Bab 16 bukan kamu orang nya

9 2 23
                                    


Kebenaran di Balik Malam

Zaki merasakan detak jantungnya semakin kencang saat melihat layar ponselnya. Malam itu, dia merasa harus tahu kejelasan hubungan dengan Naya. Tak ingin berlama-lama dalam ketidakpastian, Zaki memutuskan untuk mengajak Naya night ride, berharap momen itu bisa menjadi titik terang bagi mereka.

Room Chat

Zaki: "Nayy, ntar malem sibuk ga?"

Naya: "Hmm ga terlalu sih Ki, emang kenapa?"

Zaki: "Aku mau ngajak kamu nr malem ini Nay."

Naya terdiam sejenak membaca pesan itu. Di satu sisi, dia tahu orang tuanya yang strict tak akan memberinya izin. Di sisi lain, Naya yang tak punya perasaan apa-apa terhadap Zaki, jadi ajakan itu tak membuatnya terlalu bersemangat. Pikiran Naya melayang, membayangkan betapa indahnya jika ajakan itu datang dari Alvaro. Namun, Naya juga sadar harus menerima kenyataan yang ada.

Zaki: "Gimana Nay, mau ga?"

Naya: "Maaf banget Ki, aku gabisaa."

Zaki: "Bisanya kapan?"

Naya: "Duh, gatau deh."

Zaki: "Yaudah kalo gitu kita ganti telponan aja ya ntar malem, gimana?"

Naya: "Emang mau bahas apaan Ki? Rencana ntar malem aku ada tour ML bareng seseorang."

Zaki: "Waww, siapa tuh?"

Naya: "Ada lah, temen aku."

Zaki: "Pokoknya kamu angkat aja ya kalo aku telpon nanti."

Naya: "Ya oke."

Malam tiba. Zaki duduk gelisah di kamarnya, tangannya terus memegang ponsel, menunggu waktu yang tepat untuk menelepon Naya. Di sisi lain, Naya sudah siap dengan kedua handphone nya, bersiap untuk bermain Mobile Legends bersama Alvaro, temannya yang selama ini dia kagumi.

Pukul 9 malam, Zaki akhirnya mengumpulkan keberanian dan menelepon Naya. Nada sambung terdengar beberapa kali sebelum akhirnya Naya mengangkat telepon.

"Halo, Nay?" suara Zaki terdengar sedikit gemetar.

"Halo, Ki. Ada apa?" balas Naya dengan nada yang terkesan cuek.

"Aku cuma mau ngobrol aja. Ada beberapa hal yang mau aku bahas sama kamu."

"Ngobrol apaan? Aku lagi main ML nih," jawab Naya, mencoba terdengar sibuk.

"Sebentar aja, Nay. Aku butuh kejelasan soal hubungan kita," kata Zaki, suaranya berubah serius.

Naya terdiam, merasakan ketegangan yang mulai menguar. Dia tahu malam ini akan jadi pembicaraan yang berat.

"Apa sih yang mau kamu tau, Ki?" tanya Naya akhirnya.

"Aku cuma mau tau, kamu sebenernya punya perasaan ga sama aku?" Zaki akhirnya menanyakan hal yang sejak lama mengganggu pikirannya.

Kamu sendiri gimana? tanya Naya dengan sok polosnya.

Kan aku nanya kamu, kok malah nanya balik, jawab Zaki dengan nada pelan.

Naya menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Ki, jujur aja, aku ga ada perasaan apa-apa sama kamu. Aku anggap kamu temen aja."

Kata-kata itu menghantam Zaki dengan keras. Dia terdiam sejenak, mencoba mencerna jawaban Naya. Meski sakit, dia merasa lebih baik tahu kebenaran daripada terus berada dalam ketidakpastian.

"Kenapa ga dari dulu bilang, Nay?" Zaki bertanya, suaranya terdengar lebih lembut.

"Aku ga mau nyakitin perasaan kamu, Ki. Kamu temen baik buat aku," jawab Naya dengan nada bersalah.

All About You (A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang