Happy Reading
Tandai jika ada typo!
Di sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat beberapa pemuda yang tengah berkumpul. Mereka adalah Azriel dkk.
"Sshhh, sakit banget," ringis Febri sembari menyentuh ujung bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.
Kondisi laki-laki itu terlihat begitu kacau, terdapat banyak luka lebam di wajahnya. Azriel tidak main-main dengan ucapannya tadi sore. Laki-laki itu benar-benar menghajar Febri dan Tian tanpa ampun.
"Makanya, jangan nyari masalah! Jadi bonyok, 'kan lo sekarang," ejek Aksa.
Febri hanya bisa meringis membiarkan Aksa dan teman-temannya yang terus mengejek dirinya sedari tadi.
Noval menepuk pundak Febri cukup keras sehingga membuat sang empu memekik. Laki-laki itu terkekeh. "Sakit gak, Feb?" tanyanya dengan nada mengejek.
Febri mendengkus. Laki-laki itu memilih untuk berjalan ke arah sofa, kemudian ia duduk di sebelah Tian yang kondisinya tak jauh berbeda dengan darinya. Matanya terpejam, tubuhnya gerasa remuk sekarang. Seketika ia menyesal telah mengganggu Rachel dan membuat Azriel marah.
Azriel sendiri dengan santai duduk di sofa sembari memasang wajah tak bersalah. Laki-laki itu justru merasa puas setelah menghajar kedua sahabatnya itu hingga babak belur. Salahkan mereka berdua yang mencari masalah terlebih dahulu.
"Btw Ril, kenapa lo gak ngebolehin kita buat kasih tahu Melvin?" Satria bertanya sembari menatap Azriel dengan penasaran.
"Dia pengkhianat."
Aksa dan yang lainnya langsung menatap Azriel dengan raut bingung. Pengkhianat? Apa maksudnya?
"Maksudnya?" tanya Vino.
Azriel menatap Vino sekilas kemudian menatap teman-temannya dengan raut wajah serius.
"Kalian pasti bingung, kenapa gue menghilang tanpa kabar selama tiga Minggu ini, 'kan?"
Noval mengangguk. "Iya, dan itu juga yang jadi alasan Febri sama Tian selalu gangguin Rachel. Mereka nyangkanya Rachel udah nyelakain lo, apalagi selama di sekolah, Rachel kelihatan baik-baik aja, seolah gak terjadi apa-apa," jawabnya.
Sebenarnya sudah sedari tadi mereka ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Azriel? Namun, mereka menahannya dan menunggu Azriel bercerita dengan sendirinya.
"Gue kecelakaan pas mau pulang dari kota sebelah. Saat di perjalan, tiba-tiba ada truk yang remnya blong mau nabrak taxi yang gue tumpangi. Untungnya sopir taxi bisa menghindar, walaupun masih terkena tabrakan sedikit. Singkatnya gue mengalami cidera ringan di kaki dan tangan gue. Dan alasan kenapa gue gak ada kabar, itu karena bokap gue sengaja gak mau ngasih tahu kondisi gue ke siapa-siapa dulu." Azriel menceritakan dengan sesingkat mungkin. Aksa dan yang lainnya pun ikut menatap Azriel.
Setelahnya laki-laki itu mulai menceritakan semua yang dialaminya. Tentang Nando, ayahnya yang merasa kecelakaan yang dialaminya bukanlah murni kecelakaan biasa, kemudian Nando yang menyelidiki dan menangkap sopir truk yang menabraknya.
Satria dkk nampak terkejut mendengar penjelasan Azriel. Mereka tidak menyangka jika sahabatnya itu baru saja mengalami kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Second Life [On Going]
Ficção Adolescente~Warning!~ •Sebelum membaca, follow akun author lebih dulu! •DILARANG PLAGIAT!! •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rachel terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia tidak menc...