Chapter 17

1.9K 143 58
                                    









🌸



Siapapun yang mengatai suaminya tua setelah ini benar-benar akan berurusan panjang dengan Nunew, pikirnya seraya menarik nafas terengah-engah, setelah entah berapa jam waktu yang dihabiskan suaminya itu untuk mencari nikmatnya di tubuh Nunew.

"uumm..." desahnya lelah, sambil mengeratkan pelukannya di pinggang kokoh Zee.

Well, Nunew memang kelelahan karena Zee saat ini, tapi bukan berarti dia akan merasa tidak nyaman berada didekat suaminya, berpura-pura marah karena dibuat lelah. Ini Zee, pria yang sudah dinantikannya selama bertahun-tahun, pria yang dicintainya selama dua kehidupan, mana mungkin Nunew akan menjauhinya hanya karena lelah melayani keinginannya.

Zee yang juga mendekap punggung Nunew erat saat itu menyunggingkan senyuman tipis, lalu menciumi puncak kepala istrinya dengan sayang.

Istrinya yang sempurnya.

Istrinya.

Senyuman Zee semakin melebar setelah mengulang-ulang kata itu, Zee tidak akan pernah bosan mengakui jika Nunew adalah istrinya yang sesungguhnya sekarang.

"dari mana datangnya semua stamina itu?" komplain Nunew, lemah. Walaupun jauh didalam hatinya Nunew tidak memiliki protes sedikitpun tentang stamina suaminya, dia menyukainya.

Tapi tetap saja Nunew harus berpura-pura mengkritik suaminya, kalau-kalau Zee mendapatkan ide Nunew menyetujui melakukan kegiatan yang sangat menguras tenaga ini setiap malamnya, Nunew tidak sanggup.

"olahraga." Jawab Zee singkat dengan nada menggoda.

"yeah benar, olahraga." Sahut Nunew dengan nada mencemooh. Yang mengundang kekehan singkat dari Zee.

"dan juga, pernah mendengar kata-kata lelaki yang tidak pernah merasakan manisnya buah cinta tidak akan puas hanya memakannya sekali?"

Nunew mengangkat alisnya, lalu menatapi Zee sedikit dengan sedikit kesal. "hmph! Phi sudah mulai berbohong padaku? Apanya lelaki yang tidak pernah merasakan buah cinta! Phi sudah memiliki anak, tentu saja phi sudah merasakannya." Protes Nunew, dengan nada sedikit menggoda.

Tetapi godaannya terhenti ketika Nunew menyadari ada perubahan kecil dalam ekspresi Zee saat ini.

Mereka berdua saling bertatapan beberapa saat sebelum akhirnya Zee menghela nafas, seakan melepaskan lelah yang sudah lama ditahan.

"phi?"

Perlahan, Zee menarik nune kembali kedalam dekapannya, lalu dengan helaan nafas lain mulai membuka mulutnya. "phi memiliki sesuatu yang harus dibicarakan denganmu, apa nong bersedia mendengarkannya?"

Nunew menganggukkan kepalanya, dengan cepat menyadari jika suasana sudah berubah drastis diantara mereka saat ini. Bahkan bahagia yang dirasakan disetiap sendi karena sentuhan panas Zee beberapa saat lalu pun ikut memudar.

"dua puluh satu tahun yang lalu, phi menikah karena perjodohan."

Nunew yang mendengarkan ucapan Zee itu mengeratkan pelukannya, Nunew tau jika Zee sudah pernah menikah sebelumnya, tapi tetap saja, dadanya terasa panas dengan cemburu ketika membayangkan Zee pernah bersama orang lain seperti ini selain dirinya.

SECOND MARRIAGE OF WEALTHY OLD MAN - ZNN VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang