32. Anomaly Eliminated

76 12 1
                                    

“Gojo-sunbae, terima kasih sudah mengantarku pulang dan mendengarkan keluh kesahku.” Sung Jin-ah berkata kepada laki-laki berambut putih.

Laki-laki itu tersenyum, menunjukkan pesona wajahnya yang tampan, yang bisa menarik perhatian wanita manapun di dunia. “Tentu saja, Jin-ah. Aku akan selalu ada kalau kamu membutuhkan bahu untuk sandaran. Lagipula, senyuman adalah satu-satunya ekspresi yang cocok di wajah cantikmu, dan panggil saja aku Satoru.”

Gadis remaja itu tersipu dengan kata-kata laki-laki yang mengaku bernama sebagai Satoru. Jin-ah mengangguk. “B–baiklah, Satoru-sunbae.”

Satoru tanpa ragu menepuk kepala gadis remaja itu, membuatnya tambah tersipu.

“Kalau begitu, aku akan pamit oke, semoga kakakmu cepat sembuh. Dan sampaikan salamku kepada ibumu.” Satoru mengedipkan mata kanannya, sebelum berjalan pergi dari lingkungan apartemen keluarga Sung.

[Tingkat kesukaan Sung Jin-ah – 8/10]

Satoru menutupi mulutnya dengan tangan, menyembunyikan seringai lebar di wajahnya yang cocok untuk ditinju. “Memang tidak rugi untuk memakai sel Hashirama ke tubuh ibu Jin-ah, aku bisa meningkatkan segalanya dengan cepat!”

“Bagaimana dengan proses Cha Hae-in?” Dia bertanya dengan santai entah kepada siapa, ketika duduk di kursi taman yang sepi dengan tangan bersandar di sandaran dan kaki yang bersilang.

[Tingkat kesukaan Cha Hae-in – 4/10]

“Tsk– wanita itu sangat kuat.” Kirito bergumam dengan jengkel ketika dia mengingat seorang wanita muda berambut pirang yang sangat sulit didekati. Tapi dia menyeringai setelah beberapa saat. “Tidak masalah, selama aku punya budakku yang satunya, dia akan memberikan penghasilan pasif.”

Satoru kehilangan senyumannya ketika dia dihampiri oleh seorang pria.

“Apakah Anda yang namanya Satoru Gojo?”

Satoru melihat dia tanpa berniat untuk berdiri, seolah-olah pria itu adalah sebuah kerikil di pinggir jalan.

“Benar, apa yang kau inginkan?”

“Bergabunglah dengan guild kami, Ambers.”

“Ambers?” Satoru mengangkat alisnya. “Aku belum pernah mendengar nama itu? Apakah itu guild baru?”

“Benar, aku Ayn Abimanyu, Hunter peringkat A, ketua guild Ambers.” Pria itu memberikan kartu namanya sebagai ketua guild.

Satoru mengerutkan keningnya ketika dia menerima kartu nama itu. Ambers… dia belum pernah mendengar orang ini dan guild itu sebelumnya. ‘Apakah karena aku ada disini jadi aku membuat efek samping ke dunia?’

Pastinya, itu adalah alasannya.

“Maaf saja, tapi aku sudah punya guild yang menjadi tujuanku.” Satoru mengembalikan kartu nama Ayn kembali. Dia menyeringai. “Dan tidak perlu repot-repot menyembunyikan tujuan aslimu.”

“Jadi begitu, mau bagaimana lagi.” Pria itu menghela nafas saat menerima kartu itu, sebelum dengan tiba-tiba menyerang Satoru dengan pisau yang disimpan di balik jaketnya.

Satoru tidak merespon, tapi ketika pisau itu beberapa sentimeter hampir menyentuhnya, dia langsung menggunakan kekuatan teleportasi—namun, entah bagaimana teleportasi itu tiba-tiba membawanya ke sebuah tempat yang tidak terduga.

Dari sebuah taman di tengah-tengah kota berubah menjadi padang pasir yang terik dan kering di antah berantah.

“Tidak kusangka ada yang berani melawan Yang Terkuat.” Laki-laki itu menyeringai saat dia memposisikan kembali dirinya. Mata birunya berubah menjadi ungu dengan riak.

Anti-Anomaly Chat GroupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang