Malam itu, setelah menikmati angin malam yang sejuk di sekitar api unggun, mereka kembali ke tenda.
Keesokan paginya, di hari keenam camping, mereka berempat berkumpul untuk sarapan dan merencanakan kegiatan hari itu. Indra mengusulkan untuk menjelajahi hutan sebelah barat.
Namun, sebelum mereka sempat berangkat, ponsel Oki berdering. Ia menerima panggilan dari tetangganya di rumah. Wajahnya berubah pucat saat mendengarkan informasi yang disampaikan.
"kenapa?" tanya Bene, khawatir.
Oki menutup telepon dan menatap teman-temannya dengan serius. "kak gita bilang rumah kita ada yang lempari batu tadi malam. Jendela pecah, dan dia bilang liat beberapa orang mencurigakan berkeliaran di sekitar."
Rasa khawatir segera melanda. Indra, Bene, dan Boris saling berpandangan, menyadari bahwa situasi ini serius. Mereka memutuskan untuk segera kembali ke rumah.
"mending kita pulang aja sekarang," kata Indra tegas.
Mereka segera berkemas. Perjalanan pulang terasa panjang, dengan pikiran mereka penuh kekhawatiran tentang apa yang terjadi di rumah kontrakan.
Sesampainya di rumah, mereka melihat keadaan yang memprihatinkan. Beberapa jendela pecah, dan ada batu-batu berserakan di halaman. Tetangga mereka, kak gita, memberikan laporan tentang apa yang dia lihat.
"aku dengar suara kaca pecah terus liat beberapa orang naik motor langsung buru buru pergi" kata kak gita.
mereka mulai membersihkan pecahan kaca dan memeriksa kerusakan lainnya.
Boris mencoba mengangkat sebuah batu besar. "kalau batu ini dilempar, yang lempar pasti Hulk," kata Boris.
Indra yang sedang mengangkat pecahan kaca tertawa kecil. "Kalau Hulk yang lempar, rumah ini udah rata, Ris."
Indra, Oki, Bene, dan Boris memberikan keterangan kepada pemilik rumah kontrakan tersebut tentang apa yang mereka ketahui.
Mereka duduk bersama di ruang tamu, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Ketegangan terasa di udara, tetapi mereka berusaha tetap tenang.
"Kita harus lebih waspada mulai sekarang," kata Bene. "Kita ga tau siapa yang ngelakuin ini terus apa tujuannya."
Oki tiba-tiba berseru, "kita pasang cctv aja."
"trus yg muncul bukannya geng motor tapi hantu" ucap indra
boris menjewer indra "ga usah kau pikiran aneh aneh ya cil"
Mereka sepakat untuk memasang cctv di sekitar rumah, biaya beli cctv ditanggung bapak pemilik kontrakan. Malam itu, meski masih merasa khawatir, mereka berusaha tidur dengan pikiran yang lebih tenang setelah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan.
masing masing dari mereka memikirkan siapa pelaku dari kerusuhan ini. tak terkecuali oki, saat mendengar keterangan dari kak gita tentang beberapa orang yang naik motor, pikiran oki langsung tertuju pada geng motor disekitar wilayah itu.
indra, malam² biasanya saja dia tidak bisa tenang. apalagi malam ini yang dimana mereka dalam keadaan yang tidak aman.
~~~
bersambung ~
KAMU SEDANG MEMBACA
4 kehidupan 1 dunia
Fanfiction4 remaja perantauan dari sumatra utara yg sedang berkuliah di jakarta berusaha menyelesaikan kuliah mereka dengan segala masalah yg muncul ntah dari masalah pribadi, pertemanan dan hal hal lainnya. ~ update sesuai mood maapkan ~ baru nyoba nulis.. m...