Bab 3

177 17 0
                                    

☁️

Pagi berikutnya dimulai dengan kegaduhan yang tidak biasa di rumah kontrakan mereka. Indra yang masih tertidur lelap, tiba² terbangun oleh suara teriakan dari dapur.

"WOYY! SIAPA MASAK MIE INSTAN SAMPE GOSONG GINI!!" suara Boris menggema di seluruh rumah.

Indra mengerjap-ngerjap matanya, mencoba memahami situasi. Ketika ia sadar sepenuhnya, ia bangkit dan berjalan menuju dapur. Di sana, ia menemukan Boris dengan wajah kesal memegang panci yang bagian bawahnya hitam legam. Oki dan Bene juga sudah berada di dapur, berusaha menahan tawa.

"Kau yang masak tengah malam tadi, ya nda?" tanya Oki dengan nada menggoda.

"kok aku?? aku ga masak apa apa perasaan," jawab Indra defensif. *halah yg bener da?*~

"beli panci baru lah ini, hitam lebam kek gini" kata Boris sambil menghela napas.

Bene tertawa kecil, "Setidaknya kita tahu panci ini tahan lama. berhasil bertahan dari percobaan masak gagal."

Suasana dapur cair dengan tawa mereka. Indra memutuskan untuk membersihkan panci sementara yang lain mempersiapkan sarapan sederhana.

---

jangankan disekolah
Di kampus juga, hari itu sepertinya menjadi hari yg sial. Oki yang tiba² terperosok ke dalam kolam kecil saat berjalan di taman kampus. Indra dan Bene yang kebetulan lewat langsung tertawa terbahak-bahak melihat Oki yang basah kuyup.

"Ki, kau lagi uji coba baju anti air atau apa?" canda Indra.

"kimbek kau, nda. Aku cuman ga liat ada kolam di situ!" balas Oki dengan wajah merah.

"ayok, Ki. kita ke toilet, sekalian kita pinjam handuk di UKM olahraga," ujar Bene sambil menepuk bahu Oki.

Setelah kejadian di taman, mereka melanjutkan ke kelas masing-masing. Di kelas ekonomi manajemen, Indra tidak bisa menahan senyum saat mendengar suara perutnya yang kelaparan saat dosen sedang menjelaskan materi. Teman-teman sekelasnya mulai melirik ke arahnya.

"dra, lu bawa traktor ke kelas?" bisik seorang teman di sebelahnya sambil menahan tawa.

Indra hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum malu.
*bisa salting juga lu*~

---

Sore harinya, mereka kembali berkumpul di rumah kontrakan. Kali ini giliran Oki yang memasak makan malam. Ketika Oki sedang asyik menggoreng ayam, tiba-tiba ia berteriak.

"BEN! KENAPA INI MINYAK GORENG BANYAK BUSANYA?"

Bene yang sedang duduk di ruang tamu langsung berlari ke dapur. "paok kau ki, sabun cuci piring ini yg kau pake"

Oki melihat botol di tangan Bene dan menyadari kesalahannya. "oh iya, mirip ya warna botolnya, lain kali jgn beli yg lemon sabun cuci piringnya ben, sama warnanya kek botol minyak"

"SABUNNYA YG KAU SALAHKAN YA" ucap bene

"kita makan mie instan aja malam ini" kata Indra sambil tertawa meledek oki

---

"ga ada lagi ya, percobaan memasak aneh-aneh tanpa pengawasan!" ucap boris pada malam harinya

Setelah makan malam, mereka memutuskan untuk bermain kartu. Indra yang biasanya pandai bermain kartu, kali ini malah kalah terus menerus. Setiap kali kalah, ia harus melakukan tantangan dari yang lain, mulai dari menyanyikan lagu aneh hingga menirukan suara hewan.

"Kau betulan kalah atau pura-pura, nda?" tanya Bene sambil tertawa.

"Kerja sama kelen ya! Semua kartu bagus diambil kalian!" protes Indra

Malam itu berakhir dengan kelelahan. mereka akhirnya beranjak ke kamar masing-masing.

Indra kembali ke kamarnya. Dia berbaring di tempat tidurnya, mendengarkan suara malam yang tenang, dan segera terlelap.

tetapi itu hanya sementara
indra secara tiba² bangun dari tidurnya dan duduk dikasur
ntah mengapa indra merasakan sakit didadanya
nafasnya menjadi tak beraturan seakan akan oksigen yg berada disekitarnya menghilang dalam sekejap
air matanya mengalir begitu saja seperti bendungan rusak yg tak kuat menahan bebannya.

kenapa datang lagi!?
ucap dia dalam hati

---

bersambung ~

4 kehidupan 1 duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang