Chapter 7

1.2K 130 17
                                    

























🌸



Sekembalinya Nunew dan Zee dari toko perhiasan, Nunew bukan hanya menenteng tas berisi cincin pernikahannya dengan Zee, tetapi Nunew juga menenteng satu las lain yang berisi dessert dari toko kudapan ternama yang ada didalam bangunan mall itu.

Nunew merasa begitu senang, dan dalam balutan kesenangannya itu, Nunew dengan malu-malu menautkan tangannya di lengan Zee, lalu berpura-pura untuk melihat display toko-toko disekitar agar tidak menyaksikan penolakan atau perasaan tidak nyaman di wajah Zee.

Tapi sama sekali tidak,

Tidak ada penolakan bahkan sampai keduanya kembali masuk kedalam mobil mewah milik Zee, Zee sama sekali tidak menunjukkan penolakan pada Nunew.

Tentu saja, walaupun tidak ada penolakan, Zee juga tidak terlihat akan mebalas sentuhan Nunew.

Nunew sadar, ini baru awal. Zee mungkin masih merasa canggung terikat dengan seseorang yang jauh lebih muda darinya.

Mungkin didalam pikiran Zee, Nunew masihlah anak muda yang harus dia lindungi, dan bukan istri yang bisa dia sentuh dengan bebas.

Dan hal ini terus terlintas didalam pikiran Nunew berkali-kali, bahkan setelah 3 hari sejak Nunew sudah sah menjadi istri Zee.

Bagaimana mungkin Nunew tidak memikirkannya, saat ini, walaupun Nunew memiliki status sebagai istri Zee, tapi tetap saja tidak ada yang berubah didalam hubungan mereka selain cara mereka berbicara dengan satu sama lain.

Nunew masih tinggal di kamar lamanya, dan hanya bertemu panjang dengan Zee disaat sarapan sebelum pria itu meninggalkan Nunew sendiri lagi di rumah besarnya, dan baru kembali larut malam saat Nunew sudah tertidur lelap.

Nunew… harus merubah ini. Nunew tidak bisa membiarkan hubungannya dengan Zee tetap berjalan seperti ini jika dia tidak ingin keadaan di kehidupan sebelumnya kembali terulang. Di kehidupan ini, Nunew bertekad untuk menjadi istri Zee yang sesungguhnya, dia akan mendapatkan cinta Zee.

Dan semuanya, tergandung pada langkah selanjutnya yang akan di ambil oleh Nunew, karena jika Nunew menggantungkan semuanya pada Zee, suaminya itu tidak akan mengambil langkah apapun, dan akan terus memperlakukan Nunew seperti anak angkat yang menjadi tanggung jawabnya.

Malam ini, Nunew mengenakan piyama sutra berwarna pink pucat yang menonjolkan kehalusan kulitnya, dan dengan jantung yang berdebar, Nunew mengetuk pelan pintu kamar suaminya.

Dan menunggu.

Setelah berkali-kali mengetuk dan tidak mendapatkan jawaban dari Zee, Nunew hampir saja mengurungkan niatnya. Tetapi kembali terbayang hari-hari sepi di kehidupan pertamanya, Nunew kembali menguatkan tekadnya, dan setelah berfikir singkat, membuka pintu kamar Zee perlahan… dan mendapati jika Zee tidak ada didalamnya.

Nunew mengedarkan pandangannya dengan kecewa ketika suara deruan air yang menghantam lantai basah memasuki telinganya, suaminya sedang mandi.

Nunew menggigiti bibir bawahnya bimbang, sesaat sebelum akhirnya kembali memantapkan dirinya dan melangkah mendekati ranjang besar Zee, dan duduk di tepinya dengan dada berdebar.

Terus menunggu, dan ketika Nunew merasa dadanya hampir pecah karena terlalu lama berdetak kencang, Zee melangkah keluar kamar mandi dengan hanya sehelai handuk yang melingkar di pinggang kokohnya.

Dan melihat hal itu, Nunew memekik pelan dan memalingkan wajahnya, menyembunyikan malu.

Nunew… memang pernah berhubungan dengan Zee di kehidupan sebelumnya, tapi saat itu, Nunew terlalu kacau untuk memperhatikan detail penampilan Zee.
Tapi malam ini, Nunew bisa melihat dengan jelas, walau hanya sebentar, jika Zee… bukanlah pak tua.

SECOND MARRIAGE OF WEALTHY OLD MAN - ZNN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang