Prolog

30.3K 1.1K 1K
                                    

Hallo

Selamat datang di cerita ke dua saya. Support saya dengan melakukan vote dan komen.

Jangan lupa follow akun Wattpad dan Instagram saya sebelum membaca🤍

Bijaklah dalam memilih bacaan! Terdapat beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan! ⚠️

Harap bijak dalam berkomentar!

Happy reading

Jakarta, 2027

Rachel menatap pemandangan di depannya dengan datar. Di sana Melvin, tunangannya tengah berciuman dengan Nadira, sang adik di ruang tamu rumahnya. Ini bukan kali pertama Rachel melihat mereka bercumbu. Namun, gadis itu memilih tidak peduli, ia melanjutkan langkahnya keluar rumah.

Tidak ada ekspresi yang gadis itu keluarkan. Rachel masuk ke dalam mobil kemudian mulai melaju dengan pelan. Beberapa saat setelahnya, handphone Rachel berbunyi, gadis itu langsung mengangkat panggilan dari seseorang.

"Kenapa gak nungguin gue anjing!" bentak seseorang di sebrang sana. Yang tak lain adalah Melvin.

Rachel segera mematikan panggilan yang menurutnya tidak penting itu. Ia kembali fokus menyetir.

Melvin, laki-laki yang menjadi tunangannya sejak tiga bulan yang lalu. Keduanya bertunangan karena paksaan kedua orang tua mereka. Rachel sendiri tidak memiliki rasa apa pun pada laki-laki itu. Dan Rachel juga mengetahui jika Melvin memiliki hubungan khusus dengan Nadira, adiknya.

Selama ini, Rachel juga kerap menerima hinaan dan bentakan dari Melvin karena laki-laki itu beranggapan kalau Rachellah yang membuat perjodohan itu terjadi. Melvin tidak menyukai Rachel, sebaliknya laki-laki itu menyukai Nadira, adik Rachel.

Mobil Rachel berhenti di depan gerbang rumah besar, gadis itu membunyikan klakson dan tak lama kemudian satpam yang bertugas membuka pintu gerbang. Ia pun kembali melajukan mobilnya masuk ke dalam halaman rumah itu. Gadis itu memarkirkan mobilnya kemudian turun dan menutup pintu dengan kasar.

Kakinya melangkah dengan lebar memasuki rumah besar itu. Rachel menatap orang-orang yang tengah sibuk mendekor. Besok adalah hari pernikahannya dengan Melvin dan rumah besar ini adalah rumah Melvin.

Rachel menghela napas, dirinya sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Ia sudah berulang kali menolak, meminta, memaksa bahkan mengancam kedua orang tuanya agar mereka membatalkan pernikahan ini. Namun, semua usahanya sia-sia.

"Rachel!" sapa seorang wanita paruh baya dari arah kanan.

Rachel menoleh, menatap Leta, calon mertuanya. Tidak ada ekspresi yang ditunjukan gadis itu. Justru, ia terus menatap Leta dengan dingin dan datar. Ia itu bahkan mengabaikan sapaan calon mertuanya. Sangat tidak sopan, tapi Rachel tidak peduli itu.

Leta menoleh ke arah belakang Rachel, ia mencari sosok putranya.

"Dimana Melvin?" tanya Leta ketika ia tidak mendapati batang hidung putranya.

Rachel tidak menjawab, ia memilih melangkah meninggalkan wanita paruh baya itu. Ratna, ibu Rachel yang melihat sikap anaknya dari jauh pun segera menghampiri Rachel.

"Rachel tidak sopan kamu!" bentak Ratna.

Rachel menghentikan langkahnya sejenak kemudian terus melangkah tanpa memperdulikan bentakan ibunya.

"Rachel!" panggil Aron, Ayah Rachel.

Pria paruh baya itu menatap marah punggung Rachel yang semakin menjauh. Di sampingnya terdapat Pranomo, Ayah Melvin yang nampak menghela napas pasrah.

Rachel's Second Life [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang