Bab 11 pentas seni pertama

11 3 7
                                    


Rabu pagi itu, sekolah digemparkan oleh berita tak terduga, pentas seni pertama yang akan ditampilkan oleh anak kelas 11 ditiadakan dan diubah menjadi tugas video. Bu Ida, guru seni budaya, mengumumkan bahwa tempat pentas akan dipakai oleh kakak kelas untuk ujian praktik. Oleh sebab itu, pentas seni untuk kelas 11 ditunda dan diganti dengan tugas video. Baru pada pentas seni kedua, mereka akan tampil.

Kabar ini mengecewakan banyak siswa kelas 11, termasuk Naya dan teman-temannya. Apalagi, deadline tugas video sangat mepet dengan liburan semester.

Pesan dari Bu Ida
"Buatalah setiap kelas kelompok yang beranggotakan 7-8 orang, dan gunakan properti serta pakaian yang mendukung tema yang dibawakan."

Naya dan teman-temannya segera membentuk kelompok yang terdiri dari Naya, Abeela, Zela, Fana, Dhila, Athar, dan Rayyan. Mereka membuat grup chat dan mulai mendiskusikan kapan dan di mana mereka akan membuat video. Namun, sejak awal grup dibuat, Rayyan tidak pernah muncul atau merespon grup. Ketika dihubungi, nomor Rayyan malah dibalas oleh orang lain.

Kelompok Naya pun panik, mendadak kehilangan satu anggota. Meski demikian, mereka tetap berpikir positif. Hari-hari berlalu, libur segera dimulai, dan mereka tidak lagi ke sekolah. Tugas video terus menghantui mereka, terutama saat melihat kelompok lain sudah ada progres pembuatan video.

Suatu hari, terjadi perbincangan serius di grup

Fana: "Kapan kita mau buat tugas ini, guys?"

Naya: "Iya nih."

Abeela: "Rayyan ini kemana sih? Athar, kamu kan temannya, masa nggak tahu?"

Athar: "Aku juga nggak tahu. Waktu dihubungi malah orang lain yang balas pesan, katanya Rayyan lagi tukeran HP."

Abeela: "Apa sih Rayyan ini, bikin kacau! Mana sudah mepet lagi."

Naya: "Sudah, nggak usah ditulis aja namanya."

Fana: "Besok kita bahas dialognya dulu aja gimana? Ini kan nggak perlu ada Rayyan juga."

Naya: "Boleh tuh."

Zela: "Boleh."

Dhila: "Boleh."

Athar: "Oke, di mana?"

- Fana: "Di rumahku."

Keesokan harinya, mereka semua datang ke rumah Fana, kecuali Rayyan yang masih tanpa kabar. Mereka berdiskusi mengenai cerita yang akan ditampilkan dan siapa yang memerankan masing-masing karakter. Akhirnya, semua mendapatkan peran:

- Dhila: Ratu Utama
- Rayyan: Raja Utama
- Abeela: Putri Balqis (Jahat)
- Zela: Putri Lara (Baik)
- Naya: Dayang Rasti
- Athar: Putra Kerajaan Sebelah
- Fana: Ratu Kerajaan Sebelah

Naya sengaja memilih peran dayang karena dialognya sedikit.

Judul video: "Pewaris Tahta Kerajaan"

Sinopsis:
Ada sebuah kerajaan di mana anak-anak Raja dan Ratu semuanya perempuan sehingga mereka harus mencari pewaris tahta kerajaan.

Malam itu, di grup WhatsApp kelompok Naya terjadi perbincangan serius:

Dhila: "Gimana guys, Rayyan masih nggak ada kabar sampai sekarang. Besok kita udah harus take video-nya."

Semua anggota kelompok sudah sangat kesal dengan kelakuan Rayyan. Mereka memilih Rayyan karena sebelumnya dia tidak pernah seperti ini. Sangat disayangkan, Rayyan harus di-blacklist dari kelompok Naya. Tiba-tiba, Athar menyarankan:

Athar: "Gimana kalau peran Rayyan diganti aja orangnya? Soalnya kita nggak bisa skip tokoh dia karena dia tokoh utama."

Naya: "Mau diganti siapa, Tar? Lu kira bakal ada yang mau?"

All About You (A)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang