Bab 18

250 29 9
                                    

.

.

.

Indra berjalan pulang dengan langkah berat. Rasa pusing dan lelah menghantamnya lebih keras daripada sebelumnya. Ia terlihat sangat lemah. Saat hampir tiba di rumah, ia melihat Bene duduk di teras dengan ekspresi cemas.

"Nda, kau nggak apa-apa?" tanya Bene segera setelah melihatnya.

Indra hanya mengangguk lemah. "Nggak apa-apa, Ben."

Mereka masuk ke rumah dan menemukan Boris dan Oki sedang duduk di ruang tamu, wajah mereka juga menunjukkan kecemasan yang sama.

"Aku udah ketemu sama Bang Surya, tapi nanti aja ya ngomongnya. Aku mau tidur sebentar," kata Indra.

"Kau kenapa? Lemes gitu," ucap Oki.

"Capek doang, aku ke kamar dulu," jawab Indra.

Indra berjalan pelan menuju kamarnya, berharap bisa beristirahat sebentar. Ia duduk di kasur, mencoba mengumpulkan tenaga, tetapi tubuhnya terasa begitu lemah, nyaris tak memiliki kekuatan untuk berdiri. Tak lama kemudian, Boris masuk ke kamar untuk mengecek dan menanyakan kondisi Indra.

"Nda, kau nggak apa-apa? Kau kayak sakit," ucap Boris.

"Nggak apa-apa kok, Ris. Aku nggak enak badan aja, kecapean mungkin."

Boris duduk di samping Indra. "Sejak kapan kau ngerasa nggak enak badan gini?"

"Tadi siang, pas di kafe," jawab Indra.

"Kau udah makan siang belum?" tanya Boris sambil memegang dahi Indra.

"Belum, hehe."

"Makanlah, Nda, jangan lupa. Udah mau malam gini kau nggak makan," ucap Boris.

"Iya, nanti aku makan."

"Yaudah, nanti kalau udah bangun langsung makan."

"Iya, sana keluar. Aku mau tidur bentar," ucap Indra mendorong Boris keluar.

"Perlu panggil dokter nggak? Biar diperiksa takut ada apa-apa."

"Enggak, Ris, keluar, aku mau tidur."

"Perlu ku kawanin? Biar nggak sendiri."

"ENGGAK, RIS, KELUAR!!" teriak Indra.

"Iya, iya, katanya nggak enak badan tapi bisa teriak ke aku," ucap Boris cemberut.

"Ada tenagaku kalau untuk maki kau."

~~~

"Ben," bisik Oki.

"Apa?" Bene pun menjawab dengan berbisik.

"Kau yakin baik-baik aja orang dua itu? Ribut terus."

"Aman itu, Ki. Kalau mereka ribut berisik berarti baik-baik aja, kalau mereka diam-diam aja, nah itu yang nggak aman," kata Bene sambil tersenyum.

"Betul juga," ucap Oki sambil tertawa kecil.

Boris keluar dari kamar Indra dan menuju ruang tamu, melihat Bene dan Oki berbisik sambil tertawa.

"Woy, kalian ngomongin aku ya?"

"Dih, pede kali. Gimana itu kondisinya, sakit apa?" tanya Oki.

"Katanya sih kecapean aja, lagi tidur dia sekarang. Oh iya, Ki, beli makan sana, nasi padang di depan."

"Iya, duit," pinta Oki.

"Pake lah duit kau dulu," ucap Boris.

"Pake duitku dulu? ..... "

4 kehidupan 1 duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang