirinya tidak menyukai saat Aresa justru dekat dengan kakaknya.

Kalau dipikir, Ganesh ini masih bocah bau kencur. Usianya bahkan baru mencapai dua digit satu tahun yang lalu. Apa iya perasaan ini lumrah dialaminya?

Namun bagaimana lagi? Ganesh memang sangat senang bersama Aresa. Ia suka berada di dekat bocah itu. Meski di sisi lain, Ganesh merasa tidak suka setiap melihat Aresa bersama anak yang lain. Terutama dengan Mana.

Bukankah tidak wajar?

Seperti saat ini. Ganesh menatap sinis Mana yang duduk di samping Aresa, tengah menenangkan anak itu yang menangis sedih karena sudah tidak satu sekolah dengan Mana.

Ganesh cemberut. Ia memilih menjauh dari dua bocah itu.

Televisi di depannya masih menyala, menayangkan kartun Captain Tsubasa yang biasanya bisa menarik perhatian Ganesh, tapi hari ini terasa membosankan. Ganesh melirik lagi Aresa yang sudah tidak menangis.

"Kak Mana lulusnya tahun depan aja ya? Nunggu aku."

Ganesh kembali melengos mendengar rengekan Aresa. Ia benci situasi ini.

Jadi, minggu ini adalah hari terakhir mereka bersekolah sebelum libur semester genap. Ganesh dan Aresa akan naik ke kelas enam. Sedangkan Mana sudah diterima di salah satu SMP negeri favorit yang memang sudah lama diidamkan Mana.

Namun entah mengapa Aresa menangis tidak mau berpisah dengan Mana. Jika orang melihat Aresa, mungkin mereka akan mengira Mana mau pindah ke luar negeri.

"Ya nggak bisa dong. Nanti kamu aja yang nyusul biar satu sekolah sama aku," ucap Mana, berusaha menenangkan Aresa.

"Tapi nanti nggak ada yang beliin aku jajan kalau nggak ada Kak Mana," rengek Aresa.

Tawa Mana meletus. Hanya Mana, karena Ganesh masih mencoba fokus pada Tsubasa meski telinganya mencuri dengar percakapan Aresa dan Mana, sedangkan Aresa semakin cemberut.

"Nanti dijajanin lagi kalau kita satu SMP."

Aresa mencebik.

Ganesh bisa melihat anak itu berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri Ganesh, membuatnya mau tak mau mengalihkan pandangan pada Aresa yang berdiri di depannya.

"Kenapa?" tanya Ganesh.

Tiba-tiba Aresa duduk di samping Ganesh, lalu meraih lengan anak itu. "Ganesh...," rengek Aresa.

"A-apa?"

Jujur saja Ganesh terkejut. Aresa tidak biasanya seperti ini padanya. Anak itu biasanya sering malu-malu.

✅️ FIRST AND LAST | NOREN (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang