Happy Reading
Tandai jika ada typo!
Melvin mengetuk pintu ruang kerja Pranomo dengan tidak sabaran.
"PA, BUKA!" teriak laki-laki itu sembari terus menggedor-gedor pintu bercat hitam itu.
Beberapa saat kemudian terdengar suara sahutan dari dalam ruangan itu. Dengan cepat Melvin membuka pintu kemudian berjalan masuk ke dalam dengan langkah lebar. Laki-laki itu menatap Pranomo yang masih fokus pada pekerjaannya dengan tajam.
"Maksud Papa apa? Kenapa malah Nadira yang dijodohin sama aku? Yang aku mau Rachel, bukan cewek sialan itu, Pa!" tanya laki-laki itu dengan berteriak.
Pria dengan setelan jas berwarna coklat itu mendongak, membalas tatapan Melvin tak kalah tajam. "Itu kemauan keluarga mereka, harusnya kamu bersyukur mereka masih kau menerima tawaran Papa," ujarnya memberi tahu.
Melvin mendengkus dengan keras. "Tapi bukan Nadira yang aku mau, aku gak mau sama cewek sialan itu!" sanggahnya.
"Papa tidak peduli. Yang jelas Papa sudah menyetujui perjodohan ini dan kamu mau tidak mau harus secepatnya bertunangan dengan Nadira." Pranomo berucap dengan dingin.
Ia tidak peduli siapa yang akan dijodohkan dengan putranya nanti. Yang terpenting, Aron sudah setuju dan perjodohan itu akan tetap terjadi. Dengan begitu rencananya untuk menghancurkan keluarga Ziurich akan segera terlaksana dengan baik.
Melvin menggertakkan giginya emosi, rahang laki-laki itu mengeras dengan kedua tangan yang mengepal kuat.
"Aku mau Papa menggantikan posisi Nadira dengan Rachel. Aku tidak sudi bertunangan dengan cewek murahan itu!" pinta Melvin dengan tegas.
"Siapa kamu berani menyuruh saya?"
Melvin menggeram marah.
"Pa!"
"Ada apa denganmu, Melvin? Apa kamu sudah jatuh hati pada gadis itu?" Pranomo langsung melayangkan pertanyaan dengan nada menuntut.
Melvin terdiam, kedua tangan laki-laki itu mengepal erat, menandakan bahwa ia benar-benar emosi saat ini.
"Ingat, tujuan awalmu untuk balas dendam, bukan untuk memadu kasih dengan cucu keluarga sialan itu!" Nada Pranomo meninggi. Pria itu menatap Melvin dengan tajam, rahangnya pun mengeras.
"Papa tidak akan pernah memaafkanmu jika sampai kamu berani menaruh rasa pada keturunan Ziurich!"
Tangan Melvin mengepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Laki-laki itu terdiam tanpa bisa membalas perkataan ayahnya. Benar, harusnya ia mengingat tujuan awalnya untuk menghancurkan keluarga Ziurich.
Harusnya ia bisa memanfaatkan perjodohan itu untuk membuat Nadira selaku cucu kesayangan dari keluarga Ziurich menderita. Harusnya sekarang ia bersikap manis seolah mencintai gadis itu, membuat gadis itu semakin mencintainya, dan rela melakukan apa pun untuknya.
Setelah itu ia akan mulai menyiksa gadis itu. Ia akan membuat Nadira tersiksa fisik dan batin hingga gadis itu hancur. Ya, harusnya itu yang ia lakukan.
Namun, entah mengapa akhir-akhir ini Rachel memenuhi pikirannya. Setiap kali menatap wajah gadis itu, jantungnya selalu berdetak tidak normal. Ternyata Rachel sangat cantik dan menarik. Mengingat fakta bahwa Rachel adalah pacar Azriel membuatnya marah. Ia benci itu, ia benci saat Azriel bisa mendapatkan perempuan secantik Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Second Life [On Going]
Novela Juvenil~Warning!~ •Sebelum membaca, follow akun author lebih dulu! •DILARANG PLAGIAT!! •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rachel terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia tidak menc...