Bab 8

156 18 0
                                    

☁️☁️☁️

hari ke 2 camping

Pagi-pagi sekali, suara burung-burung dan gemericik air danau membangunkan mereka dari tidur. Matahari perlahan mulai menyinari perkemahan, memberikan kehangatan setelah malam yang dingin.

Oki adalah yang pertama bangun dan mulai menyiapkan sarapan. Aroma kopi yang baru diseduh segera memenuhi udara, menarik perhatian yang lain. Satu per satu, Bene, Boris, dan Indra keluar dari tenda dengan wajah mengantuk namun terlihat bersemangat.

"Pagi" sapa Oki sambil menuangkan kopi ke dalam cangkir.

"Pagi, Ki. Wangi kopinya enak nih" kata Boris sambil meregangkan tubuhnya.

Bene dan Indra duduk di dekat api unggun yang mulai menyala kembali. "Kopi buat dua orang ngantuk, Ki," canda Bene sambil mengedipkan mata.

Indra tersenyum tipis "Pagi, semua," sapanya pelan.

Setelah sarapan, mereka berempat duduk bersama untuk merencanakan kegiatan hari itu. "cemana kalau kita keliling sekitar danau dulu? Kita nyusurin jalur hiking, sapa tau ada spot bagus buat foto," usul Boris dengan antusias.

"boleh tuh" jawab Bene. "kita bawa air minum yang banyak, nanti makin panas keknya"

***

Setelah semuanya siap, mereka mulai berjalan menyusuri jalur hiking yang mengelilingi danau. Pemandangan sekitarnya benar-benar menakjubkan, dengan pepohonan hijau yang menjulang tinggi dan air danau yang jernih memantulkan langit biru.

Mereka berhenti di beberapa titik untuk berfoto dan menikmati pemandangan. Di salah satu titik, ada sebuah batu besar yang menjorok ke danau. Mereka duduk di sana, menikmati sejuknya angin dan ketenangan alam.

"bagus kali disini" kata Bene dengan suara yang lebih ringan dari biasanya.

"iya" jawab Oki dengan senyum. "ini memang cocok buat kita yang butuh istirahat dari kegiatan"

***

Setelah puas menjelajah, mereka kembali ke perkemahan untuk makan siang. Menu sederhana yang mereka bawa terasa sangat nikmat setelah seharian beraktivitas. Mereka makan dengan lahap sambil terus bercanda dan tertawa.

Siang itu, mereka memutuskan untuk bersantai di sekitar perkemahan. Beberapa dari mereka mencoba memancing di danau, sementara yang lain hanya duduk-duduk di pinggir danau, menikmati keindahan alam.

ketika mereka ingin menyalakan api unggun untuk makan malam. Ternyata, kayu bakar yang mereka kumpulkan sejak pagi tidak cukup kering. Setiap kali mereka mencoba menyalakannya, api selalu padam.

"Kenapa susah kali nyalain apinya ya?" keluh Boris sambil mengipasi api yang hampir padam.

"Kayu bakarnya basah mungkin" jawab Oki sambil mencoba menambahkan lebih banyak kayu.

Bene yang melihat situasi itu segera mengambil inisiatif. "Aku coba cari kayu bakar lagi ke sekitar sini, mungkin ada yang lebih kering."

Indra langsung bangkit, "Aku ikut, Ben. Biar lebih cepat."

Mereka berdua pergi menyusuri area sekitar perkemahan, mencari kayu bakar yang lebih kering. Sementara itu, Oki dan Boris tetap berusaha menyalakan api dengan kayu yang ada.

Setelah beberapa saat, Indra dan Bene kembali dengan beberapa kayu bakar yang mereka temukan. "Ini keknya lebih kering, semoga bisa nyala," kata Bene sambil menaruh kayu tersebut di dekat api unggun.

Dengan usaha bersama, akhirnya api unggun berhasil menyala. Mereka bersorak gembira, lega bahwa mereka bisa menikmati malam dengan nyaman.

***

Malam itu, mereka kembali duduk mengelilingi api unggun, memainkan gitar, dan bercerita tentang segala hal.

Saat malam semakin larut, satu per satu dari mereka mulai merasa mengantuk dan kembali ke tenda. Namun, Boris terlihat masih duduk diam di dekat api unggun, menatap api dengan tatapan kosong.

"Boris, kau belum mau tidur? mikirin apa kok bengong gitu kau?" tanya Oki sambil mendekat.

Boris terkejut sejenak, lalu mencoba tersenyum. "Ah, nggak apa-apa, Ki"

"Kenapa, Bor?" tanya Oki, duduk di sebelah Boris.

Boris menghela napas panjang, terlihat ragu-ragu. "Sebenarnya... aku kepikiran mau cari kerja ki, jadi semester depan aku kuliah sambil kerja. aku gak mau terlalu membebani ibu ku, dia kan sendirian cari nafkah. menurutmu gimana? aku harus kerja apa yang sekiranya bisa buat anak kuliahan, kira kira kuliahku bakal terganggu gak ya kalau aku sambil kerja"

Oki menepuk bahu Boris "kau jangan terlalu pikirin soal itu sekarang, kita kan mau senang senang disini. nanti pasti kami bantu kalau kau beneran mau cari kerja. tidur aja lah yuk, tengok tuh dua bocil udah tidur aja mereka, kecapean" menunjuk bene dan indra yang sudah terlelap didalam tenda.

boris tertawa kecil. sejenak dia melihat bene dan indra, memperhatikan kedua sahabatnya yang sudah tertidur.

boris menatap oki sambil tersenyum tipis "makasi ya ki"
boris merasa bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka, selalu ada maupun susah atau senang.

oki mengangguk "udah pikirin nanti ya ris, kau tenang aja, kami selalu ada disampingmu. sekarang istirahat kita ya"

Boris mengangguk setuju dan bersama-sama mereka kembali ke tenda.

***

bersambung ~

4 kehidupan 1 duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang