Sebelum membaca alangkah baiknya memencet tanda bintang alias vote, terimakasih teman-teman, happy reading🚀😎
.
.
.Seperti yang sudah di jelaskan di bab 4 kemarin, erine, oline, greeselo, cynthia, oniel dan indah akan pergi ke mall. Tidak ada rencana apapun untuk mengajak keluarga vanisa, itu hanya kebetulan saja saat indah datang ke rumah keluarga adhalia dan kebetulan oniel dan oline menyusul.
Di kamar erine, dia masih kesal. Mengapa seorang indah cahya harland adalah ibu dari seorang oline manuel? Ketua osis yang menyebalkan menurutnya. Dia berpikir, bagaimana orang-orang bisa menyukainya di saat dia membenci nya di fase sekarang.
"Kenapa sih kak oline harus ikut? Kan aku mau nya papa sama mama doang, ck!" ucapnya menggerutu. Tapi tak ada pilihan lain, jika dia mengoceh yang ada dia tidak bisa kesana. "Huft, yaudah deh aku siap siap aja" ucap erine. Saat selesai bersiap-siap, ia langsung turun di bawah, melihat oline yang masih menggunakan seragam pramuka.
"Lama" ucap oline melihat ke arah erine, erine tak menggubris perkataan oline, dia malah memperlihatkan kedua bola matanya yang memutar ke arah oline.
"Jangan gitu erine, dia kakak kelas kamu" ucap greeselo. Erine berdecak kesal, andai saja greeselo tau sikap asli seorang oline manuel ini.
"Oline, papa sama om selo udah konfirmasi tadi, kamu sama erine bawa mobil ya, jemput dulu ribka, katanya dia mau ikut. Jadi papa mama sama kapal grecyn ini se mobil" ucap oniel, oline langsung melototkan matanya lalu melirik erine, melihat muka erine yang sudah sangat cemberut, sepertinya oline sudah selalu merusak harinya.
"Kenapa erine ga sama kalian duluan? Oline nanti-"
"Gapapa kok kak, kita bareng aja, terus om oniel sama tante indah bareng mama papa aku" ucap erine, sebenarnya itu hanya omong kosong, dia tak ingin berangkat bersama oline.
"Yakin lo?" tanya oline, lalu erine mengangguk pelan.
"Yaudah kalian berangkat gih, jemput dulu ribka ya di rumah, kamu ganti baju dulu oline. Jangan pakai pramuka mulu" ucap indah.
Erine dan oline menuju ke rumah oline terlebih dahulu, seperti yang sudah di katakan bahwasanya oline harus menjemput ribka terlebih dahulu, karena ribka ingin ikut bersama mereka semua. Tetapi ini lah hal yang di takutkan oleh oline, ke canggungan nya saat bersama erine. Sedari tadi, erine hanya memasangkan wajahnya yang cemberut, bahkan wajahnya berkaca-kaca saat ini, membuat oline merasa bersalah dibuatnya. Tetapi juga, dia gengsi untuk menanyakan sesuatu kepada erine, walaupun begitu, dia tetap bertanya.
"Lo keberatan?" tanya oline, lalu erine langsung melirik oline yang bertanya kepada nya.
"Keberatan, banget" balas erine, lalu melihat jalan yang ada di depan lagi, oline menghelakan nafasnya pelan lalu melirik erine.
"Gua juga mana tau bakalan gini rin, maaf bikin repot" ucap oline. Erine tak menggubris permintaan oline sama sekali.
"Kemarin kemarin waktu coret muka aku kenapa ga minta maaf, giliran gini doang minta maaf" gumam erine. Karna tak ingin moodnya semakin hancur, dia langsung membuka handphone nya, yang ternyata regie memberikan pesan kepada erine, banyak sekali, muka erine yang berawal dari cemberut, sekarang memasangkan wajah yang ceria kembali. Oline tersadar bahwa saat erine memainkan handphone nya, terlihat erine yang senyam senyum sendiri.
"Chatting sama siapa sampe hampir kesurupan?" tanya oline kepada erine, erine langsung mematikan handphone nya lalu melirik ke arah oline yang sedari tadi menanyakan sesuatu kepadanya.
"Bukan urusan kakak" ucap erine.
"Chattan lo sama regie?" tanya oline, erine terkejut. Bagaimana oline bisa mengetahui bahwa dirinya sedang chat dengan regie?
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You - ORINE (S1, S2)
Teen Fiction"Always happy when we are together" -Catherina Vallencia Adhalia. "Nice to meet you~ erine" -Oline Manuel Vanisa.