🌸
Nunew menghela nafas lega, satu tangannya bertumpu diatas perutnya yang masih datar, tepat diatas tangan Zee yang sedang memeluknya dari belakang.
Sudah hampir satu jam mereka berbaring dengan posisi ini setelah pulang dari pesta ulang tahun rekan Zee beberapa jam yang lalu, malam semakin larut, tapi keduanya sama sekali belum tertidur, terjaga dengan pikiran mereka masing-masing. Nunew tau jika Zee memiliki pertanyaan untuknya, begitu juga dirinya sendiri, tapi untuk saat ini, Nunew tau yang dibutuhkan keduanya hanyalah kehangatan satu sama lain, bukan penjelasan, belum.
"apa Meena mengatakan sesuatu pada nong?" ucap Zee, akhirnya. Dengan suara halus yang hampir menyerupai bisikan.
"hmm? Dia mencoba menyinggungku, tapi nong juga menyinggungnya, jadi tidak apa-apa."
"Nunew..."
Ada nada kekhawatiran dalam suara suaminya, dan Nunew yang tidak ingin membuat suaminya memiliki lebih banyak kekhawatiran dengan cepat meremas tangan Zee dengan lembut, lalu menautkan jemari keduanya, dan mengeratkan pelukan pria itu pada pinggangnya.
Meletakkan tautan tangan keduanya diatas perutnya yang masih datar dengan lebih nyaman.
"phi, jangan khawatir. Nong bisa menjaga diri sendiri. Nong sudah berhadapan dengan ucapan dan tindakan yang lebih tidak menyenangkan dikehidupan pertama nong dibanding apa yang diucapkan wanita itu malam ini. Nong baik-baik saja."
Zee menghela nafas lelah, lalu membenamkan kepalanya di tengkuk Nunew. "phi tau, phi hanya berharap nong tidak perlu lagi menghadapi hal-hal seperti itu sekarang. Phi tau nong kuat, tapi itu bukan berarti phi akan baik-baik saja mengetahui ada yang berbuat tidak menyenangkan padamu. Mengerti kan?"
Hidung Nunew terasa masam, dan matanya sedikit berkaca. Lagi-lagi merasa bersyukur memiliki suami yang mencintainya seperti ini. Nunew merasa, penderitaannya di kehidupan pertamanya dulu tidak sebanding dengan kebahagiaan yang dia dapat setelahnya. Kebahagiaan yang diberikan Zee sebagai pasangannya.
"uumm... mengerti."
Keduanya kembali terdiam. Sebelum Nunew mengumpulkan keberaniannya untuk menanyakan apa yang selama ini dipikirkannya setelah bertemu dengan ibu mertuanya tadi.
"umm...phi."
"hm?"
"nong pikir ini sudah jelas terlihat,... sepertinya ibu mertua nong tidak terlalu menyukaiku."
"tidak usah dipikirkan. Yang terpenting adalah phi menyukaimu, yang lain tidak usah dipedulikan."
"bahkan ibu mertuaku juga? apa boleh begitu?"
"kenapa tidak boleh? Nong menikah dengan phi, bukan dengan ibu phi. Jadi yang harus nong pedulikan hanya phi. Bukan yang lain. Okay?"
Menahan senyuman setelah mendengarkan jawaban Zee, Nunew berbalik, dan mempertemukan pandangan penuh tawanya dengan Zee. keduanya saling menatap sesaat, sebelum Nunew dengan gemas mencubit pipi suaminya, masih dengan tawa yang tertahan.
"apa phi sedang ingin melindungiku atau phi sedang cemburu?"
"tentu saja phi sedang menlindungimu."
"benarkah? Tapi kenapa nong mendengar nada cemburu didalam perkataan phi? Hmm?"
Zee mengecup bibir merah Nunew sekilas, lalu memandangi matanya sesaat sebelum kembali menghela nafas, pasrah kali ini.
"kenapa nong sangat peka seperti ini hmm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND MARRIAGE OF WEALTHY OLD MAN - ZNN VERSION
FanfictionTerinspirasi dari novel china dengan judul yang sama. Tapi karena di remake dengan karakter znn, alur cerita, karakter tokoh, dan runtutan kejadian tidak akan sama persis dengan yang ada di novel.