05. MISI PERTAMA

26 5 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

----

Buat tim maksimal 6 orang, karena nanti kamu bakal mengalami hal tak terduga.

Ganbatte (頑張って)

-Ethan Lebanin-

----

"Setelah tiga hari kagak ngasih kabar, dateng-dateng malah nyuruh gue buat tim. Si Ethan ini maunya apa sih sebenarnya?" Terry membuang nafas kasar. "Terus ngasih semangat pake bahasa jepang lagi."

Terry kembali membuang nafas kasar. Semakin ia pikirkan tentang Ethan, semakin sakit kepalanya.

Rasa penasarannya terhadap Ethan semakin tinggi. Ia sangat ingin menemukan Ethan. Menanyakan alasan maksud dan tujuan orang itu padanya. Ia juga penasaran, apakah sosok Ethan itu cowok atau cewek?!

Tapi nama Ethan Lebanin adalah nama cowok, namun sosoknya yang misterius bisa saja hanyalah kedok untuk menutupi jenis kelaminnya. Mungkin nama Ethan Lebanin hanyalah sekedar nama samaran. Tapi siapa Ethan Lebanin sebenarnya? Apa tujuannya? Mengapa harus dirinya? Dan alasan dari semua ini apa? Banyak sekali pertanyaan yang ingin Terry lontarkan, namun mungkin tak ada yang akan menjawabnya kecuali sosok Ethan sendiri.

***

Ben berjalan mendekat ke arah Steve yang sedang berjalan sendirian. Cowok berkacamata itu merangkul pundak Steve meskipun tubuh cowok itu lumayan tinggi dari dirinya.

"Steve," panggilnya.

"Apa lagi?" tanya Steve dengan ekspresi datar.

"Gue butuh bantuan lo," pinta Ben.

"Bantuan apaan? Lo mau bolos lagi? Kagak kapok lo di panggil mulu ke ruang BK? Gue aja yang nyatat nama lo udah capek," pungkas Steve.

"Ini penting buat gue Steve, " ucap Ben.

"Sepenting apa sih sampai-sampai lo sering keluar dari sekolah?"

"Bisnis!"

"Bisnis apaan?" Steve kembali bertanya. Cowok itu sangat penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Ben diluar sekolah sampai-sampai sering keluar.

"Ada deh!"

Steve berdecih. "Sok misterius lo," cemooh Steve.

"Terserah lo deh, intinya bantuin gue!"

"Yaudah pergi aja sana, nanti gue izinin."

"Thank you brother, gue cabut dulu!"

Steve yang melihat kepergiaan Ben hanya bisa menghela nafas. Sebenarnya apa yang dilakukan cowok berkacamata itu di luar sekolah?

Steve kembali melanjutkan langkahnya. Namun saat akan berbelok, ia dibuat kaget oleh Terry yang tepat dihadapannya.

"Lo ngapain disana? Ngagetin aja!" ucap Steve dengan nada kesal.

"Sorry, gue ada perlu ama lo!" ujar Terry.

Steve mengangkat alisnya satu. "Apaan?"

"Lo pernah bilang kalo gue ada apa-apa gue cuma perlu hubungin lo kan?"

"Ya terus?"

Terry terdiam sesaat. "Gue butuh bantuan lo," ucap Terry.

"Bantuan apa?"

Terry terdiam menatap ragu pada Steve. Ia tidak mungkin langsung memberitahu Steve begitu saja masalahnya, namun di satu sisi ia tak punya pilihan lain. Ia tak mengenal banyak orang disekolah ini.

Steve menghela nafas saat melihat ada keraguan dari mata Terry. "Jadi kagak?"

Terry menjilat bibirnya yang kering. "Jadi!"

"Yaudah cepetan, gue harus ke kelas nih!"

"Gue lagi nyari 6 orang buat jadi tim," ungkap Terry.

"Tim apaan?" tanya Steve semakin penasaran.

Terry tak menjawab. Cowok itu malah mengedarkan pandangannya ke segala arah untuk memastikan bahwa tak ada orang disekitar mereka. Setelah memastikan keadaan aman, ia menoleh menatap Steve dengan serius.

"Alasan gue pindah ke sini buat nyari Ethan Lebanin."

"Ethan Lebanin? Kagak ad ..."

"Gue tau," potong Terry.

"Jadi?"

Terry menghela nafas. Cowok itu menarik Steve pergi dari sana. Setelah sampai ditempat yang sekiranya aman, cowok itu berbalik menatap Steve dengan serius.

"Gue disuruh Ethan buat tim maksimal 6 orang, " ujar Terry.

Dahi Steve mengerut bingung. "Kok Ethan bisa nyuruh lo buat tim? Padahal kan kagak ada orang yang namanya Ethan di sini."

"Gue tau, tapi dia ngirimin gue undangan digital dan pesan secara anonim."

"Emang lo udah tau Ethan itu siapa?"

Terry terdiam sejenak. "Belum!"

"Terus kenapa lo mau aja ngikutin perintah dia?" tanya Steve.

"Ada sesuatu yang buat gue penasaran."

"Lebih baik lo berhenti lakuin semua yang Ethan mau, karena mungkin lo bakal dalam bahaya."

"Gue kagak bisa berhenti gitu aja, gue udah sejauh ini! Gue pengen tau alasan Ethan nyuruh gue ke SMA ARUTALA. Gue juga penasaran apa tujuan dia yang sebenarnya? Kenapa harus gue? Dan bagaimana sosok Ethan itu? Gue penasaran ama dia."

Steve menatap Terry menelisik. Mencari tau apakah cowok itu benar-benar yakin dengan perkataannya. "Meskipun lo bakal dalam bahaya?"

Terry terdiam. Cowok itu mengepalkan tangannya menatap penuh keyakinan ke arah Steve. "Iya!"

Steve membuang nafas kasar. Ia bingung harus bagaimana untuk memberikan nasehat pada Terry yang sangat keras kepala.

_____________







Mysterious Invitation (TXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang