08. ORANG TERAKHIR

24 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.


Terry menatap keempat orang yang sudah ia rekrut menjadi tim itu. "Kita tinggal nyari satu orang lagi, tapi siapa yang bakal kita pilih? "

"Apa lo punya seseorang yang bisa lo ajak?" tanya Steve pada Terry.

"Gue belum nemu orang yang pas itu, " jawab Terry.

Terry melirik ponselnya. Menunggu pesan dari Ethan. Namun sosok misterius itu tak mengirimkannya pesan lagi. Sosok itu kembali menghilang.

Ben menatap Terry. "Terus gimana selanjutnya? Tetep nungguin si Ethan ngirimin lo pesan lagi atau kita nyari satu orang terakhir dulu?"

Terry terdiam. Cowok itu menghela nafas. "Kayaknya kita harus nyari orang terakhir dulu, karena batas waktu udah hampir habis. Dan gue yakin, kalo Ethan saat ini lagi mantau kita di suatu tempat."

Keempat orang yang ada di sana mengangguk mengiyakan. Mereka sependapat dengan perkataan Terry yang ada benarnya itu.

"Tapi masalahnya, siapa orang terakhir yang kita rekrut itu? Kita kagak boleh sembarangan ngerekrut orang. Karena gue ngerasa sosok Ethan ini sangat berbahaya," celetuk Steve.

Semuanya terdiam. Memikirkan rencana selanjutnya.

"Gimana kalo kita masuk ke kelas dulu? Soal orang terakhir yang bakal kita rekrut itu, kita bahas nanti aja?" Ben mengusulkan.

"Gue setuju," timpal Daniel.

Kelima cowok itu melangkahkan kaki di sepanjang koridor menuju kelas. Namun seseorang dari arah depan berlari dan tak sengaja menabrak Terry hingga jatuh.

"Sorry, gue kagak sengaja!" Orang itu menolong Terry untuk berdiri.

"Kagak masalah," ucap Terry.

"Kalo gitu, gue cabut dulu! Soalnya gue buru-buru," pamit orang itu. Saat hendak kembali berlari, ia menoleh terlebih dahulu ke arah kelima cowok yang tak ia ketahui namanya itu. "Ah iya, gue Moana Valencia, dan gue bener-bener minta maaf!" Setelah mengatakan itu, orang yang bernama Moana Valencia itu langsung berlari pergi.

Kelima cowok yang ada di sana hanya terdiam melihat kepergian Moana.

"Gue pikir dia cowok njir," celetuk Kai.

"Gue juga mikir kek gitu, kok bisa tuh cewek make celana ke sekolah?" timpal Ben.

"Udah, ayok ke kelas! " ajak Steve.

Keempat cowok itu menganggukkan kepalanya dan mulai kembali berjalan menuju kelas. Namun Daniel yang sedari tadi terdiam menoleh ke arah belakang dimana Moana berlari dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

---

Rekrut orang yang bernama Moana Valencia masuk dalam tim, maka misi pertamamu berhasil.

-Ethan Lebanin-

---

Terry mengerutkan alisnya membaca pesan dari Ethan. Melihat pesan ini membuat Terry yakin jika Ethan benar-benar memantau dirinya. Entah dari jauh ataukah ia berada di dekatnya sendiri tanpa ia sadari. Tapi yang menjadi pertanyaannya, kenapa harus Moana Valencia? Orang yang tak sengaja menabraknya kemarin? Apakah ada sesuatu yang begitu istimewa pada cewek itu?

Helaan nafas kasar keluar dari bibir Terry. Cowok itu melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 8. Tidak lama lagi, jam istirahat pertama akan berbunyi. Terry menoleh menatap Kai yang hanya tiduran, lalu menatap pada seorang guru pria paruh baya yang begitu sibuk menerangkan.

Hingga akhirnya, bell istirahat pertama berbunyi. Terry langsung berjalan ke arah Kai yang masih tiduran setelah sang guru keluar kelas. Cowok itu mengguncang tubuh Kai untuk membangunkan cowok berperawakan bule itu. Kai yang terusik mulai membuka matanya dan menatap sayu ke arah Terry.

"Apa?" tanyanya dengan nada malas.

"Ayok ke atap, ada yang pengen gue kasih tau ke lo!"

Kai menghela nafas. Cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti langkah Terry yang hendak pergi menuju atap.

Terry menatap gedung-gedung yang lumayan tinggi dengan pikiran berkecamuk.

"Ethan ngirimin gue pesan," ungkap Terry pada Kai yang berdiri di sampingnya.

"Apa pesannya?"

"Dia nyuruh gue ngasih masuk Moana Valencia ke dalam tim."

"Moana Valencia? Bukannya orang itu yang kemarin nabrak lo?"

"Iya!"

Helaan nafas keluar dari bibir Terry. "Gue semakin penasaran, dia nyuruh gue buat tim secara acak. Tapi pada akhirnya, dia malah nyuruh gue buat ngasih masuk seseorang yang nabrak gue kemarin?! Sebenarnya si Ethan itu mikir apa sampai-sampai dia harus berbuat kayak gini?" Terry melanjutkan.

Kai hanya terdiam.

Terry menoleh menatap Kai. "Lo tau, Kai? Semakin hari, gue semakin penasaran dengan Ethan. Gue pengen tau apa yang ada dipikiran dia sampai-sampai harus berbuat sejauh ini. Dan kenapa harus gue?"

"Mungkin karena lo bisa bantu dia?" tebak Kai asal.

Terry mendongak menatap langit biru dengan pikiran yang berfokus pada sosok Ethan. "Gue bisa bantu dia dalam rangka apa? Gue bahkan kagak kenal sama dia."

"Dia mungkin kenal sama lo meskipun lo kagak kenal dia."

Terry terdiam. Helaan nafas kasar keluar dari bibirnya. "Entahlah, saat ini cuma Ethan yang bisa jawab semua pertanyaan gue." Terry menoleh menatap Kai. "Thanks udah mau masuk dalam tim aneh yang gue bentuk hanya buat nyari tau sosok Ethan."

Kai tersenyum. "Kagak masalah, lo kan teman pertama gue di sekolah ini!"

_________


Moana

Moana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ❤️









Mysterious Invitation (TXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang