Happy Reading
Tandai jika ada typo!
Sesampainya di rumah sakit, Rachel dan Syifa langsung masuk ke dalam, menuju tempat yang ibunya Syifa kirimkan. Rachel melangkah dengan tergesa-gesa, gadis itu sudah tidak menangis. Namun, semua orang bisa melihat dengan jelas jika keadaan gadis itu sangat kacau. Matanya membengkak, dengan jejak air mata yang masih tersisa di pipinya.
Saat sudah sampai di depan ruangan UGD, Rachel bisa melihat dua orang wanita di depan ruangan itu. Syifa langsung menarik Rachel, membawa gadis itu menuju ke tempat orang tuanya dan orang tua Azriel berada.
"Bund, ini sebenarnya Bang Azriel kenapa? Kenapa bisa sampai kecelakaan kayak gini? Terus kondisinya Bang Azriel sekarang gimana?" tanya Syifa.
Rayna, ibu Syifa menatap sang putri yang baru saja datang bersama Rachel. Ia tidak menjawab pertanyaan putrinya, justru ia menatap bingung ke arah Rachel yang terlihat begitu kacau. Begitupun dengan Safira yang berada di samping Rayna, wanita itu juga menatap kehadiran Rachel dengan bingung.
"Dia ... teman kamu?" tanya Rayna.
Syifa mengangguk kemudian menggeleng membuat kedua wanita paruh baya itu bingung. "Ini Kak Rachel, Bund. Pacarnya Bang Azriel,"
Safira menatap Rachel dengan tatapan rumit. Sementara Rachel mencoba untuk tersenyum walaupun kini hatinya bergetar.
Gadis itu kembali mengingat ketika dirinya sadar dalam bentuk arwah, wanita itu yang menyambutnya dengan umpatan. Mata Rachel menyorot sendu, di masa lalu dirinya membuat kesalahan dengan membuat wanita itu sedih karena kepergian Azriel.
"Pacar Azriel? Ya ampun! Ternyata anak itu beneran punya pacar," pekik Safira menatap Rachel dengan tatapan tak percaya. Wanita itu berdiri menghampiri Rachel.
"Astaga cantik banget sih kamu, tapi ini kenapa matanya basah, bengkak gini? Kamu abis nangis, sayang?" tanya Safira sembari mengusap sisa-sisa air mata di wajah Rachel. Wanita itu sedikit tidak percaya jika anak kakunya bisa memiliki kekasih secantik Rachel.
Tubuh Rachel membeku mendapati perlakuan Safira. Darahnya berdesir menghantarkan perasaan hangat yang memenuhi hatinya. Sebelumnya ia tidak pernah mendapatkan perlakuan lembut seperti ini, bahkan Ratna tidak pernah selembut ini padanya.
Dengan kaku Rachel mengangguk sembari tersenyum gugup. "I-iya, Tan."
"Bund, jawab pertanyaan Syifa, dong!" pinta Syifa.
Safira yang melihat itu menghela napas. "Azriel kecelakaan saat dalam perjalan pulang. Dokter masih memeriksa dia di dalam."
Walaupun kini dirinya dipenuhi rasa khawatir akan keadaan Azriel, putranya. Namun, Safira terlihat begitu pandai mengendalikan ekspresinya. Wanita itu tidak menangis.
Safira menarik Rachel, mengajak gadis itu duduk di kursi tunggu yang berada di depan ruangan. Sesekali tangan wanita itu mengelus rambut Rachel untuk menenangkan. Entah kenapa hatinya merasa nyaman hanya dengan melihat gadis itu. Apalagi ketika ia mengetahui jika gadis itu adalah kekasih putranya.
"Azriel pasti baik-baik saja, percaya sama Mama!" Safira menatap Rachel yang termenung di sampingnya. Ia merasa iba melihat keadaan Rachel yang begitu kacau. Padahal dirinya sendiri selaku orang tua Azriel tidak sampai sekacau itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rachel's Second Life [On Going]
Novela Juvenil~Warning!~ •Sebelum membaca, follow akun author lebih dulu! •DILARANG PLAGIAT!! •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rachel terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia tidak menc...