Demon Slayer #9

111 12 0
                                    

Ka-san.... Ka-san akan melahirkan!

Mendengar ucapan Takeo Tanjiro dan Akira langsung berlari menuju kerumahnya, rasa panik bercampur senang dan takut bercampur jadi satu di hati Tanjiro, Akira melihat kalau Takeo berlari turun gunung, Akira meminta untuk Tanjiro ke rumah duluan biar Akira yang mengejar Takeo.

"TAKEO!" Teriak Akira dari jauh

Takeo berhenti berlari dan berbalik melihat Akira yang menghampirinya.

"Apa yang kau mau lakukan?" Tanya Akira

"Mencari dokter di kota, ibuku sekarang dalam keadaan akan melahirkan, aku harus bergegas" ucap Takeo yang langsung ingin melajukan larinya tapi di tahan tangannya oleh Akira

"Jangan ini sudah malam, banyak hewan buas atau mahluk lain yang berkeliaran sekarang, nanti aku bisa terluka" ucap Akira

"Aku tidak peduli, ibuku sekarang yang terpenting" ucap Takeo sambil melepas paksa genggam tangan Akira

"Tunggu, aku akan membantumu, aku juga seorang dokter" ucap yakin Akira

___________________________________________
‡Tanjiro side‡

Tanjiro sampai di rumah, dia melihat ibunya yang menahan sakit sampai berkeringat disebelahnya ada Shigeru, Hanako dan Nezuko yang panik

"Nii-san!" teriak tiga saudara itu bersamaan

"Oka-san!" Teriak Tanjiro panik menghampiri ibunya

"Tanjiro" ucap rintih Kie

"Bertahanlah aku akan cari dokter"

"Takeo sudah pergi mencari dokter, sebentar lagi dia akan kembali " ucap Nezuko

"Takeo cepatlah" gumam Tanjiro

5 menit kemudian Takeo dan Akira tiba di rumah Kamado dengan keadaan ngos-ngosan.

"Oka-san... Aku... Kembali...." Ucap Takeo ngos-ngosan

"Takeo dimana dokternya?" tanya Tanjiro

"Akira Nee-san akan menjadi dokter nya" jawab Takeo

"Mina, aku akan melakukan prosedur persalinan, jadi tolong percaya sama aku, aku akan membantu ibu kalian" ucap tegas Akira

Sempat semua diam sejenak untuk berpikir

"Baik mohon bantuannya Akira-san" ucap Tanjiro

"Bagus, Nezuko bisa tolong buat seember air panas" perintah Akira

"Ha'i" jawab Nezuko yang langsung berlari ke dapur

"Nee-san aku akan membantu" di susul Hanako

"Takeo dan Shigeru tolong sikan futonnya"

"Ha'i" jawab Takeo dan Shigeru bersamaan yang langsung bergegas menuju lemari

"Tanjiro bantu aku mengakat ibumu"

"Ha'i"

Tanjiro dan Akira membopong Kie dengan perlahan, air panas dan futon sudah siap, Kie di tidurkan di futon, Akira meminta untuk Tanjiro, Takeo dan Shigeru diam di luar sementara Nezuko dan Hanako akan membantu persalinan.
Akira melipat lengan kimononya dan mencuci tangannya dengan air hangat dan siap memulai persalinan.

Skip 1 jam kemudian...

"Ayo Oba-san tinggal sedikit lagi, kepalanya hampir keluar" ucap Akira

"Berjuanglah Ka-san" di semangati Hanako yang ada di sebelahnya

Tanjiro dan saudaranya sangat khawatir

25 menit kemudian...

OWEK.....OWEK.....OWEK.....

Suara tangisan bayi terdengar mendoakan proses persalinan berhasil semua bisa bernafas lega Tanjiro dan saudaranya merasa bahagia atas kelahiran adik mereka.

"Selamat Oba-san, anak ini laki-laki" ucap Akira sambil menyerahkan bayi yang dibungkus selimut pada Kie

"Waaahhh.... Yokata Ka-san" ucap Nezuko

Air mata kebahagiaan menetes dari wajah Kie, Tanjiro dan saudaranya masuk kedalam rumah.

"Ka-san mau dikasih nama siapa bayi ini?" Tanya Hanako

"Bagaiman kalau... Akira-san yang menentukan" Ucap Kie

"Eh...!? Maaf kenapa saya?" Tanya Akira

"Aku mohon Akira tolong beri bayi ini, anggap saja ini adalah bentuk terimakasih ku" ucap Kie

"Baiklah... Bagaiman kalau... Rokuta" jawab Akira

"Wah... Itu adalah mana yang bagus" ucap Nezuko

Setelah itu Akira memberikan ramuan pemulih tenaga pada Kie, dan kemudian izin pamit. Tanjiro menyarankan untuk Akira untuk menginap saja, tapi Akira menolaknya dan bilang kalau dia masih ada urusan

Setelah itu Akira meninggalkan rumah keluarga Kamado dan berjalan menuruni gunung, saat melewati hutan menuju rumahnya di perjalan dia sempat merasakan hawa iblis, Akira mencari keberadaan Iblis itu dan tak berselang lama hawa iblis itu berada di belakang Akira, hawa yang begitu kuat auranya sangat mematikan tapi tenang, suara langkah mendekati Akira kemudian Akira memutuskan menghentikan langkahnya, langkah kaki yang mengikuti juga berhenti.

"Mau apa kau mengikuti ku?" Tanya Akira dengan nada dingin

"Kau ternyata menyadari keberadaan ku, hebat juga"
"Tapi kau tau bahaya jika seorang gadis berjalan sendiri di hutan saat malam hari?" Ucap suara seorang pria yang berat kas dan sangat di kenalnya

"Kau..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
T
B
C
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[{Kimetsu no Yaiba X Reader}] The Great Goddes Of The All God Of NullTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang