Happy Reading
Tandai jika ada typo!
Setelah kejadian di sekolah, Rachel langsung dibawa pulang oleh Fariz. Selama di perjalanan keduanya mengobrol ringan, dengan Fariz yang menceritakan bagaimana laki-laki itu bisa berada di sekolah dan Rachel yang menanggapinya, sesekali bertanya.
Saat sampai di rumah pun, Rachel langsung masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu menghabiskan waktu seharian di dalam kamar. Kondisi rumah yang sedang sepi karena semua orang pergi dengan urusan masing-masing membuatnya malas untuk keluar kamar.
Kini, jam sudah menunjukan pukul 20.45. Rachel menatap layar ponselnya. Ia sedang bertukar pesan dengan sahabatnya, Diza.
Diza🗿
OnlineAnjing, Cok!
Coba kalau gue ada di sana
Udah gue cakar-cakar itu muka revanjing
Gak espek kalau dia berani ngelakuin itu
Cuma karena Melvin?
Ya ampun, ini definisi cewek tolol bin goblokRachel mengangguk samar, membenarkan ucapan Diza. Jujur saja, sebenarnya ia masih tidak percaya jika Revalina bisa berbuat senekat itu.
Ya udah lah, Za
Lo gak capek ngomel Mulu?Heh!
Gue gini karena gue gak terima, ya!
Enak aja dia mau nyelakain lo
Mana alasannya gak ngotak lagi
Anjing!
Tapi, Chel. Lo gak ada curiga gitu ke dia?
Kalau dipikir-pikir aneh juga, sih.
Reva itu orang yang introvert
Dan tiba-tiba dia deketin kitaGue gak tahu kalau Reva introvert
Gue juga gak pernah merhatiin diaWajar, sih, lo gak tahu
Selama ini, kan, lo tahunya cuma Nadira
Bucin banget tuh
Sampai gak tahu sama temen sekelas sendiriRachel bergidik ngeri saat membaca pesan Diza. Ia mengingat saat-saat dirinya selalu membela Nadira mati-matian.
Tanpa mengirimkan balasan, Rachel keluar dari room chat, kemudian mematikan ponselnya. Gadis itu beralih berbaring di kasur. Ia menatap langit-langit kamar kemudian menghela napas.
"Ternyata masalah hidup gue gak sesimpel itu, ya. Pantes aja gue."
Rachel terus larut dalam pikirannya, hingga tak lama kemudian kedua mata gadis itu mulai terasa berat dan tertutup perlahan.
•~•
"Nanti abis pulang sekolah, ikut gue."
Rachel yang baru saja menghabiskan makanannya, menoleh, menatap Fariz di depannya. Kini keduanya baru saja selesai sarapan, hanya berdua karena yang lainnya belum pulang.
Rachel tidak tahu ke mana Nisa dan juga Safira, sedari kemarin ia tidak melihat keduanya. Sedangkan Azriel dan Nando masih berada di luar kota. Ah ia jadi merindukan Azriel.
"Ke mana?" tanya Rachel.
Fariz menatap Rachel sekilas. "Lo akan tahu nanti," jawabnya sembari meraih tasnya.
Fariz berdiri, kemudian kembali menatap Rachel. "Lo berangkat bareng gue atau sama sopir?" tanyanya.
"Gue nebeng lo aja, deh," jawab Rachel yang langsung diangguki oleh laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Second Life [On Going]
Teen Fiction~Warning!~ •Sebelum membaca, follow akun author lebih dulu! •DILARANG PLAGIAT!! •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rachel terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia tidak menc...