21

197 32 0
                                    

Semua orang terpukau.

"Masyaallah.. Siapa nama kamu?"

"Haruno Sakura.. ustad"

"dari kelas?"

"kelas dasar"

Shikamaru tersenyum sangat bangga, matanya sampai berkaca-kaca melihat santri yang di didiknya melebihin santri dari kelas atas bahkan mungkin jika dua soal tadi di testkan untuk mereka, mereka akan susah menjawabnya.

Sakura melirik sasuke, sasuke tersenyum dan mengangguk.

'Alhamdulillah hirobbil alamin' batin sakura lega.

Jiraya sendiri yang mendatangi sakura menyerahkan sertifikat dan piala.

Sai menyenggol sasori "bagaimana kak?"

"tidak masalah kah jika aku melamarnya sekarang?"

"tidak masalah kak, malah waktu yang pas sepertinya ustad jiraya juga kagum sama sakura"

"apa yang kalian bahas?" naruto kepo.
Sai berbisik pada naruto.

"Apa!" naruto melirik sasuke.

"ada apa?" tanya sasuke.

"kak sasori berencana melamar sakura"

"Apa!! Tidak boleh!"

"kenapa? Sakura juga sudah dewasa lagian kak saso orangnya baik, soleh baby face lagi"

"aku bilang tidak ya tidak"

"ya kenapa sas?"

Sasuke menghelah nafasnya kesal "sakura sudah punya pasangan!"

"pasangan?" guman sasori yang mendengar.

"pria seperti apa yang dipilih sakura, aku jadi penasaran" ucap sai.

"pastinya tampan" guman sasuke tersenyum tipis.

"hanya tampan?" sahut shikamaru.

"Y-yaa baik, soleh juga intinya seperti itu"

Naruto mengerutkan dahinya "Ohyaa kamu sudah menikah, tetapi sas kamu gak pernah tunjukan istrimu sama kami"

"milad pesantren 2 minggu lagi akan dirayakan, aku akan menunjukannya pada kalian semua"

"Jadi gak sabar mau liat istri Uchiha" ledek sai menaik turunkan alisnya.

'aku yakin kalian semua akan terkejut' batin sasuke melihat teman-temannya.

.

.

.

"mbak aku kagum sama mbak.. " hinata memeluk sakura.

Sakura tertawa pelan "Hanya kebetulan hin, mbak lagi beruntung"

"mbak si gitu bilangnya beruntung aja, semua juga pasti karena mbak belajarnya giat kali kan"

Sakura tersenyum ia tidak memungkirin apa yang dikatakan hinata benar, sakura selama sasuke pergi ia belajar giat sekali bahkan kadang makan malam saja sampai di antarkan ke kamar oleh mikoto.

"Yaa.. Begitulah" ucap sakura akhirnya jujur.

"kamu berhasil sakura, selamat ya" ucap sai.

"Alhamdulillah ustad"

"sepertinya kita panggil mulai sekarang ustadzah" ucap naruto.

Sakura membelalakan matanya "hmm.. tidak seperti itu juga ustad"

"kenapa? Bukannya kamu sudah bisa mengajar mulai sekarang?" sahut sai.

"pengetahuan sakura masih sedikit ustad"

Istri Ustadz END ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang