4

721 102 2
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya memencet tanda bintang alias vote, terimakasih teman-teman, happy reading🚀😎
.
.
.

Fritzy, lagi-lagi muka nya berubah menjadi cemas saat memperhatikan interaksi antara regie dan erine, dia sengaja membuntuti erine dari belakang, dan memperhatikan keduanya.

"Erine, kalau misalnya gua masuk ke hati lu, apa boleh?" tanya regie kepada erine, tentu saja erine langsung memberikan senyuman yang di lontarkan di wajahnya itu, sangat manis.

"Boleh, kalau berani lawan papaku" balas erine tertawa. Regie yang awalnya duduk di sebelah erine langsung berdiri.

"BOLEH, AKU LAWAN PAPAMU. ASAL, AKU DAPAT CATHERINA VALLENCIA" teriak regie. Saat regie berteriak, ternyata oline dan juga jeane asik bertepuk tangan di hadapannya.

Prok prok prok.

"Jadi, kelakuan ketua abas begini?" tanya jeane sembari tersenyum smirk melihat ke arah erine dan juga regie.

"Iki liwin pipimi, isil dipit cithrini villincii" cibir oline meledek regie lalu tertawa, tak di sadar ternyata regie mengepalkan kedua tangannya, dan oline tersadar akan hal itu.

"Kepalan tangan lo itu, ga pantes." ucap oline tersenyum.

Fritzy masih memperhatikan keberadaan mereka, namun fritzy tidak punya ekspetasi bahwa oline dan juga jeane bisa datang menghampiri keduanya. "Anjir gua harus apa? Erine temen gua cok itu kakel semua, duh.." gumam fritzy. Saat selesai bergumam, tanpa aba-aba ia langsung pergi menghampiri erine, oline, regie, dan juga jeane yang ada di sana.

"Oh rupanya kamu disini, ayo kekelas, nala cariin kamu" ucap fritzy lalu langsung menarik tangan erine dan membawanya pergi jauh dari sana, membuat regie berdecak kesal karna oline dan jeane malah merusak rencana nya untuk mendapatkan erine.

"Gila lu regie, bisa-bisanya lu deketin dekel dengan teriak gitu, apa bisa di bilang pantas? Lu punya jabatan di ekstrakurikuler basket dan juga lu anak osis, dengan enaknya lu bilang mau ke toilet malah mesra gini sama erine? Gila" ucap oline. Regie tak menggubris perkataan temannya sama sekali, dia tak memperdulikan nya, tetapi oline langsung mengangkat regie dengan menarik kerah bajunya dan menatap regie tajam.

"Kalau bukan karna pertemanan, abis lo" ucap oline, lalu melepaskan kerah baju regie lalu menarik jeane untuk pergi dari sana. Diruang osis, jeane menatap oline penuh dengan tanda tanya, sebenarnya mengapa oline membatasi interaksi antara erine dan juga regie? Lalu mengapa, dia begitu sensitif bahkan kepada sahabat dekatnya sendiri.

"Lu-"
.
.

"Gausah tanya kenapa, gua punya alasan tersendiri. Cepat atau lambat nya waktu, lu bakalan ngerti." ucap oline menatap mata jeane, jeane mengangguk paham apa yang di katakan oline.

Entah ada pikiran apa yang membentang di pikiran jeane, ia langsung memikirkan salah satu adik kelasnya, dan itupun termasuk teman erine.

"Oline, kenal kimmy?" tanya jeane kepada oline.

"Ofc, karna waktu smp. Gua, regie, sama kimmy, adkel kakel" balas oline. Jeane mendengar perkataan oline yang mengatakan bahwa mereka bertiga sempat satu sekolah di smp dan bertemu kembali di sma, namun mengapa saat masa perkenalan lingkungan sekolah, regir dan kimmy seperti tidak saling mengenal? Bahkan kepada oline pun seperti itu.

"Terus kenapa pas mpls, kalian kayak biasa aja?" tanya jeane penasaran, oline tersenyum lalu menghelakan nafasnya pelan. "Karna, ada jeane victoria" balas oline bercanda, di sela-sela mereka sedang serius, oline malah bercanda. Yang benar saja brok!

"Ga lucu, oline manuel." ucap jeane menatap oline. Oline dibuat tertawa oleh candaannya sendiri, yang melihat muka seorang jeane victoria yang sudah sangat serius, malah diajak bercanda.

Nice To Meet You - ORINE (S1, S2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang