Bab 2

206 14 0
                                    

☁️

Pagi itu, suara burung berkicau dan sinar matahari yang menerobos dari celah tirai menyambut Indra yang masih setengah mengantuk. Ia menggeliat di tempat tidurnya, menikmati sisa-sisa kenyamanan tidur malam. Tapi, aroma kopi yang semerbak dari dapur membuatnya akhirnya bangun dan berjalan keluar kamar.

Di dapur, Boris sudah siap dengan secangkir kopi dan sarapan sederhana. Dia melihat Indra yang baru bangun dan tersenyum. "Pagi, Inda. Tidur nyenyak?"

Indra menguap lebar sambil meraih secangkir kopi. "Pagi, ris. Lumayan nyenyak. Kau gimana?"

"Bagus juga. Eh, hari ini ada rencana apa?" tanya Boris sambil menyodorkan sepiring roti panggang.

"Sebenarnya nggak ada yang spesifik. paling cuma kuliah dan tugas. eh, kita mau belanja bulanan kapan, ris?" Indra mengambil roti panggang dan mulai makan.

"Kayaknya sore ini aja, habis kuliah. Nanti aku kabari Oki dan Bene juga. Mereka pasti juga butuh barang-barang," jawab Boris.

Mereka melanjutkan sarapan sambil bercanda ringan, hingga suara pintu kamar terbuka dan Oki muncul. "Pagi, guys. Ada apa buat sarapan?"

"Roti panggang sama kopi. Mau?" Boris menawarkan.

"mau lah" kata Oki sambil duduk dan mulai menikmati sarapan. "betewe, tugas pemrogramanku kemarin selesai. Tapi kayaknya masih banyak yang perlu diperbaiki."

Bene muncul beberapa menit kemudian, terlihat lebih segar daripada yang lain. "Pagi semua. Jadi, apa rencana kita hari ini?"

Boris mengulang rencana belanja sore itu dan semua setuju. Mereka menghabiskan sisa pagi dengan bersiap-siap untuk kuliah. Masing-masing sibuk dengan urusan mereka sendiri, namun tetap saling membantu ketika diperlukan.

---

Sore harinya, setelah selesai dengan aktivitas di kampus, mereka berkumpul kembali di rumah kontrakan. Sembari menunggu yang lain siap, Indra mengingatkan Boris tentang daftar belanjaan yang harus mereka beli.

"Jangan lupa, beli sabun cuci dan pasta gigi. Aku lihat stok kita sudah hampir habis," kata Indra.

"Siap, Bos kecil" jawab Boris sambil menepuk bahu Indra. "Kau sendiri, ada yang mau ditambahin?"

"Udah lengkap keknya. Yang penting jangan lupa beli bahan makanan, kita gak bisa terus-terusan makan di luar," kata Indra sambil tertawa.

Setelah semua siap, mereka berangkat ke supermarket terdekat. Perjalanan mereka dipenuhi dengan canda tawa dan obrolan ringan. Sesampainya di supermarket, mereka membagi tugas untuk mempercepat belanja.

"Oki, kau urus bagian sayur dan buah. Bene, kau cari produk kebersihan. Aku dan Indra urus bahan makanan dan minuman," kata Boris, mengambil alih koordinasi.

Mereka berpencar dan mulai mengisi keranjang belanjaan masing-masing. Saat melewati rak-rak, Indra melihat Oki yang sedang kebingungan memilih buah. "Ki, jangan terlalu banyak mikir, ambil aja yang paling segar."

"Ya, tapi ini semua kayaknya segar, Da. Bingung aku," jawab Oki sambil tersenyum kecut.

Setelah semua kebutuhan terpenuhi, mereka bertemu lagi di kasir untuk membayar. Barang-barang yang sudah dibeli mereka bawa pulang dengan penuh semangat, sambil merencanakan makan malam bersama.

Malam itu, setelah selesai menyusun barang belanjaan, mereka kembali berkumpul di ruang utama. Indra dan Oki sibuk di dapur menyiapkan makan malam, sementara Boris dan Bene membereskan ruang tamu.

"Nanti malam kita mau nonton film gak?" tanya Bene dari ruang tamu.

"Boleh juga. Udah lama kita gak nonton bareng," jawab Indra dari dapur.

Saat makan malam tiba, mereka menikmati hidangan dengan penuh kehangatan. Obrolan ringan dan tawa tak pernah berhenti, menunjukkan betapa eratnya persahabatan mereka. Setelah makan, mereka berkumpul di ruang tamu untuk menonton film yang sudah disiapkan Bene.

Suara hujan yang mulai turun kembali di luar hanya menambah kenyamanan suasana malam itu. Mereka menonton film sambil menikmati cemilan, hingga satu per satu tertidur di sofa.

---

tengkyuu yang udah baca sampe habiiss ❤️

4 kehidupan 1 duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang