Chapter 33 : Hide

523 72 29
                                    

08:12 AM

.

.

Hubungan Irrad Dan Skylar Berjalan Dengan Mulus,beberapa Bulan Telah Mereka Lalui Bersama Tanpa Ada Masalah apapun, Semuanya Baik-baik Saja. Mereka Bahagia Bisa Memiliki Satu Sama Lain. Hanya saja Mereka Menyembunyikan Hubungannya Dari Publik, Padahal Mereka Berdua Tidak Ingin Seperti Ini, Mau Bagaimana Lagi? , Keadaan Yang memaksa. Tidak Ada Anak GH yang Tau Tentang Hubungan Mereka, Kecuali Banana Dan Brusko.

"Rad? "

Skylar duduk di bawah Ranjang Kepalanya Bertumpu Di Paha Irrad, Sementara Irrad Sedang Mengeringkan Rambutnya dengan Handuk. Setelah Perdebatan Panjang dengan Skylar Di pagi Hari, Akhirnya Irrad Mengalah Dan Membiarkan Skylar Ikut Mandi Bersamanya, Sebenarnya Ini Adalah Keputusan Yang Salah Membiarkan Skylar ikut, Irrad Malah Lama Gara-gara Skylar Yang Sangean,Dia Jadi Kesusahan Untuk Melesaikan Acara Mandinya, Dikit-Dikit Pegang, Dikit-dikit Cipok, Lengah Dikit Pasti Tubuh Irrad Sudah Berbekas. Tapi Entah Kenapa Skylar Tidak Pernah Berani Melakukan Hal Yang Lebih Jauh Lagi Pada Dirinya, Dia Selalu Bilang 'Dia Tidak Akan Pernah Melakukan Itu Jika Irrad Belum Siap, Baginya Irrad Sudah Menjadi Miliknya Saja Dia Sudah Sangat Bersyukur, Jadi Skylar Tidak Ingin Menyakiti Little Pongrest nya'.

"Apa Ler? " Irrad Tetap Fokus Mengeringkan Rambut Kekasihnya, Sesekali Dia Memijit Lembut Kepala Skylar.

"Rad? Apa Lu Bakal Terus Sama Gw? Nemenin Gw Sampai Gw Ga Ada? " Skylar Memejamkan Mantanya Menikmati Setiap Pijitan Dikepalanya

"Lu Ngomong Apa Sih Ler? Lu ga Bakal Kemana-mana Dan Gw Juga Bakal Selalu Ada Kemanapun Lu Pergi, Gw akan Selalu Ada Disisi Lu"

"Lagian Harusnya Gw Yang Bilang Gitu bukan Lu" Irrad

"Thank's, Rad I Love You" Skylar

"Love You More Skyy" Irrad Membungkukan Badanya Untuk Meraih Bibir Kekasihnya, Dia Mengecup Sebentar Bibirnya. Skylar Membuka Matanya, Membalas Kecupan Irrad. Skylar Membalikan badanya Kemudian Dia Berdiri berjalan Kearah Jendela Yang Mengarah Keluar, Memandang Pemandangan Pagi Hari Yang Cerah.

"Tidak Ada Yang Tau Tentang Takdir Tuhan Rad, Manusia Hanya Bisa Berekpetasi, Sisanya Tuhan Yang Mengurusi"

"Bisa Jadi Aja Kan? Lu yang sakit Malah diberi umur yang panjang, Sementara Gw Yang Sehat Begini Malah Dipanggil, Tidak Ada Yang Tau Tentang Takdir Rad" Skylar bersender Di Jendela Melihat Anak-Anak Lainya Sedang Bercanda Di Halaman Depan, Entah Kenapa Tiba-tiba Pikiranya Mengarah Kesana Dia Sendiri Bingung

Irrad Mengira Skylar Sedang Dilema dengan Masalahnya Sendiri Seperti Biasanya, Jadi Omongannya Kadang Sedikit Ngawur.
Irrad Menghampiri Skylar dia Memeluknya Dari Belakang

"Apaan Sih Ler, Ga Ada Satupun Dari Kita Yang Akan Saling Meninggalkan, Lu Percaya Kan? Bahkan Keadaan Gw Udah Semakin Membaik Sekarang Ler"

Skylar Membalikan Badanya, Supaya Irrad Bisa Bersandar Di dadanya

"Iya Rad, Gw Bersyukur Lu Udah Lebih Baik, Lu Harus Sembuh, Gw Janji Bakal Selalu Temenin Lu Sampai Benar-benar Sembuh" Skylar

"Gw Begini Karena Lu, Gw Bahagia" Irrad Semakin Mengeratkan Pelukanya

"Syukurlah Sekarang Gw Menjadi Alasan Lu Bahagia Rad"

"Ayo Turun, Kita Gabung Dengan Mereka, Kayanya Seru" Skylar melepaskan pelukanya.

"Gw pake Baju Dulu, Tolong Ambil Jaket Gw babe di lemari" Skylar

Irrad Melirik Keluar Jendela, Tampaknya Anak-Anak GH sedang Senam Pagi, Dia Bergegas Mengambil kan Jaket Skylar

𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐤𝐲 & 𝐄𝐚𝐫𝐭𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang