Sebelum membaca alangkah baiknya memencet tanda bintang alias vote, terimakasih teman-teman, happy reading🚀😎
.
.
.Deg, mendengar kata kata itu, erine terkejut. Benar benar terkejut, dia tak mempunyai ekspetasi bahwa oline akan berbicara seperti ini kepadanya, hanya kata biasa, tapi sungguh menyakitkan baginya.
"Yeah i know" balas erine.
"Gausah di suapin kak, aku bisa sendiri" ucap erine mengambil mangkuk yang berada di tangan oline itu, tetapi oline menahan nya. "Biar sama gua aja, rin. Ga salah juga kalau temen saling bantu, hahaha" ucapnya.
"Kamu sengaja bilang gitu? Apa gimana?" Tanya erine yang mulai kesal dengan ledekan oline yang terus menerus meledek dirinya tentang teman, teman, teman, dan teman.
"Sengaja. Karna yang gua bilang ini sesuai fakta yang udah lu bilang, we just friend" ucap oline tersenyum.
"Karna emang kita temen, kak. Kita cuma-"
"Cuma pacar pura pura rin, gua tau. Gausah bahas itu lagi, karna gua juga tau bahwa hati lu itu cuma buat regie, sahabat gua. Bukan buat gua, gua disini sebagai formalitas buat nutupin semua ini" ucapnya lagi, erine sangat merasa bersalah kepada oline, sangat amat merasa bersalah.
"Makan dulu rin" ucap oline, erine menggelengkan kepalanya pelan, lalu setelah itu dia menundukkan kepalanya. "Aku gamau, aku gamau makan! Kenapa kamu selalu bahas ini, aku minta maaf. Iya aku tau aku salah, tapi-"
Oline langsung memeluk erine, dan menutup mulut erine dengan 1 tangannya itu, erine merasa tenang saat oline memeluknya. Pelukan sehangat ini, yang memeluknya adalah orang yang telah dia lukai hatinya.
"Oline.. Semoga bahagia selalu menyertai kamu" gumam erine di dalam pelukan oline.
"Sekarang makan, abis makan minum obat. Tadi gua udah beliin lu beberapa makanan juga di minimarket, makan ya?" Bujuk oline. Erine pun melepaskan pelukannya dan mengangguk pelan, sehabis itu oline langsung menyuapinya, walaupun sedikit susah dan memerlukan waktu lama, apalagi dengan susah payahnya dia membujuk erine ini untuk makan.
"Abis juga eyin.. Say apa?" Tanya oline.
"Alhamdulillah" ucap erine tersenyum. Oline terkekeh pelan, dia langsung mengambil obat yang telah dokter sediakan, dia langsung memberikan obat itu kepada erine, dan erine pun langsung meminumnya.
"Pinter, gini dong" ucap oline tersenyum.
"Makasih udah kesini" ucap erine berterima kasih, namun oline hanya membalasnya dengan anggukan dan juga senyuman nya yang tipis.
"Gua mau pulang dulu ya?" Tanya oline.
"Secepet ini? Ga mau temenin dulu aku?" Tanya erine kepada oline, oline terkekeh pelan dibuatnya, erine bisa semanja ini?
"Catherina vallencia bisa manja juga ya?" Tanya oline, namun dia malah mendapatkan geplakan dari erine, "aku juga manusia!" Ucap erine.
"Yaudah gua temenin, hari ini mau ngapain?" Tanya oline kepada erine.
"Ga ngapa ngapain ish, kamu disini maksudnya!" Ucap erine kesal, oline semakin dibuat terkekeh olehnya.
"Iya iya okay eyin, tapi jangan dikamar ya, terlalu suram disini. Ke taman aja ayo, mau ga?" Ajak oline, erine mengangguk pelan, mereka berdua pun pergi ke taman dan duduk di bangku taman.
.
.
.Kembali ke regie. Dia sedang berada di markas nya sendiri, markas? Ya. Semenjak di keluarkan dari geng celderioz, dia membuat gengnya sendiri, hari ini dia sedang mempersiapkan penyerangan kepada geng sebelah, yaitu geng calderioz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You - ORINE (S1, S2)
Novela Juvenil"Always happy when we are together" -Catherina Vallencia Adhalia. "Nice to meet you~ erine" -Oline Manuel Vanisa.