CH 20

1.4K 146 13
                                    

Hati siapa tak ikut merasakan sakit jika hati pasangan kita disakiti oleh ibu kita sendiri, Taehyung merasakan itu, meski Jungkook tak berujar tapi Taehyung faham betul dengan tabiat Jungkook, dia seseorang yang sangat rapuh, hati nya lembut bahkan begitu sensitif.

Ucapan Ibu Taehyung secara tak langsung sudah menyakiti hati Jungkook dan benar-benar tidak menghargai perasaan nya. Taehyung tak menyangka Ibu yang ia fikir sangat menyayangi pasangannya tega menyakiti pria manis itu, dengan ucapan yang seharusnya tak di ucapkan.

Dulu Ibu Taehyung pernah berujar jika ia tak akan mempermasalahkan kehadiran seorang anak di pernikahan Taehyung, namun kenyataan nya berbanding terbalik, wanita itu telah melupakan ucapan nya.

Taehyung hanya dapat menghela nafas nya kasar, menatap tajam ke arah Ibu nya dengan mata yang berkaca.

"Nak ? Apa Eomma salah berucap?Katakan jika Eomma telah menyakiti hati mu dan Jungkook?" Eomma merasa khawatir karena Taehyung terlihat begitu kecewa pada nya.

"Eomma kenapa Eomma membicarakan Geumseong didepan kami? Kami merasa tersinggung, tolong jangan bandingkan pernikahan kami dengan yang lain?" Taehyung terlihat menahan amarahnya, wajahnya diliputi rasa kecewa.

"Maaf Eomma tak bermaksud menyinggung perasaan kalian, maafkan Eomma, Eomma sangat menyayangi Jungkook." Sang Eomma tak bisa menahan tangisannya, wanita itu  menyesali ucapannya, meski memang tak bermaksud menyakiti, namun ucapan itu benar-benar telah menyinggung hati Taehyung dan Jungkook.

"Minta maaf lah kepada Jungkook, aku tau sekarang dia sedang menangis dikamar, aku akan menenangkan nya." Taehyung beranjak, meninggalkan Eomma seorang diri yang masih tertegun menatap nya.

"Cha___ayo buka pintunya, kau harus makan " ucap Taehyung dibalik pintu, sembari mengetuk-ngetuk pintu itu berkali-kali.

Tak ada jawaban, dan mungkin Jungkook enggan untuk membuka pintu, namun Taehyung tak kehabisan akal, ia segera mencari kunci cadangan yang tersimpan didalam kabinet tak jauh dari pintu kamar mereka, lantas Taehyung segera memasukkan kunci itu dan membuka pintunya.

"Sayang_____kau baik-baik saja?" Taehyung melihat selimut yang bergetar, sudah dipastikan dibalik selimut itu Jungkook sedang menangis.

"Maafkan Eomma, jangan tersinggung hm___." Ujarnya lagi sembari mendudukkan diri ditepian ranjang, tangannya menyingkap selimut secara perlahan dan benar saja ia melihat Jungkook sedang menangis.

Dengan lembut jemari Taehyung menyeka air mata yang sedari tadi berjatuhan di pipi gembil Jungkook, mengecupi pipi nya dengan sayang. "Jangan menangis lagi, maafkan aku dan Eomma_____"

Jungkook mengangkat tubuhnya, memeluk tubuh Taehyung, menangis sesenggukan  di ceruk leher pemuda itu, menumpahkan rasa sedihnya, jika seperti ini ia tak punya tempat mengadu, selain kepada Taehyung.

"Hiks____ Hyung maafkan aku karena telah bersikap tidak sopan kepada Eomma, aku belum mencicipi masakannya tapi sudah pamit untuk tidur, hiks______"

Jemari Taehyung mengusap punggung Jungkook dengan lembut, mengecupi keningnya sekilas dan mempererat pelukannya, "Eomma tak marah kepada mu, justru Eomma yang takut kau marah pada nya."

"Aku tak marah, hanya saja aku takut Eomma kecewa, karena aku tidak bisa seperti Geumseong dan istrinya yang memiliki anak. Bukankah setiap orang tua memiliki mimpi untuk bermain bersama cucu nya di masa tua? Lalu kita? Tidak ada yang bisa diharapkan dari pernikahan ini____" Tangis Jungkook semakin menjadi, anak itu sedikitpun tak melepaskan pelukannya dari Taehyung.

"Aku tidak mengharapkan itu, yang terpenting bisa bersamamu sampai tua itu sudah cukup sayang, menikah bukan soal anak, dan anak bukan tolak ukur sebuah pernikahan, aku bersyukur memiliki mu Jungkookie."

Affter MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang