Demon Slayer #15

143 19 6
                                    

Akira merasakan aura Oni di belakangnya, Akira perlahan berbalik dengan tenang. Terlihat ada seorang Oni yang memiliki rambut mirip dengan Yoriichi tapi kulitnya pucat dengan tanda api di wajahnya, mata enam bertuliskan uppermoon 1,dan berkimono ungu.

"Rupanya Kokushibou atau ku bisa bilang Tsugikuni Michikatsu" ucap Akira datar  

"Jadi kau yang di sebut beliau sebagai golden blood nya" ucap Kokushibou

Angin malam berhembus membuat rambut mereka berdua bergerak mengikuti arah angin dengan gemulai.

"Aku punya nama ku Hoshizora Akira, orang yang di juluki Kitsune Galaxy" ucap Akira

"Ya... Aku tau itu..." Ucap Kokushibou
"Hari ini jatah ku berburu sudah habis, jadi aku akan pergi" ucap Akira

"Aku kesini tidak ingin bertarung dengan mu" ucap Kokushibou

"Lalu, membawaku secara baik baik ke atasanmu?" Tanya Akira

"Iya itu di perintahkan tapi itu bisa nanti, ada yang ingin ku bicarakan dengan mu" ucap Kokushibou kemudian berjalan menuju tepi telaga dan duduk disana.

Akira yang memperhatikannya memasang wajah waspada, Kokushibou menepuk tanah di sebelahnya sambil melihat ke Akira, mengisyaratkan untuk duduk di sampingnya.

Dengan kebingungan dan masih mencoba mencerna apa yang terjadi serta rasa waspada Akira duduk disampi Kokushibou. Mereka melihat pemandangan telaga yang indah saat cahaya bulan terpantul di air telaga.

"Jadi... Bagaimana... keadaan... Yori...?" Tanya Kokushibou dengan pelan

"Jadi kau sudah tau" kata Akira sambil melepas topengnya

"Aku... Mendengar dari tuanku... Kalau dia hidup kembali..."

"Begitu... Dia baik-baik saja, dia juga... Merindukan mu"

"..." Kokushibou terdiam

"Apa kau tau... Dia menceritakan banyak hal tentang dirimu, setiap saat tidur dia selalu mengigau minta maaf sambil menyebut nama mu"

"..."

"Dia adik yang baik, aku beruntung menyebutnya sebagai Tou-san"

"Tou-san?"

"Dia meminta aku menyebutnya seperti itu"

"Jadi kau menjadi putrinya"

"Ya begitulah, meskipun putri angkat"
"Lalu... Itu kah hal penting yang ingin kau bicarakan dengan ku?"

"Tidak... bukan itu"

"Lalu?"

Kokushibou menghela nafas pelan

"Ketika aku mendengar dia kembali hidup entah kenapa ada rasa senang sedih dan rindu, kemudian kepalaku penuh dengan penyesalan seolah olah aku ingin meminta maaf padanya secara langsung, dadaku begitu sesak setiap mengingatnya, sebuah perasaan sudah 500 yang ku hilangkan kembali lagi"

'kok malah curhatnya' batin Akira

Awan kemudian bergerak menutupi sinar bulan, kunang-kunang keluar dari persembunyiannya

"Kau pasti bertanya-tanya bagai mana sudut pandang ku dan perasaan ku pada Yoriichi pada saat aku masih manusia"
"Kami ini anak kembar aku yang tau berapa menit darinya dia lahir dengan tanda lahir aneh di dahinya, ayah kami menganggap Yori itu pembawa sial, tapi ibu melindungi Yori, Yori di kucilkan dari kecil tapi saat aku melihat kehebatan dia dalam berpedang itu membuat ku merasa iri, kemudian aku mendengar kalau Yori akan menjadi penerus kepala keluarga membuat semakin iri, menciptakan teknik pernapasan berpedang yang bahkan tak bisa ku ikuti, apalagi kekuatan yang tidak wajar itu..."

Kokushibou mengambil satu batu kecil di sampingnya, lalu melempaya kedalam telaga

"Itu membuat ku merasa semakin iri dan benci akan prestasinya, seolah-olah aku gagal menjadi seorang kakak" Kokushibou menundukkan kepalanya

"Bukankah seorang kakak harus melindungi adiknya?" Tanya Kokushibou sambil menoleh ke Akira

Akira diam sesaat sambil memandang telaga, kemudian ia melihat ke arah langit lalu ke topengnya

"Kau tau kenapa kenapa malam lebih indah dari pada siang" Tanya Akira untuk Kokushibou

"Bukan malam itu mengerikan" jawab Kokushibou

"Ya untuk beberapa orang bilang begitu... Tapi kau lihat di kota kota lebih ramai pada saat malam kan?"
"Cahaya bulan itu terang tapi sejuk, siang itu panas tapi aman tapi adakalanya malam itu iri dengan siang juga merasakan hal yang sama tapi mereka selalu di damaikan oleh fajar dan senja"

"Aku tak mengerti" beo Kokushibou

Akira lalu berdiri dan mengambil 5 batu kecil gepeng

"Maksud ku... Semua orang itu punya keistimewaan masing-masing, bakatnya masing-masing"

Akira melempar satu batu ke telaga, lalu batu itu melompat lompat tiga kali di permukaan air lalu tenggelam

"Tapi ada yang melatih bakatnya untuk menjadi lebih baik"

Akira melempar batu ke dua ke telaga, lalu batu itu melompat lompat lima kali di permukaan air lalu tenggelam

"Rasa iri, cemburu dan benci itu wajar dirasakan semua orang"

Akira melempar batu ke ketiga ke telaga, lalu batu itu melompat lompat tujuh kali di permukaan air lalu tenggelam

"Yang terpenting... Jangan biarkan rasa iri, cemburu, dan benci menjadi dasar ambisimu untuk melindungi seseorang"

Akira melempar batu ke empat dengan keras ke telaga, lalu batu itu melompat lompat tiga belas kali di permukaan air lalu tenggelam

"Lakukan dengan hati yang tulus maka hasilnya akan lebih baik"

Akira melihat Kokushibou yang termenung mendengar kata-kata Akira, lalu Akira menyerahkan batu terakhir ke Kokushibou

"Ayo Kokushibou, lempar batu ini lalu buang rasa iri dan benci mu terhadap adik mu" ucap Akira

Kokushibou mengambil batu itu lalu berdiri, dengan posisi kuda kuda dia melempar batu itu sekuat tenaga. Batu itu melompat lompat di permukaan air menjauh dari mereka.

"Wow...jauh sekali" puji Akira

"Aku... merasa... lega..." ucap Kokushibou

"Itu bagus" puji Akira lagi

"..."
"Nak Hoshizora... Aku ada satu pertanyaan" minta Kokushibou

"Apa itu?" Tanya Akira

"Apa kau bisa mengubah Iblis jadi manusia kembali?" Tanya Kokushibou

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
B
C
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[{Kimetsu no Yaiba X Reader}] The Great Goddes Of The All God Of NullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang