WARNING!!!
DILARANG PLAGIAT!!!
SEDANG DALAM PROSES PERBAIKAN
DAN ADA BEBERAPA TYPO YANG TAK DISENGAJA
Terry merupakan murid berprestasi di sekolahnya. Namun meskipun demikian, ia merasa bahwa hidupnya sangat membosankan. Dimana dia hanya belajar, se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
----
Hidup yang dipenuhi rasa bosan hanya akan membuatmu suntuk, datanglah ke SMA ARUTALA Ada misi yang menunggumu disana.
Sebelum datang, pecahkan lah kode ini : EMDNIF
-Ethan Lebanin-
----
Terry mengerutkan alisnya bingung saat membaca sebuah undangan digital dari nomor orang yang tak dikenalnya itu. Padahal ia hanya iseng mengklik link tersebut.
"Pecahin aja deh kodenya," gumam Terry.
Cowok itu memiringkan ponselnya untuk melihat maksud dari kode itu, namun ia tetap tak mengerti. Semakin ia pikirkan, ia semakin buntu. Ia meraih pulpen dan selembar kertas dan mulai mencoret-coret kertas itu dengan huruf-huruf dalam kode di undangan tersebut untuk ia pecahkan agar bisa menemukan maksud dari kode itu.
Hingga kemudian, akhirnya ia menemukan jawabannya. Ia merasa bodoh sejenak, padahal ia hanya perlu membacanya secara terbalik dengan begitu ia bisa menemukan arti kode itu tanpa perlu berpikir keras.
"Find Me?" Terry terdiam sesaat. "Temukan aku?" Dahi Terry mengerut berusaha berpikir. "Jadi maksudnya, gue harus nyari dan temuin dia?"
"Ethan Lebanin," gumam Terry.
Terry tersenyum miring. "Tunggu aja Ethan Lebanin, gue bakal nemuin lo! Berani banget nantangin gue. "
Terry bangkit dari kursinya, ia melangkahkan kakinya keluar kelas menuju kantin.
Suasana kantin di High School Internasional begitu pesat membuat Terry membuang nafas kasar. Ia mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kantin untuk mencari bangku kosong.
"Terry, ayo duduk sini!" Seruan nyaring dari seorang cewek berkacamata bulat membuat Terry menoleh ke arah cewek itu.
Terry berjalan menghampiri kedua teman sekelasnya itu dengan kedua tangannya berada di dalam saku celana sekolahnya. Setelah sampai, ia mendudukkan dirinya ke kursi tepat disamping cowok berambut coklat kemerahan.
"Terry, lo bakal ikut olimpiade fisika sama kimia kan?" celetuk Saka, cowok berambut cokelat kemerahan itu pada Terry.
"Entahlah Ka, gue kagak tau."
Saka meletakkan susu pisang dan sandwich yang sempat ia beli tadi ke hadapan Terry. "Ikut aja, supaya sekolah kita bisa dapet juara satu lagi."
