Chapter 13

1.4K 144 52
                                    























🌸

Sudah tiga hari sejak kejadian di club Gemini. Zee bersikeras agar Nunew terus beristirahat dirumah, tapi Nunew ‘merengek’ agar dibiarkan untuk tetap pergi berkuliah. Toh, lukanya hanya sebatas lebam yang terlihat lebih parah dari yang seharusnya.

Zee masih terlihat tidak menyukai keadaan Nunew. Tapi, tentu saja Nunew mendapatkan keinginannya.

Berkurung sendiri di dalam rumah besar keluarga Panich dan hanya ditemani para pelayan juga sangat menyesakkan untuk Nunew.

“ingat, jangan terlalu memaksakan diri.” Peringat Zee, sebelum Nunew keluar dari mobil.

Masih ada lebam biru di sudut bibir dan pipi Nunew, terlihat sangat mengerikan di atas kulitnya yang putih. Dan Zee yang terus melihat lebam itu sepanjang hari dibuat sangat tidak nyaman karenanya.

Nunew mengangguk. “umm, janji.” Ucap Nunew, antusias. Satu tangannya terangkat seakan ingin memberikan hormat, tapi tindakan itu hanya membuat biru di pergelangan tangannya semakin terlihat.

Dan hal itu membuat rasa tidak nyaman didada Zee semakin melebar.

Zee membenarkan poni Nunew dengan gerakan hati-hati, matanya melembut, menyembunyikan marah yang sudah ditahannya selama berhari-hari.

“hati-hati.” Ucapnya, pelan.

Nunew mengangguk, lalu dengan cepat membubuhkan ciuman manis di pipi Zee sebelum bergegas keluar dari mobil, menahan malu.





🌸





“Nunew!”

Nunew menghampiri dua orang yang memanggilnya dengan antusias. Dua senior yang dikenalnya melalui kelas khusus mentor Amp. Nunew pikir dia akan dimusuhi oleh anak-anak didikan mentor Amp, karena dirinya yang masuk kedalam universitas dengan jalan yang ’tidak biasa’, terlebih lagi Nunew juga tau jika Yuta menyebarkan beberapa rumor tidak mengenakkan tentang dirinya, yang menyebabkan Nunew cukup terisolasi dari teman-teman satu angkatannya.

Tetapi tidak, mahasiswa yang berada dibawah bimbingan mentor Amp memperlakukan Nunew seperti biasa, selayaknya junor yang perlu dibimbing.

“whoa! Ada apa dengan wajahmu?” seru salah satu seniornya, Tay. ketika melihat lebam di wajah Nunew yang terlihat menonjol karena kulit putih bersihnya.

Sedangkan seniornya yang lain New mulai menggerakkan wajah Nunew kesini dan kesana untuk memeriksa seluruh wajahnya.

“kamu dipukul? Siapa yang memukulmu?” Tanya New dengan kerutan dalam diantara alis tebalnya.

“tidak papa, kejadiannya sudah beberapa hari yang lalu. Sakitnya tidak seberapa, sebentar lagi juga sembuh.” Ucap Nunew, dengan senyuman kecil.

“aku tidak suka ini! Siapa yang sudah berani memukul juniorku? Huh? Biar ku hajar dia!” ucap Tay menggebu-gebu.

“nah, tidak perlu speerti itu. Lukanya lebih parah dariku, tenang saja.” Ucap Nunew, sesaat sebelum seseorang menabraknya dari belakang dengan kasar.

“sial! Kalau mau mengobrol jangan di tengah jalan dong, mengganggu saja.” Ucap orang itu, Yuta, dengan tatapan nyalang pada Nunew.

Disebelahnya, Tris terlihat sangat tidak nyaman, dan menolak untuk melihat wajah Nunew langsung.

“heh! Kamu yang menabrak kenapa kamu yang kamu yang jadi lebih galak? Minta maafpun juga tidak!” sambar New.

“Senior sudah, tidak usah diladeni.” Ucap Nunew, sambil menarik New yang sudah bersiap akan memulai perkelahian dengan Yuta.

Nunew menatapi Yuta dan Tris bergantian, matanya datar, tapi ada senyuman penuh cemooh di sudut bibirnya.

Nunew tau jika keduanya sedang mencari-cari alasan untuk memulai masalah dengan Nunew. Pasti karena keduanya sedang merasa tidak nyaman karena kejadian di club Gemini.

Dipikir lagi, Nunew sebelumnya tidak begitu mengerti kenapa Yuta sangat bersikeras untuk memusuhi Nunew, mengingat keduanya tidak pernah benar-benar berinteraksi. Tapi jika dipikirkan lebih dalam, bukankan tatapan Yuta pada Nunew menunjukkan dengan jelas kenapa pria itu sangat memusuhinya?

Iri.

Yuta menunjukkan rasa iri yang sangat dalam pada Nunew. Dan juga Tris.

Tapi karena Tris adalah ‘temannya’ yang baik, Yuta mengerahkan semua rasa irinya pada Nunew yang bahkan tidak peduli padanya.

Nunew melangkah, mendekati Yuta dan Tris. Lalu dengan suara yang dibuat sehalus dan semanis mungkin Nunew berkata “kalian masih belum jera juga ya? Apa club Gemini masih belum cukup? Kalian berdua beruntung aku terlalu sibuk dengan suamiku sampai tidak ikut campur, dan mengajukan tuntutan pada kalian soal sabotase pada superbike ku, kalau tidak… kalian tau kan akhirnya seperti apa?”

Yuta memucat.

“omong kosong! Sabotase apa? Kami tidak tau apa-apa soal sabotase. Jangan bicara sembarangan!”

Nunew tersenyum “really? Sulit dipercaya… kalian mungkin tidak tau pasti apa yang akan dilakukan Kram. Tapi kalian tau jika hari itu Kram akan mengerjai tim ku kan? Tidak usah mengelak, aku tau kalian berdua cukup baik, Yuta si penjilat yang selalu iri dengan siapapun yang berada diatasnya, dan Tris si jalang yang bepura-pura baik tapi busuk didalamnya.”

“you bit-” Yuta akan melayangkan satu tamparan pada Nunew, tapi Nunew dengan cepat menangkap tangannya. Lalu menatapinya dengan tatapan tajam.

“kamu pikir kamu bisa menyentuhku dengan mudah?”  ucapnya sambil mendorong Yuta dengan kasar.

Yuta tersungkur. Matanya marah.

Tapi Nunew tidak menghiraukannya. Hanya berpaling pada Tris, dan menatapi sepupunya itu dengan datar.

“ini peringatan terakhirku untukmu dan Kram. Berhenti menggangguku, berhenti mengusik kehidupanku, jika kalian masih ingin hidup tenang. Selama ini aku tidak pernah mengganggu kalian, tapi kalian terus menerus membuatku terlihat seperti pejahat. Kalau kalian masih bersikeras terus mengusikku, jangan salahkan aku kalau suatu hari nanti kalian akan mendapatkan bayaran atas perlakuan kalian padaku selama ini.”

Mata Tris berkaca, menatapi Nunew dengan wajah seolah-oleh Nunew sudah menjahatinya.

“Kram kehilangan semua fasilitasnya sebagai pewaris Panich, dia bahkan tidak diijinkan untuk mendekati rumah ayahnya sendiri, juga kehilangan posisi dinperusahaan ayahnya yang sudha lama dijanjikan. Dan juga, Padahal dia sakit parah saat ini, tapi ayahnya tidak pernah menjenguknya sekalipun, memperlakukannya seperti orang buangan. Aku tau itu semua perbuatanmu, kalau itu bukan tindakan seseorang dengan hati yang jahat, lalu apa?”

Nunew terkekeh, tidak percaya Tris menjadikannya penjahat atas konsekuensi perbuatan Kram sendiri. Benar-benar tidak berotak.

“sekarang kutanya. Kalian boleh mencelakaiku dan menyebarkan fitnah tentangku – jangan mengelak, aku tau semua gossip buruk tentangku di kampus adalah perbuatan kalian!” putus Nunew dengan cepat ketika Tris akan membuka mulutnya, mengeluarkan pembelaan.

SECOND MARRIAGE OF WEALTHY OLD MAN - ZNN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang