Chapter 15

1.5K 145 91
                                    

DUEEERRRR!!! nggak ada NC di chapter ini muehehehe 😁

















🌸



Nunew..... MALU!!

Benar-benar malu!

Dan kesal,

Yang satu itu tidak bisa dilupakan.

Nunew kesal pada cuaca, Nunew kesal pada kapten kapal yang sudah mengganggu waktunya bersama Zee, dan Nunew kesal pada semuanya!

Semuanya sudah berjalan dengan sangat lancar dan juga sempurna. Malam romantis, Zee yang sangat menerima godaannya dengan sentuhan panasnya, dan juga janji akan sesuatu yang lebih panas lagi yang disampaikan dengan sentuhan lembut.

Tapi semuanya harus berakhir ketika suara menahan malu kapten kapal memutuskan pertukaran sentuhan panas Nunew dan suaminya. Zee seakan tersadar dari lamunan panjangnya dengan cepat melepaskan sentuhannya dari tubuh Nunew, seakan kedua tangannya terbakar, dan Nunew yang tidak ingin tubuhnya dilihat oleh orang lain buru-buru menutupi dadanya dari pandangan kapten kapal yang sedikit tidak menyenangkan.

Kapten kapal menginformasikan jika badai besar akan segera terjadi, dan mereka harus kembali ke dermaga secepatnya.

Jadi malam itu kapal mereka dnegan cepat menepi ke dermaga, dan malam romantis mereka harus berakhir dengan cepat. Zee dan Nunew harus menghabiskan malam di kamar hotel malam itu, dengan suasana yang sangat canggung.

Nunew tidur dengan memunggungi Zee malam itu, menyembunyikan malunya.

Dan saat ini, keduanya dalam perjalanan kembali menuju rumah kediaman keluarga Panich, mata Nunew memandangi lesu keluar jendela, tidak tertarik sedikitpun pada pepohonan atau rumah-rumah yang terselip diantaranya.

Dirinya sangat menyarangkan kesempatan bagus yang terbuang sia-sia, setelah ini Nunew tidak begitu yakin dia akan mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan malam romantis berdua saja dengan suaminya.

"Nunew..."

Nunew sedikit tersentak ketika suara Zee membangunkannya,

"kita sudah sampai." Ucap Zee, dengan senyuman tipis.

Nunew memandangi Zee sesaat sebelum si manis itu mengalihkan pandangannya kearah lain, tidak sanggup menahan malu setiap kali bertatapan dengan suaminya.

Nunew dengan cepat membuka pintu mobil dan keluar tanpa melihat-lihat lagi keadaan diluar jendela, ingin segera menjauh dari tatapan Zee sejenak, mengusir malu.

Dan saat Nunew kembali memperhatikan sekitarnya, Nunew baru sadar jika mereka tidak berada di rumah besar keluarga Panich yang sangat familiar bagi Nunew sekarang. Tapi keduanya berada di kediaman keluarga Panich yang lain.

Nunew menelan ludahnya kasar, kenangan-kenangan yang terasa manis dan pahit dengan cepat memasuki otaknya ketika mata Nunew melihat bangunan bergaya semi tradisional didepannya.

Mereka berada di villa keluarga Panich di ChiangRai.

Nunew tidak begitu memperhatikan kota yang mereka tuju kemarin saat Zee mengajaknya menaiki jet pribadi dengan alasan akan membawa Nunew mewujudkan keinginannya, tertalu sibuk merasa pusing dengan rasa senang.

Dan hari ini, Nunew baru menyadari jika keduanya sedang berada di ChiangRai, kota tempat keduanya pertama kali bertemu dikehidupan pertama Nunew. Dan saat ini, Zee membawa Nunew mengunjungi villa keluarga Panich yang terletak di puncak salah satu gunung indah kota itu.

Villa tempat Nunew dan Zee menghabiskan hari-hari mereka dengan damai dulunya, sebelum kedamaian itu juga direbut oleh Kram.

"karena rencana menghabiskan waktu berdua di tengah laut gagal, jadi phi pikir bagaimana kalau kita menggantinya dengan berdua di puncak gunung? Nong tidak kecewa kan?" ucap Zee sambil menghampiri sosok Nunew yang terdiam memandangi villa didepannya.

SECOND MARRIAGE OF WEALTHY OLD MAN - ZNN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang