12. MEMECAHKAN MISTERI PEMBUNUHAN

28 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

---
Datanglah ke gudang yang berada di ujung, misi barumu ada di sana.

-Ethan Lebanin-

---

Terry tersenyum saat melihat pesan Ethan yang sudah ia tunggu-tunggu itu. Helaan nafas keluar lega keluar dari bibirnya. Ia sangat tidak sabar akan misi apa yang akan Ethan kasih ke dia kali ini.

Terry yang tadi begitu semangat langsung terdiam membatu melihat sebuah mayat yang tidak ia kenal bersandar pada tembok.

Sedangkan Ben yang melihat mayat perempuan itu langsung berlari keluar untuk menumpahkan muntahannya yang sudah tak bisa lagi ia tahan. Ben tidak sekuat itu melihat mayat meskipun mayat itu tak seperti mayat yang biasa ia tonton di drama ataupun film.

"Ry, lo seriusan Ethan ngirimin lo pesan cuma buat ngeliat mayat ini?" Steve bertanya pada Terry yang hanya terdiam.

Terry yang sudah tak sanggup berada di sana segera menutup mulutnya untuk menahan mual. Cowok itu berbalik keluar dari gudang. Terry menutup matanya menggunakan telapak tangannya. Ia masih tak menyangka bahwa Ethan menyuruhnya untuk melihat mayat. Dan mayat tadi adalah mayat pertama yang ia lihat secara nyata.

"Ethan kayaknya bener-bener gila," pungkas Ben.

Terry menoleh menatap Ben. "Gue sepemikiran sama lo!"

"Tapi mau gimana pun, kita harus nyari tau kenapa Ethan nyuruh kita ngeliat mayat itu." Ben dan Terry menoleh menatap Daniel yang keluar bersamaan dengan Moana, Steve, dan Kai.

Terry menjilat bibirnya yang terasa kering. Ia ragu untuk masuk ke dalam. Jujur saja, Terry takut!

"Guys, kita harus cek mayat itu dulu! Siapa tau aja ada banyak bukti yang bisa kita cari tau," ujar Moana saat melihat kelima cowok itu hanya terdiam.

"Mungkin mayat itu misi kita kali ini," timpal Kai.

"Bener, dan mau kagak mau kita harus ngeliat mayat itu." Steve ikut menimpali.

Terry memejamkan matanya berusaha untuk memberanikan dirinya. Helaan nafas keluar dari bibirnya.

"Ayok kita masuk, tapi lo yang di depan!" ajak Terry sambil mendorong punggung Moana untuk berjalan di depan.

Moana menatap sinis ke arah Terry namun cewek itu tetap berjalan di depan.

Setelah masuk dan berada di dekat mayat itu. Keenam orang itu mulai melihat dan mengambil apa saja yang berada di sana untuk dijadikan sebagai barang bukti.

Steve meraih ponselnya dan mulai mengambil foto mayat perempuan itu.

"Moa, coba lo liat tubuh tuh mayat. Siapa tau aja kita bisa tau alasan kematiannya," suruh Steve pada Moana.

Mysterious Invitation (TXT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang