Bab 2 awal mula interaksi

33 3 2
                                    


Pagi yang cerah, Naya terbangun dengan suara alarmnya. Ia duduk di atas tempat tidur, mengambil ponsel, dan melihat notifikasi yang baru masuk.

"@aalvaro24_ starts following you."

"OMG!!! Di-folback dong," ucap Naya sambil tersenyum kecil.

Naya merasa sangat bahagia. Ia segera bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah seperti biasa. Di sekolah, hari itu berjalan seperti biasanya. Naya mengikuti kelas, berbincang dengan teman-temannya, hingga akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.

Pada hari itu, Naya tidak memiliki kegiatan apa-apa di sekolah. Ia memutuskan untuk bertemu dengan Zara, temannya yang beda sekolah. Mereka bertemu di sebuah kafe sambil mengobrol.

"Eh, gimana MPLS di SMA kamu? Seru nggak?" tanya Zara sambil menyeruput kopi.

"Seru banget, gila. Orang-orangnya asik. Kalau kamu gimana?" jawab Naya.

"Biasa aja," balas Zara dengan nada datar.

"Yahh, nggak seru kamu, Zar. Btw, ada cowok yang ganteng banget, tahu nggak sih," Naya bersemangat menceritakan tentang Alvaro.

"Lebay, Nay," sahut Zara.

"Ih, awas aja kalau lihat fotonya," Naya meraih ponselnya dan menunjukkan foto Alvaro ke Zara. "Ini dia, Alvaro, anak Warung Kembar."

"Wow, Nay. Modelan kayak gini emang mau sama kamu, hahaha," Zara mengejek sambil tertawa.

"Parah kamu, Zar," balas Naya cemberut.

"Lagi pula, apa sih yang kamu suka dari dia?" tanya Zara penasaran.

"Aku juga nggak tahu, sih. Tapi dia beda gitu, Zar, di mataku," jawab Naya dengan mata berbinar.

"Hmm, yaa untung ganteng, Nay," Zara tersenyum tipis sambil bergumam.

"Kok di SMA aku nggak ada modelan kayak ini ya," keluh Zara.

"Pindah sekolah aja, Zar, hahaha," jawab Naya sambil tertawa.

Naya dan Zara sudah berteman sejak SMP. Zara sudah sangat hapal dengan sifat Naya yang pemalu itu, begitu pula Naya yang sudah biasa melihat Zara gonta-ganti pacar terus. Tak terasa, waktu menunjukkan pukul 4 sore. Naya pun pulang ke rumah. Sampai di rumah, Naya langsung menuju kamar sembari login ke Mobile Legends. Naya sangat menyukai game ini, bahkan ia rela menghabiskan ratusan ribu demi game.

Malam harinya, dengan kegilaan Naya yang tiada hentinya, ia sengaja memposting tentang game di InstaStory, berharap akan mendapatkan respon dari Alvaro.

Beberapa saat kemudian, notifikasi muncul di ponselnya.

"@aalvaro24_: Main ML juga,Mabar?."

Naya melihat notifikasi itu dan teriak, "AAAA Alvaro ini aku nggak salah lihat kan?" Ia pun segera membalas pesan itu. Mereka akhirnya main bareng, walaupun hanya sebentar, hati kecil Naya sangat senang. Sederhana tapi bikin Naya salting.

Keesokan harinya, Naya tidak bisa menahan kegembiraannya. Ia bercerita kepada teman-temannya tentang kejadian semalam. Semua dunia harus tahu bahwa dia di-DM oleh Alvaro.

"Guys, tahu nggak? Semalam aku main bareng Alvaro!" seru Naya dengan mata berbinar kepada Abeela dan teman-teman lainnya.

"Serius, Nay?" tanya Abeela tak percaya.

"Serius! Nih, lihat!" Naya menunjukkan chatnya dengan Alvaro. Teman-temannya pun ikut senang dan menggoda Naya.

"Aduh, Nay, bentar lagi jadian nih!" goda Zara.

Naya hanya bisa tersenyum malu sambil berkata dalam hati, "Semoga aja, ya."

Jam istirahat pun tiba. Naya, Abeela, dan Azella berjalan menuju kantin bersama. Dari kejauhan, Abeela melihat anak-anak WK sedang duduk di sana.

"Nay, ada Alvaro tuh," kata Abeela sambil menunjuk ke arah Alvaro.

"Iya, tuh Nay," tambah Azella.

"Apaan sih," balas Naya sambil tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan kegugupannya.

Mereka bertiga pun masuk ke kantin. Saat mereka sedang memilih makanan, salah satu anak WK, Aksa, melakukan cat calling, "Mau pesan apa, cantik?" Semua pandangan mata anak-anak WK pun tertuju kepada mereka bertiga. Abeela hanya diam menunduk malu, tetapi Naya dan Azella tidak peduli dan lanjut memesan makanan lalu duduk.

Naya dan Alvaro sempat melakukan eye contact di kantin, tapi mereka sama sekali tidak berinteraksi. Di satu sisi, Naya yang gengsi dan pemalu hanya bisa diam. Di sisi lain, Alvaro yang juga tidak terlalu tertarik dengan Naya hingga tidak terlalu notice kehadiran Naya.

Sesekali, Naya mencuri pandang ke arah Alvaro lagi. Melihat dia sedang duduk di kantin dengan sweater hitamnya itu membuat Naya semakin tertarik.

"Tuhan, kenapa dia harus seganteng itu?" gumam Naya dalam hati.

Tak terasa, bel masuk pun berbunyi, menandakan pelajaran akan dimulai kembali. Naya dan teman-temannya segera bergegas menuju kelas. Hari itu, pelajaran berlangsung seperti biasa sampai akhir jam sekolah. Namun, pikiran Naya terus melayang ke arah Alvaro.

Sore harinya, Naya kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya. Ia merasa gelisah, memikirkan kejadian di kantin tadi. Dia duduk di atas tempat tidurnya, membuka ponselnya, dan melihat kembali foto Alvaro di Instagram.

"Kenapa sih aku harus suka sama dia?" Naya mengeluh pada dirinya sendiri.

Naya mencoba mengalihkan pikirannya dengan bermain game, namun tetap saja wajah Alvaro terus terbayang di benaknya. Akhirnya, ia memutuskan untuk menghubungi Abeela.

Naya: "Abeela, tadi di kantin aku liat Alvaro."

Abeela: "Iya, aku lihat juga. Kamu sempat eye contact, kan?"

Naya: "Iya, tapi nggak ada interaksi sama sekali. Aku malu."

Abeela: "Sabar, Nay. Mungkin nanti ada kesempatan lagi. Jangan terlalu dipikirin."

Keesokan harinya, Naya berharap bisa bertemu lagi dengan Alvaro. Ketika jam istirahat tiba, dia dan teman-temannya kembali ke kantin. Kali ini, Alvaro dan geng WK tidak ada di sana.

"Yaah, nggak ada Alvaro," keluh Naya.

"Sabar, Nay. Mungkin nanti ketemu," hibur Azella.

Hari itu, sampai dengan pulang sekolah, Alvaro tidak terlihat di manapun. Naya merasa sedikit kecewa, tetapi ia berusaha untuk tetap semangat.Ketika Naya berjalan menuju parkiran sekolah untuk mengambil motornya, dia melihat anak-anak WK sedang duduk di motor mereka. Kebetulan, motor Naya ada di dekat mereka. Saat Naya sedang kesulitan mengeluarkan motornya, tiba-tiba Alvaro datang dan tanpa menunggu tawaran, dia langsung membantu Naya."AAAA, act of service banget si Al," pikir Naya dalam hati, berusaha menahan senyum lebarnya."Makasii ya," ucap Naya dengan suara sedikit bergetar karena gugup.Alvaro hanya membalas dengan senyuman indahnya, yang membuat hati Naya berdebar semakin kencang.

Ketika Naya hendak keluar dari parkiran, salah satu teman Alvaro berkata, "Hati-hati ya."

Naya tidak merespon ucapan itu karena posisi Naya yang sedang mengendarai motor, sehingga tidak mungkin untuk menoleh ke arah belakang. Namun, di dalam hati, Naya merasa sangat bahagia. Kejadian kecil ini membuat harinya terasa sangat istimewa.

Sesampainya di rumah, Naya tidak bisa menahan diri untuk segera menceritakan kejadian tersebut kepada Abeela dan Azella.

Naya: "Guys, kalian nggak bakal percaya apa yang terjadi tadi di parkiran!"

Abeela: "Apa? Cerita dong!"

Azella: "Cepetan cerita, penasaran nih."

Naya: "Alvaro bantuin aku ngeluarin motor! Terus dia senyum ke aku! OMG!"

Abeela: "Kyaaa! Alvaro perhatian banget!"

Azella: "Wah, senangnya. Lampu hijau tu, Nay!"

Naya merasa sangat beruntung memiliki teman-teman yang selalu mendukungnya. Mereka terus berbincang tentang kemungkinan yang bisa terjadi selanjutnya.

All About You (A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang