PROLOG

106 8 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Sosok berhoodie hitam itu meraih bunga mawar hitam, menatapnya dengan seringai yang tersungging di bibirnya. Lalu menghirup aroma mawar hitam itu dengan mata terpejam.

"Apa yang bakal lo lakuin sekarang?" Seorang cowok yang berdandan seperti berandalan bertanya. Penasaran dengan tujuan sosok berhoodie itu.

Mata sosok berhoodie itu terbuka. Ia menoleh ke arah cowok itu. "Bales dendam!"

"Kenapa lo pengen balas dendam? Balas dendam cuma bakal ngelahirin balas dendam lagi. Dan semua itu kagak ada ujungnya."

Sosok itu meletakkan bunga mawar hitam itu kembali ke atas meja. "Karena hukum kagak berguna. Jadi gue harus balas dendam secara langsung. Di negara kita, ada banyak hukum sampah. Hukum yang bisa dibeli dengan uang dan kuasa. Rakyat kecil kayak kita kagak bisa menang lawan mereka yang punya salah satu ataupun dua hal itu. Bagi orang kaya, hukum itu sama dengan barang. Mudah buat di beli, sedangkan kita? Makan aja harus kerja keras."

"Lo emangnya mau balas dendam ke siapa aja?" Cowok itu kembali bertanya, lalu sosok itu berbalik dan menatapnya.

Sosok itu menempelkan jari telunjuknya ke mulutnya sendiri, lalu menyeringai. "Rahasia!"

Cowok yang berdandan layaknya berandalan itu menghela nafas. "Walaupun hukum seperti sampah, hukum tetaplah hukum. Dan harus dipatuhi, kan?"

Sosok itu mengeram marah. Tatapan matanya berubah tajam dengan tangan terkepal. "Patuh? Kenapa gue harus? Saat gue nuntut buat keadilan, mereka malah diem aja kan? Jadi apa alasan gue harus patuh? Gue juga udah kagak punya siapa-siapa, jadi gue harus bales dendam kan?"

Cowok yang berdandan layaknya berandalan itu terdiam.

"Lo tau? Ada yang bilang, kagak usah buka luka lama. Semuanya bakal terlupakan seiring berjalannya waktu. Tapi bagi gue, gue kagak bisa lupain luka lama itu. "

Cowok itu hanya terdiam. Bingung harus menanggapi sosok itu seperti apa.

Sosok itu menatap benci foto-foto orang yang akan dia balas. "Dan gue bakal nunjukin ke mereka, apa itu yang namanya penderitaan saat kehilangan orang yang kita sayang."

Sebelah tangannya terangkat meraih selembar foto yang menjadi pusat dari foto-foto lainnya. "Mereka harus ngerasain apa yang gue rasain selama dua tahun ini." Ia melanjutkan.

"Tapi keluarga mereka kagak bersalah, kan?" Akhirnya, cowok itu membuka suara.

Sosok itu menoleh menatap cowok yang selalu setia mengikutinya itu."Tapi mereka yang nutup kasusnya kan?"

Cowok itu kembali terdiam.

"Kalo orang yang gue lawan adalah iblis, gue juga harus jadi iblis kan?"

"Apa dengan jadi iblis, lo akan bahagia?"

"Bahagia?" Sosok itu menunduk menatap gelang pemberian kakaknya. "Bahagia gue udah hilang setelah kehilangan keluarga gue."

Helaan napas pelan keluar dari bibirnya. "Gue kagak masalah biar pun gue harus jadi iblis, karena dengan begitu gue bisa buat mereka yang udah hancurin keluarga gue hancur berantakan."

"Terus gimana langkah lo selanjutnya dalam balas dendam?"

Sosok itu terdiam sesaat, lalu tersenyum tipis. "Permainan!"

"Permainan? Maksud lo?"

Sosok itu tersenyum menatap cowok itu. "Lo liat aja nanti, gue udah mulai permainan itu."

"Kasih gue spoiler, " ujar cowok itu.

Sosok itu berpikir sejenak. "Bakal dateng sosok pemeran utama dalam permainan gue. Sosok yang bakal jadi tokoh penting di permainan kali ini."

"Hentiin permainan gila lo itu, lo kagak boleh menyeret seseorang yang kagak ada hubungannya dengan balas dendam yang lo lakuin! Apalagi balas dendam lo udah berada di tahap yang berbahaya, " tutur cowok itu.

"Sayangnya, gue kagak peduli."

"Meskipun lo jadi iblis sekalipun, tapi seharusnya lo masih punya hati kan? Jadi jangan melibatkan orang itu ke dalam permainan gila lo," pungkas cowok itu.

Sosok itu terdiam. Ia berbalik pergi meninggalkan cowok itu tanpa berucap apapun.

Helaan napas kasar keluar dari bibir cowok itu. "Lo udah bener-bener berubah!"

_____________

WARNING!!!
Jangan menaruh rasa percaya pada setiap tokoh yang muncul, karena siapa tau aja ada plot twist yang akan membuat kalian kecewa.

-

-

-


Sosok berhoodie hitam

Sosok berhoodie hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Cowok yang berdandan layaknya berandalan

Cowok yang berdandan layaknya berandalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ❤️
SOALNYA GRATIS GAK DIPUNGUT BIAYA KOK
(Bebas mau komen apa aja sih)

Mysterious Invitation (TXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang