Pengajuan perceraian sudah diajukan, Jungkook hanya tinggal menunggu surat gugatan itu selesai diproses dan segera menyerahkan nya kepada Taehyung, meski berat namun harus ia jalani, mungkin ini salah satu cara untuk mengakhiri semua konflik yang ada didalam pernikahan nya.
Jungkook hanya ingin menjalani hidup dengan tenang, ia tau cintanya untuk Taehyung masih tetap ada, namun jika diteruskan itu sama saja ia menyiksa dirinya sendiri. Dalam menjalin suatu hubungan asmara, pria memang selalu memakai logika ketimbang perasaan nya. mengakhiri adalah langkah yang tepat untuk Jungkook dalam memerdekakan kembali hidupnya.
Pelik memang, terlebih jika diingat perjalanan cinta mereka selama ini penuh dengan kata berjuang, dan hingga sampai menikah pun mereka harus tetap berjuang, lebih tepatnya berjuang menutupi pernikahan mereka dari publik yang mengatasnamakan norma.
Bukan hanya itu Jungkook harus berjuang sendiri memerangi sikap keegoisan Taehyung. Hingga kini hubungan mereka berada di titik terendah, pria itu membuat kesalahan yang amat fatal yang tidak bisa dimaklumi oleh kata maaf.
Keputusan ini sudah bulat, tekat nya sudah kuat, Jungkook memilih untuk sendiri, meninggalkan Taehyung dan juga jutaan kenangan indah yang telah mereka lalui selama ini.
Disinilah Jungkook berada, di sebuah gedung pencakar langit, tepatnya dilantai empat belas, setelah dari gedung pengadilan keluarga tadi, Jungkook lekas bertandang ke gedung agensi, untuk menyelesaikan segala pekerjaan nya yang sempat tertunda karena masa cutinya. Didalam sebuah ruangan bernuansa abu-abu ini, Jungkook nampak duduk seorang diri di sudut ruangan, mengasingkan diri dari rekan satu grup nya yang lain, membuat mereka melirik dengan penuh tanya.
"Jungkook-ah, dimana Taehyung? Kenapa dia tidak bersama mu? Aku hanya baru melihat mu saja setelah kalian kembali ke Seoul." Tanya Hoseok yang yang kini mendekati Jungkook, ia pun mendudukkan dirinya disamping pemuda manis itu.
"Aku tidak tau." Jawabannya dengan datar seolah tak perduli, pandangan nya tertuju ke arah ponsel yang di genggamannya, menghiraukan keberadaan Hoseok disana.
"Bagaimana bisa kau tak tau? Kalian habis melakukan perjalanan bersama. Konyol sekali jika kau tak tau kabar Taehyung, Apa telah terjadi sesuatu dengan kalian?" Wajah Hoseok terlihat lebih serius ke arah Jungkook.
"Sudah ku bilang aku tidak tau, jangan menanyakan tentang Taehyung lagi kepada ku Hyung, aku tidak ingin mendengar nya."
Jungkook beranjak, meninggalkan Hoseok yang masih menorehkan tanya. Kaki jenjangnya melangkah begitu saja melewati Namjoon dan juga Jimin yang tengah berbincang disana, kedua pria itu terlihat heran dengan adik bungsu nya yang terkesan dingin, hingga semua nya tercekat oleh bunyi hentakan keras dari pintu yang di banting oleh Jungkook, setelah itu ia benar-benar pergi dari ruangan mereka.
"Kenapa dengan anak itu?" Namjoon menatap penuh tanya ke arah Jimin.
"Aku tidak tau Hyung." Jawabannya dengan sedikit menggidikkan bahu.
Jimin merasakan ada yang tidak beres dari kedua adik bungsu nya itu, ia berfikir jika Taehyung sudah berterus terang kepada Jungkook tentang kejadian yang sebenarnya, ada perasaan khawatir di hatinya, ia teringat dengan Taehyung, pria itu sangat putus asa dengan masalahnya terlebih jika Jungkook tak memberikan maaf dan berujung meninggalkan nya, Jimin takut anak itu bertindak hal-hal yang nekat.
Lantas ia segera menyambar hodie yang ia harus sebelum nya diatas sofa, dengan cepat memakai benda itu ke tubuhnya, ia berniat akan pergi ke apartemen Taehyung.
"Hyung, maaf aku harus pergi sebentar." Pamit Jimin kepada Namjoon yang masih menampakkan wajah bingung.
"Kau mau kemana? Dua jam lagi kita ada meeting."
KAMU SEDANG MEMBACA
Affter Married
FantasyDisaat semuanya bangga dengan sebuah pernikahan, namun mati-matian pasangan ini menutupinya dari semua orang demi karier nya di dunia hiburan, semuanya bukan kehendak mereka namun melainkan tuntutan pekerjaan dan ada nama baik yang harus mereka jaga...